Papan Buletin Blog Bhima

Bhima's Leaf

Rabu, 22 Desember 2010

KHASIAT BUAH JAMBU BIJI (Psidium guajava) DALAM MENURUNKAN KANDUNGAN GLUKOSA DALAM DARAH


KHASIAT BUAH JAMBU BIJI (Psidium guajava)  DALAM MENURUNKAN KANDUNGAN GLUKOSA DALAM DARAH


LATAR BELAKANG

Pada saat sekarang ini, pola hidup masyarakat sudah berubah, begitu juga dengan pola makannya. Akibat aktifitas yang sangat padat, pola makan yang dilakoni masyarakat sekarang ini pun menjadi kurang sehat, masyarakat lebih banyak mengkonsumsi makanan cepat saji yang kurang serat, makan dan minuman dengan gula sintetik, dan juga makanan yang menggunakan berbagai macam zat pengawet dan pewarna makanan.
Dari pola makan yang tidak sehat itulah maka timbul bermacam-macam penyakit, diantaranya adalah diabetes melitus. Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai oleh keadaan hiperglikemia kronik, kadar gula darah lebih tinggi dari normal. Keadaan ini berhubungan dengan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang tidak normal di dalam tubuh, serta adanya gangguan hormonal seperti insulin, glukagon, kortisol dan pertumbuhan. Penyakit diabetes dapat disebabkan juga oleh gangguan produksi insulin. Kurangnya jumlah dan daya kerja insulin tubuh mengakibatkan glukosa tidak dapat dimanfaatkan oleh sel tetapi hanya berakumulasi di dalam darah yang beredar ke seluruh tubuh.
Penyakit diabetes ini merupakan penyakit yang cukup berbahaya, dan pengobatannya pun tergolong mahal. Untuk itulah sudah saatnya masyarakat untuk mulai menggunakan pengobatan tradisional, salah satunya dengan menggunakan buah jambu biji (Psidium guajava). Jambu biji merupakan tanaman asli indonesia yang terkenal berkhasiat dalam berbagai pengobatan. Untuk itulah maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai khasiat dari buah jambu biji ini terutama dalam pengobatan diabetes.
Menurut  Anonim (2009) Sebagian besar obat tradisional yang telah dikembangkan melalui seleksi alamiah dalam pemakaiannya ternyata belum memenuhi persyaratan ilmiah. Agar pemakaian obat tradisional dapat dipertanggungjawabkan perlu dilakukan penelitian baik untuk mencari komponen aktifnya maupun untuk menilai efektivitas dari keamanannya

TUJUAN

Penulisan paper ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan tentang pengobatan herbal, khususnya pengaruh buah jambi biji dalam menurunkan kadar glukosa dalam darah untuk para penderita diabetes, dan bagaimana metabolismenya dalam tubuh.

PEMBAHASAN

Menurut Backer (1968) tanaman jambu biji merupakan tanaman pohon dengan tinggi 3-10 m. Tanaman jambu biji berasal dari Amerika Tropis, banyak ditanam sebagai pohon buah. Bentuk dari buah jambu biji ini  sangat bervariasi dari bulat hingga lonjong seperti buah pir, serta beraroma wangi. Rasa buahnya manis, manis asam, atau asam. Rasa dan aroma jambu biji yang sangat khas disebabkan oleh senyawa eugenol. Kulit buah tipis berwarna hijau sampai hijau kekuningan.
Kandungan-kandungan yang terdapat dalam jambu biji adalah energi, air, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, zat besi, fosfor, vitamin (C,B1, dan A). Kandungan buah jambu biji (100 gr) – Kalori 49 kal – Vitamin A 25 SI – Vitamin B1 0,02 mg – Vitamin C 87 mg – Kalsium 14 mg – Hidrat Arang 12,2 gram – Fosfor 28 mg – Besi 1,1 mg – Protein 0,9 mg – Lemak 0,3 gram – Air 86 gram (Anonim, 2009). Hingga buah ini sangat berguna untuk:  (1) Menjaga kesehatan dan kesegaran tubuh;  (2) Meningkatkan keteraturan denyut jantung;  (3) Mengaktifkan kontraksi otot;  (4) Mengatur penerimaan zat-zat gizi ke sel tubuh;  (5) Mengendalikan keseimbangan airan pada jaringan sel tubuh;  (6) Menurunkan tekanan darah tinggi;  (7) Menyembuhkan penyakit diabetes melitus.
Menurut Dweck (2001) dalam Anonim (2009) buah jambu biji mengandung berbagai zat yang berfungsi sebagai penghambat berbagai jenis penyakit, diantaranya jenis flavonoid, tanin, minyak atsiri, dan juga terdapat saponin (Dweck, 2001), senyawa polyphenol (quercetin, avikul- arin, guaijaverin,  leukosianidin, asam elagat, asam psidiolat, amritosid, zat samak, pirogalol) (Sudarsono, 1996).
Buah jambu biji yang dimanfaatkan sebagai makanan dalam bentuk buah
segar maupun olahan mengandung vitamin A dan vitamin C yang tinggi. Buah
jambu biji merah digunakan pula pada pengobatan penyakit demam berdarah
untuk meningkatkan trombosit darah. Daun pucuk jambu biji juga banyak
dimanfaatkan sebagai obat antidiare. Buah, daun, dan kulit batang jambu biji
mempunyai kemampuan sebagai adstringensia yang dapat mempresipitasikan
protein selaput lendir usus dan membentuk suatu lapisan yang melindungi usus.
Lapisan protein ini diduga mampu menghambat asupan glukosa sehingga laju
peningkatan glukosa darah tidak terlalu tinggi, dengan demikian, jambu biji
mempunyai prospek yang cukup tinggi sebagai antidiabetes
Kadar gula darah yang melebihi normal membuat insulin yang ada tidak cukup untuk mengubah semua glukosa darah menjadi glikogen, sehingga glukosa yang berlebih dikeluarkan melalui ginjal bersama cairan tubuh, seperti urin. Kurangnya hormon insulin mengakibatkan glukosa tidak dapat diubah menjadi tenaga atau energi dan tertimbun di dalam darah. Sementara itu, kadar gula dalam darah melebihi normal akan mengakibatkan ginjal tidak mampu menyaring semua darah, sehingga urin mengandung glukosa. Adanya gula di dalam urin yang disebabkan gangguan pankreas sebagai organ penghasil insulin membuat diabetes mellitus atau kencing manis (Sudewo, 2004 ).

Dalam metabolisma karbohidrat, masuknya (influx) glukosa ke dalam darah dapat meningkatkan kadar glukosa darah, yang menyebabkan tersekresinya insulin dari pankreas dan menurunkann sekresi glukagon. Selanjutnya, menyebabkan peningkatkan pengambilan glukosa oleh hati, otot dan jaringan lemak. Masuknya glukosa kedalam darah juga merangsang sintesis glukogen dalam hati dan otot dengan jalan mengurangi produksi cyclic Adenin MonoFosfat (cAMP) yang nantinya akan mengaktifkan proses fosforilasi fotosintesis glukoge. Dalam proses yang sama aktivitas fosforilase glikogen dikurangi. Sintesis dan penyimpanan glikogen terbagi terbatas secara fisik. Oleh karena sifat molekul glikogen voluminous (terhidrasi) dan diperkirakan bahwa tidak lebih dari 10-15 jam setara energi glukosa dapat disimpan dalam hati (sekitar 100 g). Kelebihan glukosa akan dikonversi menjadi asam-asam lemak dan tirgliserida terutama oleh jaringan hati dan lemak. Trigliserida yang terbentuk dalam hati dibebaskan ke dalam plasma sebagai Very Low Density Lipoprotein (VLDL) yang akan diambil oleh jaringan lemak untuk disimpan (Linder, 1992).
Glukagon akan memobilisasi glikogen hati melalui system cAMP-protein kinase dan meningkatkan sintesis enzim yang dibutuhkan untuk proses kebalikan dari glikolisis (atau glukoneogenesis dari asam amino), hal ini dibutuhkan kalau karbohidrat tidak segera tersedia. Glukagon juga dapat membebaskan asam lemak dari trigliserida yang disimpan dalam jaringan lemak tetapi noretineprin dibebaskan dari ujung-ujung saraf simpatetik mungkin lebih penting dan dengan demikian tidak akan ada insulin. Glikogen fosforilase dalam otot juga diaktifkan melalui sistem cAMP, tetapi dengan katekolamin (dibebaskan dalam keadaan stres dan olah raga), bukan dengan glukagon. Dalam keadaan stres katekolamin dapat menyebabkan mobilisasi glikogen dan hidrolisis trigliserida, walaupun dalam keadaan tidak membutuhkan fenomena tersebut secara langsung. Glukosa otot yang disimpan dalam bentuk glikogen harus digunakan in situ dan tidak pernah dibebaskan dalam peredaran darah, karena jaringan ini tidak mempunyai glukosa - 6-fosfatase yang merupakan enzim yang unik untuk hati dan ginjal (Linder, 1992).

Berdasarkan penelitian sebelumnya perasan buah jambu biji 0,517 g/hari akan menurunkan kadar glukosa darah mulai minggu ketiga pada tikus yang diinduksi aloksan (Yusof dan Said, 2004), infusa dan dekokta dari buah jambu biji dapat menurunkan kadar glukosa darah pada kelinci (Galicia, et al, 2002). Pemberian ekstrak air buah jambu biji mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah pada kelinci yang sebanding dengan glibenklamid dosis 0,235 mg/kgBB (Sutrisna, 2005), serta ekstrak etanol 70% buah jambu biji dapat menurunkan kadar glukosa darah pada kelinci jantan yang sebanding dengan akarbose dosis 2,33 mg/kgBB (Arryska, 2008). Senyawa yang terkandung dalam jambu biji adalah saponin, minyak atsiri, flavonoid, dan senyawa polifenol (Sudarsono dkk., 2002). Flavonoid terkandung dalam tanaman dalam bentuk glikosida dan aglikon. Aglikon polimetil atau polimetoksi dapat larut dalam senyawa non polar (Harbone, 1984). Dalam penelitian sebelumnya belum dilakukan penelitian tentang efek penurunan kadar glukosa darah ekstrak etil asetat buah jambu biji (Psidium guajava L) dan belum diketahui apakah senyawa non polar dari buah jambu biji yang mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah. Oleh karena itu dilakukan pengujian ilmiah tentang efek penurunan kadar glukosa darah ekstrak etil asetat buah jambu biji. Penelitian penggunaan buah jambu biji untuk menurunkan kadar glukosa darah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan kesehatan masyarakat.
Penelitian tentang efek hipoglikemik (penurunan kadar glukosa dalam darah) dengan menggunakan buah jambu biji adalah: (1) Pemberian perasan air buah jambu biji 0,517 g/hr akan menurunkan kadar glukosa darah pada minggu ketiga, empat dan lima sebesar 12,3%, 24,79%, dan 7,9% (Yusof,R.M., dan Said, M., 2004 dalam Anonim, 2009a). (2) Pemberian juice 1 g/kg menyebabkan hipoglikemik pada mencit yang diinduksi dengan alloxan (Cheng, JT., dan Yang, R.S., 1983), (3) berdasar studi literatur dari 269 tanaman obat disimpulkan bahwa infusa dan dekokta dari buah jambu biji dapat menurunkan kadar glukosa darah (Galicia,H., et al, 2002)
Dari penelitian-penelitian mengenai efek hipoglikemik buah jambu biji, belum dapat dipastikan senyawa dalam buah jambu biji yang berpotensi untuk menurunkan kadar glukosa darah. Namun telah diduga bahwa senyawa polifenol buah jambu biji yang berpotensi sebagai antioksidan dapat menurunkan kadar glukosa darah (Sunagawa( 2004) dalam Anonim, 2009a).

KESIMPULAN

            Dari  pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa buah jambu biji (Psidium guajava) berkhasiat dalam mengobati penyakit diabetes melitus dengan cara menurunkan kadar glukosa dalam darah. Penurunan kadar glukosa ini disebabkan adanya senyawa fenolik, yang menghambat asupan glukosa dalam proses metabolisma, sehingga kadar glukosa dalam darah menjadi menurun.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009a. Pengaruh Rebusan Buah Jambi Biji  (Psidium guajava) Terhadap Glukosa Darah Tikus Putih Diabetes. http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/skripsi-lainnya/pengaruh-rebusan-buah-jambu-biji-psidium-guajava-l-terhadap-glukosa-darah-tikus-putih-diabetes. Diakses tanggal 16 januari 2010. Jambi

Anonim.. 2009b. Berbagai Artikel Buah: Buah Jambu Biji. http://www. Naturin- donesia.com /buah-naga/berbagai-artikel-buah-naga/500-jambu-biji-a-buah.html. Diakses tanggal 16 januari 2010. Jambi
Backer, C.A., and Van der Brink, 1968, Flora of Java Volume II, Wolters Noordhoff Groningen Netherlands 
Cheng, JT., Yang, R.S., 1983, Hypoglycemic effect of Guava juice in mice and human subjects, Am J. Chin Med.1983;11(1–4):74–6  
Galicia, E.H., Contreras, A.A., Santamaria, L.A., Miranda, A.A.C., Vega, L.M.G., Saenz, J.L.F., and Alarcon, F.J., 2002, Studies on Hypoglycemic Activity of Mexican Medical Plants, Proc. West. Pharmacol. Soc. 45: 118–124 (2002)  
Muhlisah, F., 2001, Tanaman Obat Keluarga, PT. Penebar Swadaya, Jakarta 
Santosa, M.H., dan Zaini, N.C., 2002, Prospek Tantangan Penelitian, dan Pengembangan Tanaman Obat Untuk terapi Diabetes, Surakarta 
PAPER BIOKIMIA

KHASIAT BUAH JAMBU BIJI (Psidium guajava)  DALAM MENURUNKAN KANDUNGAN GLUKOSA DALAM DARAH

DISUSUN OLEH
SHALHA SAHPIANTI
A1C407009

DOSEN PENGAMPU
Dr. APRIZAL LUKMAN, M.Si


LAMBANG UNJA EMBOSE 2











PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PMIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2010

Tidak ada komentar:

Pengikut