Papan Buletin Blog Bhima

Bhima's Leaf

Senin, 12 April 2010

Fisiologi Hewan II "Colour Change"

1. Apakah perubahan warna fisiologi bisa menjadi perubahan warna morfologi ?

Perubahan warna adalah salah satu cara bertahan diri dari predator. Adapun beberapa biocoloration tersebut antara lain :

 Cryptic coloration (similar to background) atau Cryptic pewarnaan (mirip dengan latar belakang) Disruptive coloration (gangguan pewarnaan)

 Flash pewarnaan (Flash coloration), contohnya: Kunang-Kunang untuk menarik lawan jenisnya.

 Counter-pewarnaan (Counter-coloration)

 Struktural peniruan (Structural mimicry) yaitu mencoba mengubah struktur tubuhnya.

 Warning (aposematic) coloration {Batesian & Mullerian Mimics)

Perubahan warna fisiologi dapat menjadi perubahan morfologi. Proses ini dapat terjadi karena adanya warna biologis yang berasal dari masing–masing gen atau DNA yang telah diatur sedemikian rupa dari nenek moyang si hewan dan juga merupakan hasil adaptasi yang sekaligus menjadi alat komunikasi bagi si hewan. Setiap hewan memiliki cara tersendiri bagaimana mereka menggunakan warna dan untuk tujuan apa hal itu terjadi. Biasanya tujuan dan proses perubahan warna pada hewan memiliki kaitan yang erat satu sama lain. Tidak ada proses (how) tanpa tujuan (why) dan tidak ada tujuan tanpa proses.

Mekanisme biocoloration pada hewan juga merupakan pencirian dari karakter intraspesifik dan interspesifik yang dilakukan oleh si hewan dalam berkomunikasi. Perbedaan antara karakter interspesifik dan karakter intraspesifik adalah pada karakter intraspesifik hewan biasanya hanya melakukan komunikasi sebatas dalam hal menarik perhatian pasangan atau lawan jenisnya (flash coloration) serta untuk menunjukkan pada dunia daerah kekuasaannya/struktural mimikri (teritori) sedangkan karakter interspesifik komunikasi yang dilakukan bertujuan untuk mempertahankan diri dari musuh atau predator dengan cara melakukan pertahanan diri seperti memberi peringatan/batesian dan mulerian coloration (warning), kamuflase/cryptic coloration (menyesuaikan dengan latar belakang), ataupun membentuk suatu kondisi dimana seolah–olah tubuh seperti menghilang/tembus pandang. Keseluruhan proses tersebut menggunakan biocoloration sebagai pencirian karakter diri sang hewan.

Dengan menganalisa mekanisme fisis yang menyebabkan perubahan warna, peneliti dapat memprediksi warna yang muncul dari bahan tertentu, dan sebaliknya menentukan sifat struktural yang diperlukan untuk memunculkan warna. Dengan pengertian ini mereka membuat bahan warna-warni yang bervariasi.

Perubahan warna yang kita lihat disebabkan oleh kombinasi puncak pantulan lapisan. Maka jika kita melihat dari sudut yang lebih besar, puncak pantulan akan bergeser pada panjang gelombang yang lebih pendek.

Bahan alamnya sangat tersebar. Semua hewan yang dapat mengeluarkan warna menggunakan “chitin“ untuk indeks bias tinggi, dan kombinasi udara atau air untuk indeks rendah. Tidak ada dua spesies yang memberi warna sama. Ketidaksamaan itu disebabkan oleh beda bahan atau ketebalan, fenomena alam ini dapat menguntungkan peneliti ketika mencoba membuat bahan artifisial serupa.

http://www.fisikaasyik.com/home02/content/view/62/39/

2. Apa fungsi dari perubahan warna morfologi yang terjadi pada mamalia dan aves ?

Secara umum kemampuan mengubah warna (biocoloration) pada sebagian hewan dikembangkan sebagai sistem atau alat komunikasi yang digunakan anatar sesamanya yang melibatkan proses perubahan warna. Adapaun tujuan dari perubahan warna tersebut antara lain untuk mempromosikan diri atau menarik perhatian lawan jenis denan cara mengiklankan dirinya melalui warna dan juga untuk memberikan sinyal–sinyal mengejutkan tertentu melalui warna (optical signal).

Perubahan warna pada aves

Pada aves warna bulu dihasilkan oleh butir pigmen, dengan difraksi dan refleksi cahaya oleh struktur bulu atau oleh pigmen dan struktur bulu. Pigmen pokok yang menimbulkan warna pada bulu adalah melanin dan karotenoid. Karotenoid sering disebut dengan lipokrom yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam metanol, eter atau karbon disulfida. Karotenoid terbagi menjadi 2, yaitu zooeritrin (animal red) dan zoosantin (animal yellow). Pigmen melanin terklarut dalam asam. Butir-butir eumelanin beraneka macam yaitu dari hitam sampai coklat gelap. Feomelanin yaitu hampir tanpa warna hingga coklat kemerahan.

Butir-butir melanin bulat di dekat ujung bulu luar memberikan efek ring Newton dan menyebabkan perubahan warna-warni bulu. Warna hijau, biru dan violet tidak dihasilkan oleh pigmen tetapi tergantung dari struktur bulu. Contohnya burung bluebird yang bulunya berwarna biru tetapi tidak mengandung pigmen warna biru. Warna ini ditimbulkan oleh pigmen kuning yang menyerap semua spektrum sinar kemudian dipantulkan kembali. Burung tropis pemakan pisang memiliki pigmen tembaga berupa turacoverdin yang mampu menghasilkan warna merah gelap dihasilkan oleh turacin (Sukiya 2003). Salah satu spesies burung pemakan pisang ini adalah Tauraco corythaix, mempunyai kuning telur berwarna merah terang yang ditimbulkan oleh karotenoid dan 60% dari pigmen merah yang disebut astasantin.

Meski warna bulu burung adalah genetis, namun dapat berubah akibat faktor internal maupun eksternal. Burung yang dikurung dalam waktu lama juga dapat berubah warna bulunya. Hal ini dapat disebabkan karena makanannya. Faktor internal yang mempengaruhi warna bulu adalah hormon. Spesies burung terdapat dimorfisme warna dalam seksual. Pengaturan hormon estrogen banyak berperan pada burung jantan, yaitu sebelum hingga awal pergantian bulu. Sedangkan pada burung betina kemungkinan diinduksi oleh bulu burung jantan dengan pengaturan testosteron.

Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perubahan warna adalah oksidasi dan gesekan/abrasi. Warna yang ditimbulkan karoten dapat memudar karena sinar matahari.

Warna bulu burung jantan dan betina dari sejumlah spesies adalah identik tetapi masih dapat dibedakan karena secara mayoritas warna bulu burung jantan lebih cerah terutama bulu masa kawin. Namun pada pejantan itik tertentu, setelah musim bersarang, hasil pergantian bulu setelah kawin, warna bulunya menjadi pudar abu-abu kemerahan dan bulu sayapnya lepas sehingga untuk sementara tidak dapat terbang. Oleh karenanya, itik jantan ketika masa ini menjadi tidak menarik.

Ptarmigan (burung belibis) atau dikenal dengan ptarmigan gunung di Amerika Utara adalah burung populer yang berubah warna dari coklat menjadi putih dengan pengecualian warna ekornya yang tetap seperti aslinya coklat atau hitam. Burung-burung ini lebih suka berada di ketinggian dan area yang tandus dan sering bertengger di batu-batu atau diam saja di salju (bersembunyi), daripada di pepohonan dimana mereka justru mudah terlihat di musim dingin

Perubahan warna pada mamalia



Ada beberapa contoh mamalia yang mengalami perubahan warna, diantaranya yaitu:

Srigala kutub

Mulai bulan September, serigala kutub mengganti bulu coklatnya, berubah warna menjadi putih untuk membantunya menghadapi musim dingin. Ketika musim panas datang, sekali lagi warnanya berubah menjadi coklat, membantunya bersembunyi lebih baik di habitatnya. Serigala kutub hidup lebih jauh di sebelah utara daripada jenis serigala lainnya dan memburu tikus-tikus kutub untuk santapannya.

Kelinci Kutub

Seperti halnya serigala kutub, perubahan warna pada kelinci kutub adalah juga mutlak terjadi. Meski selama musim panas berwarna coklat dengan flek-flek hitamnya, ketika memasuki musim dingin warna bulunya berubah menjadi putih bersih. Tidak hanya membantu menjaganya tetap hangat, tapi juga menjadikannya terkamuflase di tengah salju ketika mereka keluar dari sarang atau liangnya.

Rusa Kutub (Karibu)

Umumnya, kulit sejenis rusa kutub ini berwarna antara coklat dan putih, tapi tidak pernah seluruhnya coklat atau putih. Di musim panas warnanya akan dominan coklat tapi lehernya tetap berwarna keputih-putihan, sedangkan di musim dingin warna putihnya menyebar dan menjadi jelas meski warna coklatnya tidak sepenuhnya lenyap. Tingkat perubahan warnanya juga tergantung dari kondisi habitat sekitarnya.

Ermine (cerpelai)

Ermine (cerpelai), juga dikenal dengan musang berekor pendek, adalah anggota paling kecil dari famili musang. Ermine adalah hewan malam hari (meski kadang-kadang mereka keluar juga di siang hari) saat ini banyak ditemukan di daerah kutub Asia, Eropa, dan Amerika Utara. Lihat bagaimana hewan ini merubah warna punggungya dari coklat menjadi keputih-putihan di musim dingin.

Tugas Fisiologi Hewan

Oleh

Shalha Sahpianti

A1C407009

Dosen Pengampu

Tedjo Sukmono, S.Si, M.Si


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2009

Fakta Peting Tentang Kalori

Fakta Peting Tentang Kalori

Pendahuluan

Kalori mungkin menjadi sorotan bagi anda yang tengah berjuang menurunkan berat badan. Nah, sebelum melanjutkan diet, bagaiman kalau anda menyimak beberapa fakta pening tentang kalori. Kalori adalah suatu zat makanan yang banyak mengandung gula. Tanpa disadari krtika haus kita sering minum untuk memuaskan dahaga, tanpa berpkir bahwa itu adalah sumber kalori ayng bisa meningkatkan jumlah total asupan sehari.

Kalori yang berlebihan sangat dipermasalahkan oleh kalangan remaja maupun masyarakat pada umumnya. Dengan kelebihan kalori berat badan semalin bertambah, kelebihan kalori dapat menimbulkan penyakit. Jadi banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh kalori.

Pembahasan

Mengurangi kalori dengan olahraga rutin terbukti bisa membantu menurunkan berat badan dalam jangka panjang. Rata-rata berat badan turun maksimal 5-8,5 kg. Penurunan berat badan itu tidak berbahaya bagi kesehatan. Kesehatan yang telah dicapai dapat dipertahankan dengan menjaga pola makan dan olahraga rutin. Efek penurunan berat badan dapat dirasakan setelah 6 bulan menjalani pola hidup sehat.

Waspadai asupan kalori cair. Kita sebaiknya menghindari konsumsi minuman bersoda. Orang yang minum soda di waktu makan menyebabkan lebih sedikit mengkonsunsi air putih. Akibatnya, hitung-hitungan kalori melonjak setelah mengkonsumsi minuman kaya gula. Rata-rata sukarelawan menelan 128 kalori dari sekaleng soda “kecil” (ukuran 12 ons) dan 151 kalori dari yang berukuran 18 ons. Jika anda bertekad menurunkan kalori langkah pertama yang dapat anda lakukan membuat catatan pola makan untuk beberapa hari, kemudian lihat dibagian mana anda bisa mengurangi kalori dari minuman. Perlu diingat air putih tentu adalah alternatif terbaik.

Makanlah lebih perlahan. Jika anda makan lebih perlahan, anda akan makan lebih sedikit dan menikmati makanan anda. Saat makan dengan cepat anda menelan dengan rata-rata 646 kalori dalam 9 menit. Ketika makan perlahan anda mengkonsumsi 576 kalori dalam 29 menit. Untuk mengurangi , kalori yang dikonsumsi mengunyah tiap gigit makanan selama 15-20 kali.

Jangan remehkan porsi besar. Hampir setiap orang meremehkan jumlah kalori yang dikonsumsi, terutama oarng yang berat badan berlebih. Baisanya makan cepat saji, berukuran kecil, rata-rata mengandung 419 kalori yang tidak jauh dengan kandungan kalori aktual yaitu 514 kalori. Namun orang yang memilih porsi besar rata-rata memperkirakan kandungan kalori dalam makanan mereka sebesar 67 kalori. Kenyataannya hitungan kalori aktual adalah 1188 jauh melebihi perkiraan.

Jenis makanan tak kalah penting mempengaruhi jumlah kalori dalam tubuh. Tak cukup hanya mengawasi asupan kalori pemilihan makanan yang bermanfaat bagi kesehatan akan mencegah resiko terkena penyakit jantung. Anda harus mampu mengkombinasikan makanan dari diet rendah lemak dan rendah karbohidrat, serta menghindari kekurangan dari kedua jenis tersebut. Karbohidrat digolongkan berkualitas rendah jika cepat dicerna yang dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang relatif cepat, contohnya minuman bersoda atau roti putih. Tapi ada pula karbohidrat berkualitas tinggi, seperti bijirin dan sayur mayur yang secara umum tinggi serat.

Penutup

Jika seseorang mempertahankan pola makan dan olahraga rutin, dalam rangka panjang penurunan berat badan dapat dipertahankan. Akan tetapi anda harus mampu mengkombinasikann kelebihan dari diet rendah lemak dan rendah karbohidrat. Setelah anda mengetahui fakta penting tentang kalori anda harus menghindari kekurangan dari kedua janis diet tersebut. Waspadai asupan kalori cair seperti air soda dan minuman berkalori agar penambahan kalori dalam tubuh bisa dicegah.

Laporan Struktur Hewan "Urogenitalia"

Oleh My Brother: Erick sanjaya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Judul : Sistem Urogenitalia

1.2. Tujuan : Melakukan Pengamatan Anatomi Sistem Urogenitalia.

1.3. Hari/tanggal :

1.4. Landasan Teori

Sistem urogenitalia terdiri dari organ urinaria yang terdiri atas ginjal beserta salurannya, ureter, buli-buli dan uretra. Sedangkan organ reproduksi pada pria terdiri atas testis, epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, prostat dan penis. Kecuali testis, epididimis, vas deferens dan uretra, sistem urogenitalia terletak di rongga retroperitoneal dan terlindung oleh organ lain yang melindunginya. (Purnomo, 2008)
Pada uretra terdapat dua buah sfingter yaitu sfingter uretra eksterna dan interna di mana sfingter uretra interna bekerja di bawah sadar sedangkan sfingter uretra eksterna tidak. Maka ketika proses miksi, sfingter uretra interna inilah yang berfungsi untuk menahan keluarnya urin. Uretra terdiri atas uretra posterior dan uretra anterior. Uretra posterior pada pria terdiri atas uretra pars prostatika yang dilingkupi oleh kelenjar prostat dan uretra pars membranasea. Pada uretra anterior dibungkus oleh korpus spongiosum penis, terdiri atas pars bulbosa, pars pendularis, fossa navikularis dan meatus uretra eksterna. (Purnomo, 2008)

Pada bagian inferior buli-buli di depan rectum dan membungkus uretra posterior terdapat suatu kelenjar yang dinamakan kelenjar prostat. Di bagian skrotum pada pria terdapat sebuah organ genitalia terdapat testis yang dibungkus oleh jaringan tunika albugenia. Epididimis pada organ genitalia pria terdiri atas caput, corpus dan cauda epididimis. Sedangkan deferens berbentuk tabung kecil bermula dari kauda epidimis dan berakhir pada duktus ejakulatorius di uretra posterior. Di dasar buli-buli dan di sebelah cranial kelenjar prostat terdapat vesikula seminalis. Penis terdiri atas tiga buah corpora berbentuk silindris yaitu 2 buah corpora cavernosa dan sebuah corpus spongiosum dan di bagian proksimal terpisah menjadi dua sebagai crus penis. Setiap crus penis dibungkus oleh ishio-kavernosus yang kemudian menempel pada rami osis ischii. (Purnomo, 2008)

A. Ginjal

Ginjal memiliki karkteristik berbentuk biji dan memiliki dua extremitas, dua batas dan dua permukaan. Extremitas cranial dan caudal dihubungkan dengan batas lateral yang cembung dan batas medial yang lupus. Batas medial dapat diidentiikasi dengan bentukan oval, hillus renalis, yang terbuka ke sinus renalis. Pada hillus renalis terdapat ureter, arteri dan vena renalis, pembuluh limfe, dan syaraf. Pada struktur ini arteri renalis berada paling dorsal, dan vena renalis paling ventral. Syaraf dan pembuluh limfe berada dekat vena ( Getty, 1975).

Kedua ginjal terletak di belakang selaput perut (retroperitoneal) berada di daerah sublumbar, satu di samping dari aorta dan vena cava caudalis. Permukaan dorsal kedua ginjal tidak terlalu cembung dari pada permukaan ventral. Ujung cranial setiap ginjal dibungkus oleh peritoneum pada bagian dorsal dan ventralnya. Pada ujung caudal hanya permukaan ventral yang dibungkus oleh peritoneum (Getty, 1975).

Sebuah ginjal dengan potongan memanjang memberi gambaran dua daerah yang cukup jelas. Daerah perifer yang beraspek gelap disebut korteks dan yang agak cerah disebut medulla, berbentuk pyramid terbalik. Bagian yang paling lebar atau dasar tersusun tepat dengan tepi dalam korteks dan apeks atau papik mengarah ke pelvis. Tiap bagian medulla yang berbentuk pyramid dengan jaringan korteks yang membentuk tudung pada dasar serta menutup sisinya membentuk lobus yang merupakan unit anatomi ginjal (Frandson, 1992).

B. Ureter

Ureter merupakan saluran muscular yang mengalirkan urine dari pelvis ginjal menuju ke blader. Masing-masing ureter bergerak kearah kaudal dan menumpahkan isinya ke blader, di dekat bagian leher yang disebut trigone dan terbentuklah suatu katup untuk mencegah arus balik urine ke ginjal ( Frandson, 1992).

Ureter merupakan pipa fibromuscular, yang ramping dan datar yang membawa urine dari ginjal ke vesica urinaria. Ureter dimulai di pelvis renalis, yang menerima urine dari papila renalis. Ureter terletak di dorsal dari pembuluh spermatic interna pada jantan dan arteri-vena utero-ovarian pada betina (frandson. 1992).

C. Vesika Urinaria

Merupakan organ muscular berongga yang ukuran dan posisinya tergantung pada jumlah urine yang ada di dalamnya. Blader berkontraksi yang kosong merupakan struktur yang berdinding tebal berbentuk seperti buah peer yang terletak pada alas pelvis. Jika blader terisi, dinding blader menjadi tipis dan bagian terbesar blader akan terdesak ke arah cranial masuk ke rongga abdominal. Peritonium menutupi bagian cranial dari blader tergantung pada penuhnya blader itu. Bagian kaudalnya, di tutupi oleh fasia pelvis. Leher blader bersambung dengan uretra dan otot dinding blader bagian leher tersusun secara melingkar membentuk suatu sfingter yang mengontrol lewatnya urine masuk ke uretra (Frandson, 1992).

Komparasi:
Vesica urinaria babi sangat besar, ketika penuh terletak di rongga abdomen. Permukaan dorsal semuanya dilapisi oleh peritoneum. Vesica urinaria pada anjing ketika penuh berada pada rongga abdomen, collum terletak di batas anterior os pubis. Relatif besar dan ketika menggelembung, vertex mencapai umbilicus. Ketika kosong dan berkontraksi, terletak di rongga pelvic. Vesica urinaria pada anjing seberat 25 pound dapat menampung 100-120 ml urine. Ketika relaksasi pada anjing 25 pound diameternya 17,5 cm dan panjang 18 cm. Ketika berkontraksi memiliki diameter 2 cm dan panjang 3,2 cm (Getty, 1975).

Vesica urinaria terbagi menjadi bagian leher (cervik vesicae) yang berhubungan dengan uretra, fundus vesicae dan corpus vesicae. Pada kuda vesica urinaria dapat menmpung 2,6-3,5 liter urine. Vesica urinaria pada ruminan lebih panjang dan sempit daripada vesica urinaria kuda dan terletak lebih cranial di dasar rongga abdomen (Frandson,1992).

D. Urethra

Urethra pelvis terentang mulai dari blader sampai ke busur askial. Pada hewan jantan, urethra pelvis menerima masuknya duktus deferens dan duktus yang berasal dari kelenjar kelamin aksesoris. Uretra pelvis dikelilingi oleh otot uretal seran lintang yang berhubungan dengan otot bulbospongiosum yang menyelimuti sebagian dari pars spongiosa di sekitar uretra penil. Sebuah pleksus vena membentuk jaringan kavernosa diantara selaput epitel dan otot sekitarnya. Mengelilingi uretra penile, jaringan kavernosa itu berkembang sempurna dan disebut korpus spongiosum penis. Korpus tersebut bersambungan dengan korpus spongiosus glandis pada bagian cranial dan dengan bulbosa penis pada bagian kaudal bulbus penis yang terletak di antara akar-akar penis, menerima darah dari arteri bulba. Perlekatan akar penis terhadap busur iskial disebut pizzel eye (Radiopuro. 1998).

BAB II

ALAT BAHAN

Alat

Ø Sterofoam

Ø Gunting Beddah

Ø Jarum Pentul

Ø Pinset

Ø Masker

Ø Sarung tangan

Bahan

Ø Hamster

Ø Alcohol 75%

Prosedur Kerja

Ø Diambil hamster yang masih hidup,

Ø Dibius menggunakan Alkohol, sampai mati

Ø Diletakkan diatas sterofoam dan ditusuki bagian tangan dan kakinnya dengan jarum pentul

Ø Dibedah bagian anus hingga mnuju keatas bagian perut, hingga tampak organ dalamnya menggunakan gunting bedah,

Ø Diamati organ genitalia yang terdapat pada mencit tersebut, dan digambar, hal yang sama dilakukan pada hamster yang telah dibedah terdsebut yaitu dengan mengamati organ organ organ reproduksinya, baik pada hamster jantan maupun betina.

3.2. Pembahasan

Setelah mengamati system urogenitalia pada hamster, maka dapat kita bedakan antara system ekskretori dan genitalia. System ekskretori pada hamster jantan dan betina pada umumnya sama hanya dibedakan pada alat pengeluaran saja. Pada hamster jantan dapat dilihan alat pengeluaran berupa penis dan alat pengeluaran pada betina berupa anus yaitu lubang vagina. Sementara organ eskretori yang lain yaitu sama, diantaranya:

Ginjal, uretra, ureter dan vesika urinaria. Pengamatan terperinci akan dibahas satu persatu dibaawah ini.

Ginjal memiliki karkteristik berbentuk biji dan memiliki dua extremitas, dua batas dan dua permukaan. Extremitas cranial dan caudal dihubungkan dengan batas lateral yang cembung dan batas medial yang lupus. Batas medial dapat diidentiikasi dengan bentukan oval, hillus renalis, yang terbuka ke sinus renalis. Pada hillus renalis terdapat ureter, arteri dan vena renalis, pembuluh limfe, dan syaraf. Pada struktur ini arteri renalis berada paling dorsal, dan vena renalis paling ventral. Syaraf dan pembuluh limfe berada dekat vena ( Getty, 1975).

Kedua ginjal terletak di belakang selaput perut (retroperitoneal) berada di daerah sublumbar, satu di samping dari aorta dan vena cava caudalis. Permukaan dorsal kedua ginjal tidak terlalu cembung dari pada permukaan ventral. Ujung cranial setiap ginjal dibungkus oleh peritoneum pada bagian dorsal dan ventralnya. Pada ujung caudal hanya permukaan ventral yang dibungkus oleh peritoneum (Getty, 1975).

Sebuah ginjal dengan potongan memanjang memberi gambaran dua daerah yang cukup jelas. Daerah perifer yang beraspek gelap disebut korteks dan yang agak cerah disebut medulla, berbentuk pyramid terbalik. Bagian yang paling lebar atau dasar tersusun tepat dengan tepi dalam korteks dan apeks atau papik mengarah ke pelvis. Tiap bagian medulla yang berbentuk pyramid dengan jaringan korteks yang membentuk tudung pada dasar serta menutup sisinya membentuk lobus yang merupakan unit anatomi ginjal (Frandson, 1992).

Ureter merupakan saluran muscular yang mengalirkan urine dari pelvis ginjal menuju ke vesica urinaria. Masing-masing ureter bergerak kearah kaudal dan menumpahkan isinya ke vesica urinaria, di dekat bagian leher yang disebut trigone dan terbentuklah suatu katup untuk mencegah arus balik urine ke ginjal ( Frandson, 1992).
Ureter merupakan pipa fibromuscular, yang ramping dan datar yang membawa urine dari ginjal ke vesica urinaria. Ureter dimulai di pelvis renalis, yang menerima urine dari papila renalis. Ureter terletak di dorsal dari pembuluh spermatic interna pada jantan dan arteri-vena utero-ovarian pada betina (Frandson, 1992).

Vesika Urinaria merupakan organ muscular berongga yang ukuran dan posisinya tergantung pada jumlah urine yang ada di dalamnya. Blader berkontraksi yang kosong merupakan struktur yang berdinding tebal berbentuk seperti buah peer yang terletak pada alas pelvis. Jika blader terisi, dinding blader menjadi tipis dan bagian terbesar blader akan terdesak ke arah cranial masuk ke rongga abdominal. Peritonium menutupi bagian cranial dari blader tergantung pada penuhnya blader itu. Bagian kaudalnya, di tutupi oleh fasia pelvis. Leher blader bersambung dengan uretra dan otot dinding blader bagian leher tersusun secara melingkar membentuk suatu sfingter yang mengontrol lewatnya urine masuk ke uretra (Frandson, 1992).

Komparasi:
Vesica urinaria babi sangat besar, ketika penuh terletak di rongga abdomen. Permukaan dorsal semuanya dilapisi oleh peritoneum. Vesica urinaria pada anjing ketika penuh berada pada rongga abdomen, collum terletak di batas anterior os pubis. Relatif besar dan ketika menggelembung, vertex mencapai umbilicus. Ketika kosong dan berkontraksi, terletak di rongga pelvic. Vesica urinaria pada anjing seberat 25 pound dapat menampung 100-120 ml urine. Ketika relaksasi pada anjing 25 pound diameternya 17,5 cm dan panjang 18 cm. Ketika berkontraksi memiliki diameter 2 cm dan panjang 3,2 cm (Getty, 1975).

Vesica urinaria terbagi menjadi bagian leher (cervik vesicae) yang berhubungan dengan uretra, fundus vesicae dan corpus vesicae. Pada kuda vesica urinaria dapat menmpung 2,6-3,5 liter urine. Vesica urinaria pada ruminan lebih panjang dan sempit daripada vesica urinaria kuda dan terletak lebih cranial di dasar rongga abdomen (Frandson,1992).

Urethra pelvis terentang mulai dari blader sampai ke busur askial. Pada hewan jantan, urethra pelvis menerima masuknya duktus deferens dan duktus yang berasal dari kelenjar kelamin aksesoris. Uretra pelvis dikelilingi oleh otot uretal seran lintang yang berhubungan dengan otot bulbospongiosum yang menyelimuti sebagian dari pars spongiosa di sekitar uretra penil. Sebuah pleksus vena membentuk jaringan kavernosa diantara selaput epitel dan otot sekitarnya. Mengelilingi uretra penile, jaringan kavernosa itu berkembang sempurna dan disebut korpus spongiosum penis. Korpus tersebut bersambungan dengan korpus spongiosus glandis pada bagian cranial dan dengan bulbosa penis pada bagian kaudal bulbus penis yang terletak di antara akar-akar penis, menerima darah dari arteri bulba. Perlekatan akar penis terhadap busur iskial disebut pizzel eye (Frandson,1992).

Organ organ genitalia pada jantan

Ø vesikula seminalis

Ø Kelenjar koagulum

Ø Epididimis

Ø Testis

Ø Kelenjar boulbureta

Ø Penis dan

Ø Vas deferens

Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.

Vesikula seminalis termasuk kelenjar pelengkap yang terdiri dari satu pasang (bangunan tunggal), dan sepasang kelenjar bulbo uretra atau kelenjar cowper. Pada berbagai spesies terdapat variasi yang sangat berbeda, baik mengenai ukuran relatifnya maupun bentuk anatomi kelenjar-kelenjar aksesorisnya.

Sel-sel sperma yang ditemukan dalam tubulus semi niverus serta duktus-duktus ekskreterius bagian proximal tidak dapat bergerak. Sel-sel sperma ini kemudian dapat bergerak dan mungkin aktif mengadakan metabolisme setelah mengadakan kontak dengan apa yang disebut dengan plasma semen.

Plasma semen mempunyai dua fungsi utama yaitu: berfungsi sebagai media pelarut dan sebagai pengaktif bagi sperma yang mula-mula tidak dapat bergerak serta melengkapi sel-sel dengan substrat yang kaya akan elektrolit (natrium dan kalium klorida), nitrogen, asam sitrat, fruktosa, asam askorbat, inositol, fosfatase sera ergonin, dan sedikit (trace) vitamin-vitamin serta enzi-enzim (pratiwi.1996).

Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa). (anonym. 2009)

Pada mamalia alat kelamin jantan terdiri atas sepasang testis, saluran deferen, vesikula seminalis, kelenjar prostata, uretra dan penis. Testis berjumlah sepasang, bentuknya bulat telur dan di bungkus oleh skrotum, Skortum berbentuk sebuah kantung yang membungkus testis. Testis tersusun oleh bentukan menyerupai cacing yang disebut epididimis yang merupakan wadah sperma.


Epidedimis mengeluarkan material yag mampu mempertahankan kehidupan sperma selama penyimpanan didalam testis. dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa, tunika albugenia. Ukuran testis tergantung pada hewannya. Jika testis tidak turun ke skrotum disebut Cryptorchydism yang menyebabkan sterilitas. Lintasan antara rongga abdomen dan rongga skrotum disebut saluran inguinal.

Pada mamalia, testis terletak di luar tubuh, dan dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa proses spermatogenesis pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah dari suhu tubuh (< st="on">Campbell, 2002 ).

Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus berkembang menjadi duktus eferen kemudian akan menuju epididimis. Epididimis terletak di sekeliling testis. Epididimis anterior (kaput epididimis) lalu ke arah posteriorkorpuus dan kauds yang berbatasan dengan duktus deferen. Duktus wolf menjadi epididimis, duktus deferen, dan vesikula seminalis.
Pada monotremata mirip dengan yang terdapat pada kura-kura, sedangkan untuk mamalia yang lebih tinggi, penis terletak di sebelah anterior skrotum.

Penis adalah organ seksual jantan yang dibungkus oleh kulit yang disebut kalup (prepusium). Lapisan dalam kalup disuplai dengan kelenjar keringat yang mengeluarkan smegma. Uretra pada hewan jantan adalah tabung mukoid yang memanjang mulai dari kandung kemih ke bagian depan penis.(guyton. 2008)

Organ Organ Genitalia pada Betina

Ø Sepasang oviduct

Ø Uterus

Ø Badan lemak, Kelenjar klitoris

Ø Vagina

Organ reproduksi yang paling tampak pada hamster betina yang sangat jelas adalah seperti yang tertera diatas. Oviduct Mempunyai dinding yaitu lapisan mukosa yang bersilia yang menghasilkan secret yang berfungsi untuk melindungi ovum dan sel telur.

Oviduct berfungsi mentransfer sperma dan oosit ketempat terjadinya vertilisasi. Mengurangi sperma yang masuk untuk mengurangi polispermidan memindahkan oosit dari permukaan ovarium aga mempermudsah terjadiny reproduksi. Menyediakan lingkungan yang cocock untuk oosit sperma dan proses vertilisasi serta transport dan fasilitas perkembangan embrio.

Uterus merupan alat genitalia betina yang wajib ada pada hewan itu seendiri, karma uterus mendukung perkemban gan suati individu. Uterus terdiri atas: korfus seviks dan fundus. Uterus terdiri atas tiga lapisan dinding. Dinding pertama disebut serosa, yang terdiri dari jaringan ikat, lapisan kedua disebut mumdium yang terdiri atas lapidsan otot polos yang tebal, lapisan ketiga merupakan lapisan yang paling dalam yang disebut dengan endometrium, terdiri atas lapisan mukosa, sel epitel silindris bersilia(toelihere.1979). Uterus mempunyai banyak fungsi yaitu:

Ø Terjadinya kontraksi otot untuk memudahkan transport sperma ketempat fertilisasi

Ø Mobilitas sperma dan menyiapkan sperma untuk melakukan fertilisasi.

Ø Menyediakan tempat unutk embrio dan mendukung perkembangan embrio,

Ø Ikut serta dalam mengeluarkan vetus (proses kelahiran)

Ø pemulihan setelah fertilisasi.

Vagina merupakan organ reproduksi yang dapat dikatakn eksternal, berfungsi sebagai saluran pengeluaran dan tempat masuknya penis pada saat kopulasi. Terdapat juga klitoris yang berupa tonjolan kecil disebelah anterior lubang vagina. Klitoris ini identik dengan struktur penis pada system genitalia jantan. (sherewood.2001)

Vagina terdiri dari tiga lapisan yaitu:

Ø Lapisan mukosa

Ø Lapisan muscular/otot polos

Ø Lapisan arventisia yang berupa jaringan ikat padat dan serat

elastin.(Campbell.2002)

BAB IV

KESIMPULAN

Sertelah dilakukan pengamatan praktikum mengenai system genitalia, maka dapat disimpulkan bahwa,

System urogenital terdiri atas dua system yaitu,:

Ø Swistem ekretoria

Ø Genitalia

Organ organ pembangun system ekskretoria yaitu:

ü Ginjal

ü Ureter

ü Vesika urinaria

ü Uretra

Organ organ system genitalia yaitu:

Jantan terdiri dari

ü Testis

ü Penis

ü Vesikula seminalis

ü Epididimis

ü Skrotum

Betina terdiri dari

ü Ovarium

ü Oviduct

ü Uterus

ü Vagina.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2002. BIOLOGI JILID III. Jakarta : Erlangga.
Frandson R.D. 1993. Anatomy and Physiology of Farm Animals 6th ed. Lippincott Williams & Wilkins: Philadelphia.
Ganong. W.F., editor Widjajakusumah D.H.M., 2001. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi Bahasa Indonesia., Jakarta., EGC
Guyton, J.H. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Nalbandov. A.V.1990. Fisiologi Reproduksi Pada Mamalia dan Unggas. Jakarta. UI Press.

Pratiwi, DA.1996. Biologi 2. Jakarta. Erlangga

Radiopoero.1998. Zoologi. Jakarta. Erlangga

Sherwood.2001.Fisiologi manusia dari sel ke system. EGC. Jakarta.
Toelihere,Mozes R.1979.Fisiologi Reproduksi pada ternak.Angkasa;Bandung
Yatim, Wildan. 1994. Reproduksi dan Embryologi. Bandung : Tarsito

Pengikut