2. Untuk mengetahui apakah pemberian pupuk yang berbeda memberikan tingkat produksi yang berbeda, seorang peneliti melakukan percobaan di lapangan dengan 4 dosis (0, 100, 200, 300 kg/ha) yang diberikan terhadap tanaman jagung varietas arjuna. Setiap perlakuan diulang 5 kali dan unit percobaannya adalah petak lahan 3 x 4 m2. Data pengamatannya diperoleh sebagai berikut:
Dosis Pupuk | Kelembaban | ||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | |
0 | 5,5 | 5,0 | 4,8 | 5,2 | 6,0 |
100 | 3,0 | 3,5 | 3,8 | 4,0 | 4,5 |
200 | 6,0 | 5,8 | 5,5 | 6,5 | 6,8 |
300 | 6,5 | 6,0 | 7,5 | 7,3 | 5,8 |
- Jika rancangan yang digunakan adalah RAKL, tuliskan model linier aditifnya lengkap dengan rancangannya.
- Susunlah hipotesis untuk menguji pengaruh dosis pupuk.
- Susunlah tabel sidik ragamnya, lakukan pengujian pada taraf nyata 5%.
- Apakah penggunaan RAKL lebih baik daripada RAL?
Jawaban :
a. Model Linear Aditif
i = 1, 2, ....., t
j = 1, 2, ....., r
dimana :
= nilai pengamatan dari perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
= nilai tengah umum
= tambahan akibat pengaruh perlakuan ke-i
= tambahan akibat pengaruh kelompok ke-j
= tambahan akibat acak galat percobaan dan perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
Rancangan :
Dilakukan pengacakan dengan menggunakan tabel acak dan diperoleh pengelompokkan sebagai berikut:
Petak Lahan
P3 | | P0 | | P1 | | P2 | | P0 |
P0 | | P2 | | P3 | | P3 | | P2 |
P1 | | P3 | | P0 | | P1 | | P1 |
P2 | | P1 | | P2 | | P0 | | P3 |
I | | II | | III | | IV | | V |
Keterangan :
P0 = 0 kg/ha
P1 = 100 kg/ha
P2 = 200 kg/ha
P3 = 300 kg/ha
b. Hipotesis
Ho =
Tidak terdapat pengaruh pemberian dosis pupuk terhadap tingkat produksi tanaman jagung varietas arjuna.
H1 =
Terdapat pengaruh pemberian dosis pupuk terhadap tingkat produksi tanaman jagung varietas arjuna.
c. Perhitungan
Dosis Pupuk | Kelembaban | Sy.j | ||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | ||
0 | 5,5 | 5,0 | 4,8 | 5,2 | 6,0 | 26,5 |
100 | 3,0 | 3,5 | 3,8 | 4,0 | 4,5 | 18,8 |
200 | 6,0 | 5,8 | 5,5 | 6,5 | 6,8 | 30,6 |
300 | 6,5 | 6,0 | 7,5 | 7,3 | 5,8 | 33,1 |
SYi. | 21 | 20,3 | 21,6 | 23 | 23,1 | 109 |
§ FK (Faktor Koreksi)
§ JKT (Jumlah Kuadrat Total)
JKT = {(5,5)2 + (3,0)2 + (6,0)2 + ......... + (4,5)2 + (6,8)2 + (5,8)2} – 594,05
JKT = 623,08 – 594,05
JKT = 29,03
§ JKK (Jumlah Kuadrat Kelompok)
§ JKP (Jumlah Kuadrat Perlakuan)
§ JKG (Jumlah Kuadrat Galat)
JKG = JKT – JKK – JKP
JKG = 29,03 – 23,48 – 1,52
JKG = 4,03
§ Db (derajat bebas)
Db kelompok = r – 1
= 5 – 1
= 4
Db perlakuan = t – 1
= 4 – 1
= 3
Db galat = (r – 1)(t – 1)
= 4 . 3
= 12
§ KT (Kuadrat Tengah)
§ F hitung
dan
TABEL ANOVA
Sumber Variasi | Derajat Bebas | Jumlah Kuadrat | Kuadrat Tengah | Fhitung | Ftabel |
Kelompok (r) Perlakuan (t) Galat Total | 4 3 12 19 | 1,52 23,48 4,03 29,03 | 0,38 7,83 0,34 | 1,12 23,03 | 3,26 3,49 |
, Fhitung > Ftabel → Ho ditolak ()
Artinya, pada taraf signifikan 0,05, terdapat pengaruh nyata pemberian dosis pupuk yang berbeda terhadap tingkat produksi tanaman jagung varietas arjuna.
d. F kelompok
Fhitung (1,12) < Ftabel (3,26) → Ho diterima
Penggunaan petak lahan yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang berbeda terhadap tingkat produksi tanaman jagung varietas arjuna.
Jadi, seharusnya rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), bukan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar