Papan Buletin Blog Bhima

Bhima's Leaf

Senin, 19 Desember 2011

Puluhan Miliar Dana Hutan Menganggur


SHUTTERSTOCKIlustrasi utang AS
Hampir Rp 40 miliar dana untuk melindungi hutan dari penggundulan dan degradasi menunggu diakses. Dana itu disebut dana kebijakan yng disediakan pemerintah Australia dalam skema Indonesia-Australia Forest Carbon Partnership (IAFCP). Jumlah persisnya 4,3 juta dollar Australia.
Syarat utama mengakses dana itu harus terkait program Reduksi Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan atau REDD+. "Asalkan memenuhi syarat, kami akan berikan dana untuk proyek di seluruh Indonesia. Tak hanya untuk Kalimantan saja," kata Koordinator Pemerintah Australia untuk IAFCP Hanafi Guciano pada REDD Plus Retreat di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (17/12/2011).
REDD merupakan program pengurangan emisi dari sektor kehutanan untuk mengurangi paparan polutan di atmosfer penyebab pemanasan global.
Siapa saja bisa mengakses dana itu, mulai dari kalangan perguruan tinggi, LSM, hingga pemerintah. "Misalnya, untuk mendanai upaya sinkronisasi kebijakan, membangun pusat informasi proyek, atau identifikasi persoalan lain," kata Hanafi.
Penggunaan dana itu, di antaranya diharapkan dapat memastikan masyarakat sekitar hutan terjamin memperoleh manfaat dari penerapan program REDD+.
Menurut Kepala Pusat Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Kehutanan Agus Sarsito, Indonesia harus memanfaatkan berbagai peluang pendanaan untuk menyiapkan mekanisme REDD+, sebelum benar-benar diterapkan. "Agar Indonesia menjadi di antara yng pertama memperoleh manfaat dari REDD+," kata dia.


http://sains.kompas.com/read/2011/12/17/16362584/Puluhan.Miliar.Dana.Hutan.Menganggur

Stannia Ecopark Bangka Konservasi Tarsius


PT Timah Tbk menghibahkan dana dan lahan untuk kebun raya tanaman asli Kepulauan Bangka Belitung. Lahan juga akan dipakai untuk konservasi hewan endemik lokal, mentilin (Tarsius bancanus).
Dirut PT Timah Tbk Wachid Usman, Rabu (14/12/2011), di Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, mengatakan, kebun raya dan kawasan konservasi itu bagian dari Stannia Ecopark (SEP). Luasnya mencapai 734 hektar di lahan bekas tambang.
Pembangunan akan dimulai pada 2012. Tahun depan, PT Timah Tbk memberikan Rp 20 miliar dari dana reklamasi lahan bekas tambang dan program tanggung jawab sosial kemasyarakatan.
Ketua Tim Konsultan SEP Soeryo Adiwibowo mengatakan, kawasan konservasi tarsius akan menempati lahan 25 hektar. Tim konsultan dari Institut Pertanian Bogor tengah merancang kawasan mirip habitat asli tarsius. Untuk mengumpulkan bibit tanaman asli Bangka, pihaknya bekerja sama dengan orang Lum di Mapur. Orang Lum merupakan suku nomaden di kawasan utara Bangka. Mereka berburu dan meramu di sekitar kawasan Belinyu, Bangka.
Menurut Soeryo, pengelolaan taman akan bersinergi dengan penduduk sekitar. Karena itu, kebun raya tidak dikelilingi pagar buatan. "Untuk kawasan tertentu, akan dirancang tumbuhan yang jarak tanamnya lebih rapat dan difungsikan sebagai pembatas alami. Untuk kawasan lain, dibiarkan terbuka," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Babel Yan Megawandi mengatakan, SEP akan menjadi alternatif lokasi wisata di Babel. Selama ini Babel masih mengandalkan wisata alami berupa pantai. (RAZ)

PT Timah Bangun Kebun Raya dan Konservasi Tarsius


S MerkerSalah satu spesimen Tarsius wallacei yang ditangkap Uwemanje, Sulawesi Tengah.
PT Timah Tbk menghibahkan dana dan 90 hektar lahan untuk kebun raya aneka tanaman asli Kepulauan Bangka Belitung. Lahan itu juga akan dipakai sebagai kawasan konservasi hewan endemik Bangka Belitung, Mentilin atau Tarsius bancanus.
Direktur Utama PT Timah Tbk Wachid Usman mengatakan, kebun raya dan kawasan konservasi itu bagian dari Stannia Ecopark (SEP) di Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Total luas mencapai 734 hektar dan berdiri di lahan bekas tambang.
"Taman ini adalah perwujudan reklamasi plus atas bekas lokasi tambang," ujarnya, Kamis (15/12/2011) di Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. 
Pembangunan kebun raya akan dimulai tahun 2012. Untuk tahun depan, PT Timah Tbk menghibahkan Rp 20 miliar yang bersumber dari dana reklamasi lahan bekas tambang dan program tanggung jawab sosial kemasyarakatan.
Sebanyak Rp 5 miliar akan dipakai untuk pembuatan fasilitas dan sarana pendukung. Sisanya untuk penanaman aneka tumbuhan.
Ketua Tim Konsultan SEP Soeryo Adiwibowo mengatakan, kawasan konservasi tarsius akan menempati lahan 25 hektar. Tim konsultan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) tengah merancang kawasan yang mirip habitat asli Mentilin.
"Sekarang perancangan sedang dituntaskan. Khusus kawaran konservasi dirancang agak lebih tertutup dibandingkan kawasan lain di taman ini. Tetapi, tetap tidak ada pagar buatan untuk membatasi dengan lingkungan sekitar," ujarnya.


http://sains.kompas.com/read/2011/12/15/11363291/PT.Timah.Bangun.Kebun.Raya.dan.Konservasi.Tarsius

Bantai Orangutan, Izin Perkebunan Sawit Harus Dicabut



KOMPAS / HERU SRI KUMOROOrangutan (Pongo pygmaeus)
Pemerintah agar bertindak tegas dan serius menyelidiki pembantaian orangutan di Kalimantan beberapa waktu lalu.Bentuk ketegasan itu mencabut izin alat Besar Swasta (PBS) yang terbukti terlibat merencanakan pembantaian orangutan.
"Pemerintah harus tegas. Perkebunan swasta yang terbukti terlibat dalam pembantaian orangutan harus dicabut izinnya," kata pengamat politik Universitas Indonesia, Prof Iberamsjah, di Palangka Raya, Senin (12/12/2011).
Ia menduga, PBS sedikit banyak terlibat dalam merencakan pembantaian orangutan ( Pongo pygmaeus) tersebut, mengingat lokasinya pembantaiannya di wilayah perusahaan sendiri.
Pembantaian orangutan oleh sekelompok oknum tersebut adalah kejahatan besar, dan yang pasti perbuatan itu telah direncanakan sebelumnya. Selain itu, seharusnya saat PBS tidak terlibat dan mengetahui hal tersebut harus segera melaporkannya kepada yang berwenang.
"PBS harusnya juga turut menjaga kelestarian lingkungan, sehingga kalau menemukan kejadian seperti pembunuhan orangutan beberapa waktu lalu harus segera melaporkannya. Jangan hanya tutup mata, seolah-olah tidak mengetahui hal tersebut," ucapnya.
Ia menilai, sementara ini pemerintah masih kurang tegas dan tidak terlalu serius menangani masalah tersebut. Kemungkinan kurang berdaya akibat harus berhadapan dengan investor.
Terus terjadinya kasus pembunuhan orangutan dan praktek perkebunan kelapa saiwt yang mengancam orangutan menimbulkan masalah tersendiri. Karena itu, perlu adanya kebijakan dari pemerintah pusat untuk mengantisipasi masalah tersebut.
Selain itu, Iberamsjah juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi hutan di Indonesia yang banyak kerusakan akibat aktivitas pembalakan liat, serta pelaksanaan perkebunan dan pertambangan.
"Pemerintah seharusnya bisa memberikan pengawasan dan sanksi yang jelas terhadap hutan di Indonesia. Sehingga kontrol dalam menjaga kelestarian lingkungan cukup terjaga selain bantuan dari masyarakat sekitar," tambahnya.
Iberamsjah yang juga merupakan putra asli Kalimantan harap, pemerintah daerah setempat dapat bertindak tegas dalam melakukan pengawasan terhadap semua permasalahan yang terjadi di daerah.Khususnya dalam menyeleksi investor yang membangun daerah buka merugikan daerah.


http://sains.kompas.com/read/2011/12/12/20433748/Bantai.Orangutan.Izin.Perkebunan.Sawit.Harus.Dicabut

Pemerintah Dukung Polisi Usut Kasus Pembantaian Orangutan


Pemerintah mendukung upaya Kepolisian RI yang tengah melakukan penyidikan menyeluruh terkait kasus pembantaian orangutan di Kalimantan Timur. Kasus ini menunjukkan kuatnya pengaruh tekanan industri ekstraktif, khususnya sawit, terhadap upaya konservasi satwa.
"Kami terus mendukung upaya pengungkapannya. Apalagi, orangutan itu kan termasuk satwa yang dilindungi. Saat ini kan sudah tiga pelaku yang ditangkap," tutur Direktur Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan RI, Darori, Senin (12/12/2011) di Bandar Lampung.
Namun, ia menyayangkan kecenderungan masih rendahnya sanksi pidana terhadap para pelaku kejahatan terhadap satwa dilindungi di Indonesia saat ini. Dalam banyak kasus, pelakunya hanya diganjar pidana kurungan 3-4 bulan.
Untuk itu, ia menanti-nantikan hasil revisi UU 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati yang mencantumkan sanksi minimal 5 tahun bagi pelaku kejahatan konservasi SDA.


http://sains.kompas.com/read/2011/12/12/16251962/Pemerintah.Dukung.Polisi.Usut.Kasus.Pembantaian.Orangutan

Terumbu Karang Sultra Memprihatinkan


Kompas/Lasti KurniaPenyelam menikmati alam bawah laut perairan Pulau Sanghiang, Serang, Banten. Pesona terumbu karang yang masih cukup baik di perairan tersebut menarik wisatawan bahari dari wilayah Jabodetabek untuk menyelam pada akhir pekan.
Kondisi terumbu karang di pesisir Provinsi Sulawesi Tenggara saat ini sekitar 40 persen rusak, dari total seluas 396.915 hektare.
"Kerusakan terumbu karang sudah memprihatinkan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra Abd Salam yang dihubungi di Kendari, Minggu (11/12/2011).
Ia mengatakan terumbu karang yang mengalami kerusakan tersebut tersebar di wilayah pesisir laut Kabupaten Muna, Konawe Selatan, Bombana, Buton Utara dan Kabupaten Buton.
"Penyebab utama dari kerusakan terumbu karang yang membentang pada garis pantai sepanjang 1.740 kilometer itu, adalah aktivitas para nelayan yang menangkap ikan menggunakan bahan peledak dan racun potasium sianida," katanya.
Menurut Salam, pengunaan bahan peledak dan racun sianida dalam menangkap ikan di daerah ini, karena rendahnya kesadaran dan pemahaman warga setempat tentang pentingnya menjaga kelesatarian lingkungan laut.
"Kita masih kesulitan mengamankan aktivitas para nelayan yang menangkap ikan menggunakan bahan peledak dan racun potasium tersebut, karena kapal patroli yang dimiliki Dinas Kelautan dan Perikanan untuk melakukan pengawasan, masih sangat terbatas," katanya.
Idealnya, luas wilayah pesisir pantai Sultra 396.915 hektare yang membentang pada garis pantai 1.740 kilometer, dijaga minimal 40 kapal patroli.
Namun DKP Sultra hanya memiliki tiga kapal patrol yang konidisinya juga sudah berumur tua dan kecepatannya kalah cepat dibandingkan dengan kapal nelayan penangkap ikan secara ilegal.
"Selain aktivitas penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan itu, kerusakan terumbu karang juga karena masih adanya sebagian warga pesisir yang menggunakan batu karang sebagai bahan bangunan atau timbunan," katanya.
Ia mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir ini, pihaknya menjalin kerjasama dengan Coral Reef Management and Rehabilitation Programme (COREMAP), merehabilitasi terumbu karang dan padang lamun yang mengalami kerusakan cukup parah.
Namun yang tersentuh program tersebut masih sebagian kecil dari luas area yang mengalami kerusakan.
"Beberapa areal yang ditangani melalui program COREMAP mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Bahkan sebagian dari kawasan karang dan padang lamun sudah mulai memperlihatkan tanda-tanda pemulihan," katanya.
Sementara itu, Ketua Konsorsium Mitra Bahari (KMB) Sultra), Abdul Hamid dalam keterangan terpisah mengatakan, wilayah-wilayah pesisir pantai yang ditangani COREMAP yang saat ini sudah selesai tahap II, sekitar 70 terumbu karangnya yang mengalami kerusakan sudah pulih kembali.
"Wilayah perairan laut menjadi sasaran program COREMAP, seperti Kabupaten Wakatobi, Buton dan Konawe Selatan, sebagian besar terumbu karang yang rusak, sudah hampir pulih kembali. Makanya, program COREMAP masih akan berlanjut ke tahap III, untuk menangani kerusakan terumbu karang yang belum tersentuh perbaikan," katanya.


http://sains.kompas.com/read/2011/12/11/17383253/Terumbu.Karang.Sultra.Memprihatinkan

Rabu, 14 Desember 2011

Lampiran KKN: Tanaman Berkhasiat Obat



Lampiran 9. Identifikasi Tanaman Berkhasiat Obat

TANAMAN KHAS DESA BERKHASIAT OBAT
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)











Temulawak (curcuma xanthorrhiza) banyak ditemukan di hutan-hutan daerah tropis. Temulawak juga berkembang biak di tanah tegalan sekitar pemukiman, terutaama pada tanah gembur, sehingga buaah rimpangnya mudah berkembang menjadi besar. Temulawak termasuk jenis tumbuh-tumbuhan herba yang batang pohonnya berbentuk batang semu dan tingginya dapat mencapai 2 meter. Daunnya lebar dan pada setiap helaian dihubungkan dengan pelapah dan tangkai daun yang agak panjang.
  Temulawak mempunyai bunga yang berbentuk unik (bergerombol) dan berwarna kuning tua. Rimpang temulawak sejak lama dikenal sebagai bahan ramuan obat. Aroma dan warna khas dari rimpang temulawak adalah berbau tajam dan daging buahnya berwarna kekuning-kuningan. Daerah tumbuhnya selain di dataran rendaah juga dapat tumbuh baik sampai pada ketinggian tanah 1500 meter di atas permukaan laut.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit limpa, Sakit ginjal, Sakit pinggang, Asma, Sakit kepala; Masuk angin, Maag, Sakit perut, Produksi ASI, Nafsu makan; Sembelit, Sakit cangkrang, Cacar air, Sariawan, Jerawat;

Pemanfaatan :
1. Sakit Limfa
Bahan: 2 rimpang temulawak, 1/2 rimpang lengkuas, 1 genggam daun meniran.
    Cara membuat: temulawak dan lengkuas diparut, kemudian semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, dan disaring.
    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 cangkir.

2. Sakit Ginjal
    Bahan: 2 rimpang temulawak, 1 genggam daun kumis kucing, 1 genggam daun keji beling.
    Cara membuat : temulawak diiris tipis-tipis, kemudian direbus bersama dengan bahan lainnya dengan 1 liter air, dan disaring.
    Cara menggunakan: diminum selama 3 hari.

3. Sakit Pinggang
    Bahan: 1 rimpang temulawak, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari, 1 genggam daun kumis kucing.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air, dan disaring.
    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas.

4. Asma
    Bahan: 1 1/2 rimpang temulawak, 1 potong gula aren.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan dikeringkan. Setelah kering direbus dengan 5 gelas air ditambah 1 potong gula aren sampai mendidih hingga tinggal 3 gelas, kemudian disaring.

5. Sakit Kepala dan masuk angin.
    Bahan: beberapa rimpang temulawak.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis, dikeringkan dan ditumbuk halus menjadi tepung. Kurang lebih 2 genggam tepung temulawak
direbus dengan 4-5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 3 gelas, kemudian disaring disaring.

6. Maag
    Bahan: 1 rimpang temulawak.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan sebentar, kemudian direbus dengan 5-7 gelas air sampai mendidih, dan disaring.
    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas.

7. Sakit perut, Sakit perut pada waktu haid
Bahan: 1 rimpang temulawak, 3 buah mata asam, 1 potong gula kelapa, garam secukupnya.
Cara membuat: temulawak diparut, kemudian direbus bersama bahan lainnya dengan 3-4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal2 gelas.
    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir, pagi dan sore.
8. Menghilangkan bau amis sewaktu haid :
    Bahan: 1 rimpang temulawak, 5 buah mata asam, 1 potong gula kelapa.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan, kemudian bersama  bahan lainnya ditaruh dalam waskom (rantang/ panci), diberi 2 gelas air panas dan ditutup rapat selama kurang lebih 15 menit, dan disaring.
    Cara menggunakan : diminum 3 kali, 1 kali sehari.

9. Memperbanyak produksi ASI
    Bahan: 1 1/2 rimpang temulawak, dan tepung saga secukupnya.
Cara membuat: temulawak diparut, kemudian kedua bahan tersebut dicampur dan ditambah air panas secukupnya sehingga menjadi bubur.
    Cara menggunakan : dimakan biasa.

10. Memacu ASI yang macet
Bahan : 1 1/2 rimpang temulawak diparut, 1 potong gula kelapa, 2-3 sendok makan adonan sagu.
Cara membuat : temulawak diparut, kemudian bersama bahan lainnya direbus dengan 1 liter air sampai mendidih dan disaring.
     Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari 1 cangkir secara teratur.

11. Kesulitan buang air besar/berak
     Bahan: 1 rimpang temulawak, 3 buah mata asam, 1 potong gula kelapa.
Cara membuat : temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan sampai kering, kemudian bersama bahan lainnya diseduh dengan air panas secukupnya dan disaring.
     Cara menggunakan: diminum biasa.
12. Sembelit
     Bahan : 1 rimpang temulawak dan biji sawi secukupnya.
Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus, kemudian diseduh dengan air panas secukupnya dan disaring.
     Cara menggunakan : diminum biasa.

13. Menambah nafsu makan
     Bahan: 2 rimpang temulawak, 1/4 rimpang lengkuas, 1/2 genggam daun meniran.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.
     Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari 1/2 gelas.

(Anonim, 2005)



TANAMAN KHAS DESA BERKHASIAT OBAT
KETEPENG (Cassia allata. L)

Bagian yang dipakai : Daun.
Khasiat / Manfaat Ketepeng Cina / Daun Sena
1. Panu, kurap
Bahan: 1 genggam daun ketepeng cina segar, sedikit tawas (atau 1 sendok makan   kapur sirih) Cara membuat: semua bahan direbus, dilumatkan sampai menjadi bubur Cara menggunakan: digosokkan kuat-kuat pada kulit yang sakit, 2 x per hari
2. Sembelit (susah buang air besar) Bahan: 7 lembar daun muda ketepeng cina segar, Cara membuat: Bahan direbus dengan 2 gelas air hingga mendidih
sampai menjadi 1 gelas Cara menggunakan: diminum sekaligus
3. Sariawan
Bahan: 4 lembar daun ketepeng cina segar, garam secukupnya. Cara menggunakan: dicuci bersih, dikunyah dengan garam secukupnya (seperti mengunyah sirih) selama beberapa menit, kemudian airnya ditelan dan ampasnya dibuang.
4. Cacing Keremi pada anak-anak Bahan: 7 lembar daun ketepeng cina segar, asam secukupnya untuk menghilangkan bau, 2 sendok teh bubuk akar kelembak.
Cara membuat : Semua bahan direbus dengan 2 gelas air hingga mendidih sampai menjadi 1 gelas, disaring. Cara menggunakan:  Sesudah hangat diminum.
(Esha, 2010)

TANAMAN KHAS DESA BERKHASIAT OBAT
KEMANGI (Ocimum basilicum .L)

 Ciri-ciri:
·         Tinggi 60-70 cm
·         Batang halus dengan daun pada setiap ruas
·         Daun berwarna hijau muda
·         Bentuk oval
·         Bunga berwarna putih
Deskripsi
Jenis kemangi (Ocimum canum) yang banyak diusahakan adalah jenis lokal yang belum jelas nama/varietasnya. Penampilan tanaman cukup rimbun. Daun berwama hijau muda. Bunga putih kurang menarik. Bila dibiarkari berbunga maka pertumbuhan daun lebih sedikit dan tanaman cenderung cepat tua dan gampang mati.

Manfaat
Kemangi
 lebih sering digunakan sebagai lalap. Ada juga yang menggunakannya sebagai campuran sayur tertentu. Sayuran ini memiliki aroma harum dan rasa yang khas. Belum banyak petani yang mengusahakan kemangi dalam skala besar, paling hanya di sepetak tanah saja. Ini dikarenakan nilai komersial sayur kemangi memang masih rendah.


Syarat Tumbuh
Kemangi tidak menuntut syarat tumbuh yang rumit. Dapat dikatakan semua wilayah di Indonesia bisa ditanami kemangi. Yang jelas tanahnya bersifat asam. Kemangi juga toleran terhadap cuaca panas maupun dingin. Perbedaan iklim ini hanya mengakibatkan penampilan tanacnan sedikit berbeda. Kemangi yang ditanam di daerah dingin daunnya lebih lebar dan lebih hijau. Sedang kemangi di daerah panas daunnya kecil, tipis, dan berwama hijau pucat.

Manfaat Dalam Kehidupan Sehari-hari
Daun Kemangi yang harum sering digunakan untuk masakan, antara lain; campuran pepes, karedok atau lalapan mentah. 
Selain itu kemangi mengandung banyak senyawa yang berkhasiat bagi tubuh. Senyawa arginine didalamnya  terbukti mampu memperpanjang masa hidup sperma, mencegah kemandulan dan menurunkan kadar gula darah. Kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang produksi hormon androgen dan estrogen.

Manfaat kemangi
 masih sangat banyak, orientin dan vicenin di dalam kemangi mampu melindungi struktur sel tubuh. Sedangkan cineole, myrcene dan eugenol berfungsi sebagai antibiotik alami dan antiperadangan. Kemangi juga kaya akan betakaroten dan magnesium, mineral penting yang berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan jantung.
Kemangi adalah salah satu tumbuhan sayuran yang mempunyai aroma yang khas. Apalagi kalau kita campur daunnya dipadukan sebagai pengharum dan penyedap sambal terasi.
Kandungan dan manfaat daun kemangi mempunyai daya penenang dan mengeluarkan gas-gas dari tubuh. Daunnya juga sering dipakai untuk bumbu hidangan daging ataupun ikan. Kemangi juga mengandung zat minyak atsiri, protein, kalsium, fosfor, besi, belerang, dan lain-lain.

Kegunaan daun kemangi untuk pengobatan, diantaranya :
1. Panu
Segenggam daun kemangi cuci, tumbuk halus. Beri sedikit air kapur sirih. Gosokkan ramuan ini pada kulit yang berpanu. Lakukan ini 2x sehari.
2. Diare dan Muntah
Daun kemangi secukupnya dimakan sebagai lalapan.
3. Sariawan
50 helai daun kemangi dicuci bersih, kunyah sampai halus selama 2 - 3 menit. Telan. Minum air hangat. Lakukan ini 3x sehari.
4. Bau Nafas, Bau Mulut
Sering-sering makan lalapan daun kemangi, daun kunir, dan daun beluntas.
5. Bau Keringat
Kemangi secukupnya dimakan sebagai lalapan santap malam selama 1 minggu.
6. Mencegah kemandulan
Daun kemangi mengandung senyawa arginine yang terbukti mampu memperkuat masa hidup sperma, mencegah kemandulan dan menurunkan gula darah. Kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang terbentuknya hormon androgen dan estrogen.
7. Mengobati kutil, dengan cara daun kemangi dicuci bersih kemudian diusapkan/digosokkan pada kutil dengan berulang-ulang dan teratur.
(Anonim, 2011)


TANAMAN KHAS DESA BERKHASIAT OBAT
SERAI ( Cymbopogon citrates)

Serai
Serai atau “Cymbopogon citratus” adalah tanaman herbal yang dikenal dengan aromanya serta rasanya yang wangi dan menyegarkan. Tumbuhan yang lebih dikenal kawasan Asia seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Indonesia ini, selain digunakan untuk menyedapkan masakan, juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan kulit.
Serai yang juga dikenal dengan nama citronella ini juga memiliki nama lain yakni lemongrass, barbed wire grass, silky heads, citronella grass, dan fever grass. Masyarakat Indonesia tradisional sejak lama mengenal adanya sabun serai yang dibuat dari minyak kelapa, susu, minyak zaitun, dan tentunya minyak sereh. Selain untuk kulit tubuh, sabun serai juga bisa digunakan pada wajah.
Adapun manfaat sabun serai di antaranya:
1. Menghilangkan gatal-gatal di kulit (biang keringat, eksim, panu, dan kadas)
2. Mencegah dan mengobati (mengeringkan) jerawat
3. Mencegah dan menghilangkan flek atau bekas jerawat
4. Mencerahkan kulit
5. Menyembuhkan pecah-pecah di kaki
6. Menghilangkan bau badan
7. Untuk keramas, sabun serai bisa menghilangkan ketombe
8. Menghilangkan rasa capek dan menghangatkan badan
9. Mencegah gigitan nyamuk dan serangga
10. Memberikan sensasi nyaman dengan kesejukan aromaterapi
Semua khasiat serai bagi kulit itu tidaklah mengherankan karena serai mengandung sifat antimikroba dan anti bakteri. Sabun serai memang jarang sekali dijual di pertokoan karena produksi sabun jenis ini masih bersifat industri rumahan. Walaupun begitu, sabun ini tak memiliki efek samping.
Terkadang serai (Cymbopogon nardus) dipakai sebagai bumbu masakan. Tumbuhan ini memiliki aroma dan rasa khas, pedas dan menyengat. Tumbuhan liar yang bisa dibudidayakan ini bermanfaat bagi kesehatan, terutama kandungan minyak atsiri yang dimilikinya.
Kandungan:
- mintak atsiri
- citronnelal
- geraniol
- sitral
- eugenol
- kadine
- kadinol
Ciri – ciri tanaman :
*      Bentuk daun panjang
*      Daunnya berwarna hijau
*      Tulang daun sejajar
*      Bila diremas mengeluarkan aroma
*      Batang berwarna hijau keputihan

Manfaat :
Mengobati demam : Pinang ditambah dengan serai dan kulit manis serta laos dicampur dengan air digunakan untuk mandian.
*      Bumbu masak
*      Minyak wangi dan wewangian lain (lemon scent).
*      Bahan pencampur jamu
- Di Eropa digunakan sebagai bahan pembuatan sabun dan lilin
*      Serai secara tradisional dapat menyembuhkan beberapa penyakit dan gejala, antara lain:
- nyeri
- batuk
- kelelahan.
Hasil Studi Kepustakaan
Batang dan daun serai dapur yang dihaluskan lalu dilarutkan (menghasilkan ekstrak) ternyata mengandung senyawa sitral, sitronela, geraniol, mirsena, nerol, farsenol methil heptenon, dan dipentena.
Salah satu senyawa yang dapat membunuh nyamuk dan semutadalah sitronela. Sitronela memunyai sifat racun (desiscant), menurut cara kerjanya racun ini seperti racun kontak yang dapat memberikan kematian karena kehilangan cairan secara terus-menerus sehingga tubuh nyamuk dan semut kekurangan cairan.
3. Pembuatan Ekstrak Serai Dapur
a. Alat dan Bahan
1) 1 ons batang dan daun serai dapur (kurang lebih 4-5 batang)
2) Gelas ukur (jika tidak ada gunakan gelas biasa)
3) Pisau dan talenan
4) Timbangan
5) Blender (jika ada)
6) 1 Mangkuk
7) Saringan
8) 2 Gelas (gunakan gelas ukur jika ada)
9) Penyemprot(sprayer)
10) Corong
Proses Pembuatan
Serai dibuat dalam bentuk ekstrak. Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan “menyari” simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya matahari. Ekstrak kering harus mudah digerus atau campuran etanol dari air. Yang paling mudah dengan menghaluskan bahan ekstrak (diblender atau dipotong kecil-kecil), kemudian dicampur air sebagai pelarut.
1) a. Jika menggunakan blender, potong 1 ons daun dan batang serai dengan         panjang kurang lebih 5 cm, lalu blender sampai halus
b. Jika tidak menggunakan blender, potong 1 ons daun dan batang serai         sampai kecil-kecil
2) Masukkan serai yang sudah halus ke mangkuk, lalu rendam dengan 25 ml     air (1/8 gelas)3) Rendam selama 1 hari
4) Perat lalu saring hasil rendaman tadi
5) Tuangkan ke sprayer
6) Encerkan dengan air. Rasio air : ekstrak = 3 : 1
7) 100 ml obat nyamuk dan semut alamiah siap digunakan
Ket: 1 batang serai beratnya 25-40gr.
Penggunaan
1) Semprotkan ekstrak serai dapur ke ruangan yang ingin disterilkan dari     nyamuk. Atau semprotkan langsung pada sarang, jalan, atau kerumunan     semut untuk membunuh semut.
2) Tutup ruangan rapat-rapat selama 15 menit
(Rendy, 2009)




TANAMAN KHAS DESA BERKHASIAT OBAT
ENAU (Arenga pinnata)

 
Enau (Aranga pinnata) termasuk jenis palma yang terpenting setelah kelapa (nyiur) karena merupakan tanaman serba guna. Tanaman in besar dan tinggi, dapat mencapai 25 m. Berakar kuat dan menjalar ke mana-mana, berdiameter hingga 65 cm, batang pokoknya kukuh dan pada bagian atas diselimuti oleh serabut berwarna hitam yang dikenal sebagai ijuk. Ijuk sebenarnya adalah bagian dari pelepah daun yang menyelubungi batang.
Daun enau majemuk menyirip, seperti daun kelapa, panjang hingga 5 m dengan tangkai daun hingga 1,5 m. Anak daun seperti pita bergelombang, hingga 7 x 145 cm, berwarna hijau gelap di atas dan keputih-putihan oleh karena lapisan lilin di sisi bawahnya. Berumah satu, bunga-bunga jantan terpisah dari bunga-bunga betina dalam tongkol yang berbeda yang muncul di ketiak daun; panjang tongkol hingga 2,5 m.
Buah buni bentuk bulat peluru, dengan diameter sekitar 4 cm, beruang tiga dan berbiji tiga, tersusun dalam untaian seperti rantai. Setiap tandan mempunyai 10 tangkai atau lebih, dan setiap tangkai memiliki lebih kurang 50 butir buah berwarna hijau sampai coklat kekuningan. Buah enau tidak dapat dimakan langsung karena getahnya sangat gatalEnau yang sudah berusia 15-20 tahun dapat menghasilkan nira sebanyak 8 liter tiap hari dan bila dimasak dapat menghasilkan 25-35 kilogram kolang-kaling. Gula aren diperoleh dengan menyadap tandan bunga jantan yang mulai mekar dan menghamburkan serbuk sari yang berwarna kuning.
Namun pada umumnya pohon enau tidak disukai para petani, sebab akarnya menjalar keman-mana dan dapat merusak tanaman di sekitarnya. Pohon ini biasanya tumbuh dan berkembang biak dengan baik di hutan-hutan, dan termasuk tumbuhan yang dilindungi oleh undang-undang.
Nama Lokal dari tanaman ini antara lain:
  • Sugar Palm (Inggris),
  • Enau (Indonesia),
  • Kawung (Sunda);
  • Aren (Madura),
  • Bak juk (Aceh);
Manfaat pohon enau atau pohon aren antara lain sebagai berikut :
  1. Buahnya (disebut beluluk atau kolang kaling) dapat dibuat manisan yang lezat atau campuran kolak.
  2. Ijuk di buat sapu, tali untuk mengikat kerbau, keset kaki, atap dan kuas cat, dan dapat digunakan juga sebagai atap rumah.
  3. Tulang daunnya dibuat sapu lidi dan senik (tempat meletakkan kuali atau periuk)
Tidak hanya itu, enau juga memiliki khasiat untuk pengobatan terhadap beberapa penyakit. Berikut diantaranya :
  1. Demam
Siapkan 1 gelas air hangat dan 1 potong gula aren. Selanjutnya, kedua bahan dicampur dan diaduk sampai merata. Anda bisa menggunakan resep ini dengan diminum biasa.
  1. Sakit Perut
Siapkan 1 gelas air hangat, 1 potong gula aren, dan asam yang telah masak secukupnya. Selanjutnya, semua bahan tersebut dicampur dan diaduk sampai merata, kemudian disaring untuk diambil airnya. Anda bisa menggunakan resep ini dengan diminum biasa.
  1. Sulit Buang air besar
Siapkan 1 gelas air hangat dan 1 potong gula aren. Selanjutnya, campur dan aduk sampai merata. Anda bisa menggunakan resep ini dengan diminum biasa.

Gula yang dibuat dari nira enau ini belum diketahui secara pasti kandungan kimia yang ada di dalammnya, karena sampai saat ini belum dilakukan penelitian ilmiah. Namun tentang khasiat dari praktek pengobatan tradisional, gula aren sering menjadi pilihan utama.
(Anneahira, 2010)

Pengikut