Papan Buletin Blog Bhima

Bhima's Leaf

Senin, 12 Desember 2011

Telur Komodo Menetas di Belanda


KOMPAS/AGUS SUSANTOKomodo di Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Sebuah telur komodo menetas di negeri Belanda, pada Minggu (6/11/2011). Bayi komodo tersebut kini dirawat di Kebun Binatang Blijdrop, Rotterdam.
Telur itu menetas tanpa dierami induknya. Sejak 24 April 2011, telur komodo itu telah ditempatkan di inkubator dengan suhu 30 derajat untuk mendapatkan kondisi perkembangan optimum.
Menetasnya telur komodo ini mendapat perhatian khusus dari tim Kebun Binatang Blijdrop. Tim harus menunggu dari Sabtu (5/11/2011) pagi setelah menemukan adanya retakan di kulit telur. Cangkang telur pecah pada keesokan harinya dan muncullah bayi komodo berukuran panjang 20 cm.
Henk Zwartepoorte, pawang komodo di Blijdrop, mengatakan bahwa menetasnya telur komodo itu cukup cepat. "Biasanya butuh waktu dua sampai tiga hari sebelum seluruh tubuh komodo keluar. Namun, bayi komodo ini cukup cepat," ujarnya seperti dikabarkan Radio Netherlands, Senin (7/11/2011).
"Kelahiran" bayi komodo kali ini bukan yang pertama kalinya terjadi di kebun binatang tersebut. Pada 2009, di tempat yang sama telah menetas 11 telur komodo, sembilan di antaranya telah dikirim ke luar negeri, salah satunya Inggris.
"Jadi, kini Blijdrop kini menampung dua komodo dewasa, yang adalah orangtua anak yang baru lahir (menetas), serta dua komodo yang lahir tahun 2009, kakak dari penghuni kebun binatang," kata Zwartepoorte.
Seluruh komodo hidup di lingkungan buatan sebab iklim di Belanda tidak cocok untuk hidup komodo. Satwa yang eksis sejak zaman purba itu ditaruh dalam sebuah terarium dengan ketebalan tanah sekitar 1,5 meter. Kelembaban udara harus terus dijaga, demikian pula makanannya, seperti tikus dan kelinci.
Bayi komodo yang baru menetas sengaja dipisahkan sehingga tidak dimakan induknya. Bayi komodo yang lahir di terarium pada 2009 memang terhitung 11 ekor, tetapi bisa saja jumlah sebenarnya lebih dari itu karena mungkin sisanya dimakan induknya.
Beberapa komodo di Blijdrop berasal dari Indonesia. Pada tahun 1990-an, Indonesia mengirim komodo ke Amerika Serikat dan Eropa. Blijdrop menerima komodo dari Singapura dan Eropa. Komodo itu kini telah mati.
Komodo lain di Blijdrop berasal dari kebun binatang di Washington yang dikirimkan pada 1994. Setelahnya, kebun binatang Blijdrop menjadi salah satu tempat yang berperan mengirimkan komodo ke Eropa. Program pengiriman komodo ke Belanda dan negara lain ini sangat penting, terutama untuk penelitian genetik dan evolusi untuk mengetahui asal-usulnya. Keberadaan komodo di Indonesia diketahui berasal dari Flores, Rinca, dan Timor Leste.
"Jika suatu saat ingin memulangkan komodo ke daerah asal, penting sekali mengetahui darimana hewan itu berasal," kata Zwartepoorte.
Ketika komodo di Belanda bertambah, komodo di Indonesia justru berkurang. Selasa (8/11/2011) hari ini dilaporkan ada satu komodo mati di kebun binatang Surabaya, Jawa Timur. Upaya penetasan telur komodo sendiri masih banyak mengalami masalah. Belum terdapat inkubator yang memadai sehingga ada telur yang gagal menetas.

http://sains.kompas.com/read/2011/11/08/2044190/Telur.Komodo.Menetas.di.Belanda

Tidak ada komentar:

Pengikut