By: BHIMA WIBAWA SANTOSO
1. Jelaskan beserta contoh kenapa saudara perlu membekali diri dengan mata kuliah pengantar pendidikan, sehubungan dengan tugas anda sebagai guru nantinya?
Jawaban :
Seorang guru adalah pendidikan profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Dari semua tugas utama itu, tugas yang paling utama dari yang utama adalah mendidik. Tujuan umum dari semua kegiatan mendidik adalah kedewasaan. Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa tujuan pendidikan adalah membantu pengembangan peserta didik untuk mencapai kedewasaan dalam bertindak. Agar peserta didik dapat mencapai kedewasaannya, kita sebagai guru wajib membantunya untuk mencapai kedewasaan itu. Sebab, tanpa bantuan, pada umumnya, peserta didik tidak akan bisa mencapai kedewasaan secara utuh. Meskipun dia memiliki potensi.
Upaya mengarahkan dan mendidik peserta didik bukanlah pekerjaan yang gampang, bukan pula pekerjaan yang sepele terbih jika berkaitan dengan besarnya harapan dan cita-cita yang menginginkan untuk taat.
Oleh karena itu, sangatlah perlu guru membekali diri dengan mata kuliah pengantar pendidikan ini. Sebagai contoh, dalam mata kuliah ini, kita diajarkan untuk menciptakan suasana yang penuh dengan kehangatan, ketulusan dan keikhlasan dalam mengajar. Sehingga peserta didik tidak hanya merasa bahwa hubungannya dengan murid adalah hanya sebatas guru dan murid tetapi lebih dari itu.
2. Jelaskan beserta contoh kenapa pendidikan dapat menumbuhkembangkan sifat hakekat manusia secara selaras dan seimbang sehingga terwujudnya manusia yang utuh dan bagaimana kenyataannya sekarang dihubungkan dengan zaman globalisasi?
Jawaban :
Seperti yang kita ketahui bahwa ada beberapa sifat dan wujud sifat hakekat manusia. Diantaranya sifat hakekat manusia adalah manusia memiliki sifat prinsipil yang membedakan manusia dengan hewan yaitu akal dan pikiran yang menjadikan manusia tersebut dapat membedakan perbuatan yang baik dan buruk.
Nah, darimana manusia tersebut mengetahui mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang buruk? Maka dari itulah dibutuhkan adanya pendidikan untuk mengetahui itu.
Selain itu, sifat hakekat manusia ini diwujudkan dalam beberapa konsep yaitu, ;
1. Kemapuan menyadari diri
2. Kemampuan bereksistensi
3. Pemilikan kata hati
4. Moral
5. Kemampuan bertanggung jawab
6. Rasa kebebasan ( kemerdekaan )
7. Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak
8. Kemampuan menghayati kebahagiaan
Segala kemampuan itu perlu dibina melalui pendidikan. Peserta didik diajar agar belajar dari pengalaman, belajar mengantisipasi suatu keadaan dan peristiwa, belajar melihat prospek masa depan dasri sesuatu, serta mengembangkan daya imajinasi kreatif sejak dari masa kanak-kanak.
Apalagi di zaman globalisasi ini, perkembangan masyarakat beserta kebudayaannya ini mengalami percepatan serta meliputi seluruh aspek bidang kehidupan. Percepatan perubahan terutama terjadi karena percepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan yang cepat tersebut mempunyai beberapa karakteristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan.
Oleh karena itu, pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang.Sebagai contoh, jika seseorang tidak mengenyam pendidikan maka orang tersebut hanya akan menjadi manusia yang unskill and unlabour, sehingga ia hanya akan menjadi pengangguran dan menambah jumlah sampah masyarakat saja.
3. Jelaskan beserta contoh kenapa pendidikan disiplin dan bertanggung jawab perlu diberikan sejak dii mungkin dan kalau tidak apa yang akan terjadi dengan generasi muda sekarang ini?
Jawaban :
Wujud tanggung jawab bermacam-macam. Ada tanggung jawab kepada diri sendiri, tanggung jawab kepada masyarakat dan tanggung jawab kepada Tuhan. Tanggung jawab dapat diartikan sebagai keberanian untuk menentukan bahwa sesuatu perbuatan sesuai dengan tuntutan kodrat manusia dan bahwa hanya karena itu perbuatan tersebut dilakukan sehingga sangsi apa pun yang dituntut ( oleh kata hati, oleh masyarakat, oleh norma-norma agama ) diteriam dengan penuh kesadarn dan kerelaan.
Dari uraian ini menjadi jelas betapa pentingya pendidikan moral bagi peserta didik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.
Begitu juga dengan disiplin, kemampuan menghayati kewajiban sebagi keniscayaan tidalah lahir dengan sendirinya, tetapi bertumbuh melalui suatu proses. Usaha menumbuhkan rasa wajib sehingga dihayati sebagai suatu keniscayaan dapat ditempuh melalui pendidikan disiplin.
Jika ada orang tua yang beranggapan bahwa pendidikan disiplin dan tanggung jawab belum sepantasnya diberikan kepada anak sejak masih balita adalah keliru. Benih-benih kedisiplinan dan rasa tanggung jawab seharusnya sudah mulai ditumbuhkembangka sejak dini. Disiplin mencakup pada empat aspek yakni :
a. Disiplin rasional, yang bila terjadi pelanggaran menimbulkan rasa salah.
b. Disiplin sosial, jika dilanggar menimbulkan rasa malu
c. Disiplin sosial, jika dilanggar menimbulkan rasa gelisah
d. Disiplin agama, jika dilanggar menimbulkan rasa berdosa.
Keempat disiplin ini perlu ditanamkan pada peserta didik, jika tidak, hanya akan memproduksi sumber daya manusia yang tidak bertanggung jawab.
4. Jelaskan dan berikan contoh masing-masing wujud dan sifat hakekat manusia?
Jawaban:
Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik, yang secara prinsipil membedakan manusia dengan hewan. Meskipun antara manusia dan hewan banyak kemiripan terutama jika dilihat dari segi biologisnya. Sebagi contoh, manusia dapat membedakan yang baik dan yang buruk karena disertai akal dan hati nurani.
Adapun wujud sifat hakikat manusia adalah
• Kemampuan menyadari diri
Berkat adanya kempuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia, maka manusia menyadari bahwa dirinya ( akunya ) memilii ciri khas atau karakteristik diri. Hal ini menyebabkan manusia dapt membedakan dirinya dengan aku-aku yang lain dan dengan non-aku di sekitarnya.
Sebagai contoh, dengan arah keluar, aku memandang dan menjadikan lingkungan sebagi objek dan aku memanipulasi ke dalam ligkungan untuk memenuhi kebutuhannya, Puncak aktivitas yang mengarah keluar ini dapt dipandang sebagai gejala egoisme. Dengan arah ke dalam, aku memberi status kepada lingkungan sebagai subjek yang berhadapan dengan aku sebagai objek, yang isinya dalah sebagai pengabdian, pengorbanan, tenggang rasa dan sebagainya.
• Kemampuan bereksistensi
Kemapuan menempatkan diri disebut kemampuan bereksistensi. Justru karena manusia memiliki kemampuan bereksistensi inilah maka pada manusia terdapat unsur kebebasan. Dengan kata lain, adanya manusia bukan “ berada “ seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan, melainkan “ mengada “ di muka bumi.
Kemampuan bereksistensi perlu dibina melalui pendidikan. Peserta didik diajarkan agar belajar dari pengalamannya, belajar mengantisipasi suatu keadaan dan peristiwa, belajar melihat prospek masa depan dari sesuatu.
• Kata hati ( Conscience of Man )
Kata hati sering juga disebut dengan istilah hati nurani, lubuk hati, suara hati, pelita hati dan sebagainya. Kata hati adalah kemampuan pada diri manusia yang memberi penerangan tentang baik buruknya perbuatannya sebagai manusia. Sebagai contoh, Orang yang memiliki kecerdasan akal dan budi sehingga mampu menganalisis dan mampu membedakan yang baik dengan yang buruk bagi manusia.
•Moral
Moral adalah perbuatan itu sendiri. Seseorang yang telah memiliki kata hati yang tajam belum otomatis perbuatannya merupakan realisasi dari kata hatinya itu. Untuk menjembatani jarak yang mengantarai keduanya masih ada aspek yang diperlukan yaitu kemauan.
Moral yang sinkron dengan kata hati yang tajam yaitu yang benar-benar baik bagi manusia sebagai manusia merupakan moral yang baik atau moral yang tinggi dan sebaliknya. Sebagai contoh, Seseorang dikatakan bermoral tinggi karena ia menyatukan diri dengan nilai-nilai yang tinggi, serta segenap perbuatannya merupakan peragaan dari nilai-nilai yang tinggi tersebut.
• Tanggung jawab
Wujud tanggung jawab bermacam-macam. Ada tanggung jawab kepada diri sendiri, tanggung jawab kepada masyarakat dan tanggung jawab kepada Tuhan. Tanggung jawab dapat diartikan sebagai keberanian untuk menentukan bahwa sesuatu perbuatan sesuai dengan tuntutan kodrat manusia dan bahwa hanya karena itu perbuatan tersebut dilakukan sehingga sangsi apa pun yang dituntut ( oleh kata hati, oleh masyarakat, oleh norma-norma agama ) diteriam dengan penuh kesadarn dan kerelaan.
Tanggung jawab dapat diartikan sebagai keberanian utu menentukan bahwa suatu perbuatan sesuai dengan tuntuan kodrat manusia dan bahwa hanya karena itu, perbuatan tersebut dilakukan sehingga sangsi apa pun yang dituntut ( oleh kata hati, oleh masyarakat, oleh norma-norma agama ) diteriam dengan penuh kesadarn dan kerelaan.
• Rasa Kebebasan
Merdeka adalah rasa bebas tetapi sesuai dengan tuntutan kodrat manusia.
• Kewajiban dan hak
Kewajiban dan hak adalah dua macam gejala yang timbul sebagai manifestasi dari manusia sebagai makhluk sosial. Tak ada hak tanpa kewajiban.
• Kemampuan menghayati kebahagiaan
Kebahagiaan adalah suatu istilah yang lahir dari kehidupan manusia. Peliknya persoalan mungkin juga disebabkan oleh karena kebahagiaan itu lebih dapat dirasakan daripada dipikirkan.
1.Jelaskan beserta contoh dari sumber terbaru tentang kontribusi pendidikan terhadap pembangunan di Indonesia sekarang ini ?
jawaban :
Kontribusi pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari beberapa segi, Diantaranya adalah segi sasaran pendidikan. Di sini pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian yang kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Jadi tujuan citra manusia pendidikan adalah terwujudnya citra manusia yang dapat menjadi sumber daya pembangunan yang manusiawi. Sebagai contoh, seorang sarjana haruslah memiliki moral yang lebih baik daripada preman yang tidak pernah mengenyam pendidikan. Selain itu, kontribusi pendidikan juga dapat dilihat dari beberapa segti
a. Pada langkah pertama, pendidikan menyiapkan manusia sebagai sumber daya pembangunan . kemudian manusia selaku sumber daya pembangunan membangun lingkungannya. Sebagai contoh, perusahaan software terbesar di dunia dibuat oleh seorang Bill gates. Tentu saja ia memiliki skill dan menciptakan skill tersebut dari proses pendidikan baik pendidikan secara formal maupun pendidikan secara informal.
b. Pada intansi terakhir, manusialah yang menjadi kunci pembangunan. Kesuksesan pembangunan sangat tergantung pada manusianya.
c. Pendidik memegang peranan penting karena merekalah yang menciptakan manusia sebagai pencipta pembangunan.
2. Dari sekian kali pergantian kurikulum di Indonesia Jelaskan dampaknya terhadap dunia pendidikan dalam menghadapi era globalisasi sekarang ini?
Jawaban :
Ambisi pemerintah menuntaskan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada setiap jenjang satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh Indonesia pada tahun 2009/2010 disangsikan kalangan komisi pendidikan DPR RI. Pasalnya, masih banyak satuan dan lembaga pendidikan serta guru-guru di daerah yang belum siap menerapkan kurikulum tersebut.
Keharusan guru dan lembaga pendidikanagar seluruhnya menerapkan KTSP pada 2009/2010 adalah bentuk pemaksaan yang tidak manusiawi dan tidak rasional. Karena KTSP bagi para guru adalah barang "makhluk" baru di dunia pendidikan. Akan banyak guru di desa-desa, daerah perbatasan, daerah tertinggal dan miskin, serta pelosok terpencil menjadi terbebani dengan penerapan KTSP ini. Sampai saat ini saja, setelah digulirkan hampir dua tahun ternyata tingkat pemahaman dari para guru tentang KTSP ini masih sangat beragam.
Bahkan ternyata masih banyak guru yang tidak siap dan mampu menyusun KTSP secara mandiri. Kebanyakan mereka hanya copy paste dari guru atau sekolah lain yang sudah mampu membuatnya. Ini karena penerapan KTSP membuat para guru semakin terbebani dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Padahal mereka harus merencanakan pembelajaran, melakukan proses belajar mengajar, membimbing siswa, melakukan evaluasi hasil pembelajaran, dan tugas-tugas sekolah lainnya. Tidak semestinya pemerintah berambisi menerapkan KTSP pada 2009/2010, sebab berdasarkan hasil pengamatan dalam kunjungan kerja Komisi X di berbagai daerah, membuktikan bahwa masih sangat banyak guru-guru yang belum mendapatkan sosialisasi dan pelatihan KTSP apalagi pembinaannya. Padahal 65% guru belum berpendidikan S1 dan belum pernah membuat kurikulum sendiri. Selama ini mereka hanya mengikuti kurikulum yang sudah disiapkan pemerintah. Lebih parah lagi, guru-guru yang honornya sangat kecil tetap dibebani untuk membuat KTSP dengan tanpa mendapat imbalan materi. Seharusnya pemerintah lebih memprioritaskan sosialisasi dan pelatihan KTSP hingga tahun 2010 dan menunda batas akhir penerapan KTSP sampai 2012/2013." "Pemerinah juga harus memperhatikan komponen-komponen strategis lain dalam pendidikan, seperti sarana dan prasarana.
Kurikulum merupakan arahan dalam kegiatan pengajaran. Setiap perubahan kuirkulum baik sedikit atau menyeluruh jelas memerlukan dana besar. Mungkin itu kegiatan yg boros dana. Lalu mengapa harus repot-repot menambah hutang kalo hanya sekedar mensosialisasikannya. Selain itu, perubahan kurikulum jika tidak bisa membawa dampak yang signifikan mengapa harus dilaksanakan. Ini, hanya akan menambah beban saja, bayangkan saja satu kurikulum belum terlaksana sudah disahkan lagi kurikulum yang baru.
Dapat disimpulkan bahwa pergantian kurikulum setiap pergantian menteri pendidikan nasional hanya akan berdampak buruk bagi kegiatan mengajar di lapangan.
3. Jelaskan masalah- masalah pendidikan yang sedang hangat sekarang ini. Dan bagaimana saudara menyikapinya sebagai calon guru yang profesional
jawaban :
Begitu banyaknya masalah-masalah pendidikan di negeri kita ini, di antaranya
1. Rendahnya Kualitas Sarana Fisik.
Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.Data Balitbang Depdiknas (2003) menyebutkan untuk satuan SD terdapat 146.052 lembaga yang menampung 25.918.898 siswa serta memiliki 865.258 ruang kelas.
2. Rendahnya Kualitas Guru
Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya. Persentase guru menurut kelayakan mengajar dalam tahun 2002-2003 di berbagai satuan pendidikan sbb: untuk SD yang layak mengajar hanya 21,07% (negeri) dan 28,94% (swasta), untuk SMP 54,12% (negeri) dan 60,99% (swasta), untuk SMA 65,29% (negeri) dan 64,73% (swasta), serta untuk SMK yang layak mengajar 55,49% (negeri) dan 58,26% (swasta)
3. Rendahnya Kesejahteraan Guru
Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. Berdasarkan survei FGII (Federasi Guru Independen Indonesia) pada pertengahan tahun 2005, idealnya seorang guru menerima gaji bulanan serbesar Rp 3 juta rupiah. Sekarang, pendapatan rata-rata guru PNS per bulan sebesar Rp 1,5 juta. guru bantu Rp, 460 ribu, dan guru honorer sekolah swasta rata-rata Rp 10 ribu per jam. Dengan pendapatan seperti itu, terang saja, banyak guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan.
4. Rendahnya Prestasi Siswa
. Menurut Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003 (2004), siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi sains
5. Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan
Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada tingkat Sekolah dasar saja.
6. Rendahnya Relevansi Pendidikan Dengan Kebutuhan
Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur. Data BAPPENAS (1996) yang dikumpulkan sejak tahun 1990 menunjukan angka pengangguran terbuka yang dihadapi oleh lulusan SMU sebesar 25,47%, Diploma/S0 sebesar 27,5% dan PT sebesar 36,6%, sedangkan pada periode yang sama pertumbuhan kesempatan kerja cukup tinggi untuk masing-masing tingkat pendidikan yaitu 13,4%,14,21%, dan 15,07%.
7. Mahalnya harga pendidikan
Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan.Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.Untuk masuk TK dan SDN saja saat ini dibutuhkan biaya Rp 500.000, — sampai Rp 1.000.000. Bahkan ada yang memungut di atas Rp 1 juta.
Lalu bagaimanakah cara untuk menyikapinya ?
Sudah tidak ada waktunya lagi untuk hanya sekadar ngomong menghujam pemerintah dengan kritik-kritik tentang peran pemerintah dalam pendidikan. Ini bukan berarti saya memihak pemerintah. Peoblematika pendidikan di bangsa ini seolah menjadi masalah yang terus menjadi polemik. Ironisnya lagi, kalau saya lihat, jarang sekali mereka yang berpolemik itu mempunyai bentuk usulan atau aksi konkrit untuk memajukan pendidikan.
Artinya, kebanyakan masyarakat kita baru pada tingkat kesadaran naif dan kritis (empat konsep kesadarannya Paulo Freire).Kesadaran kritis, terbukti dengan adan adanya kritik untuk pemerintah terkait pendidikan. Memang terjadi ketimpangan yang begitu kentara dalam dunia edukasi kita. Pendidikan bermutu tinggi hanya bisa diakses oleh mereka yang beruang banyak. Apalagi pendidikan tinggi, uanglah yang menjadi pertimbangan pertama untuk menempuh pembelajaran di Perguruan Tinggi. Intinya, pendidikan di Indonesia hanya untuk mereka yang berstatus ekonomi menengah ke atas. Tak ada tempat bagi masyarakat akar rumput dengan kelas ekonomi menengah ke bawah untuk mendapatkan hak pendidikan yang layak.
Mungkin solusi-solusi yang dapat saya berikan adalah solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.
4. Jelaskan bagaimana saudara mengaplikasikan aliran-aliran pendidikan untuk menghadapi masa depan?
Aliran-aliran klasik yang dimaksud adalah aliran empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi. Sampai saat ini aliran aliran tersebut masih sering digunakan walaupun dengan pengembangan-pengembangan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
a. Aliran Empirisme
Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulsi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Pengalaman yang diproleh anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulan-stimulan. Stimulasi ini berasal dari alam bebas ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk pendidikan.
b. Aliran Nativisme
Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil prkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap dan pendidikan anak.
c. Aliran Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J.J Rosseau. Rosseau berpendapat bahwa semua anak baru dilahirkan mempunyai pembawaan BAIK. Pembawaan baik akan menjadi rusak karena dipengaruhi lingkungan. Pendidikan yang diberikan orang dewasa malah dapat merusak pembawaan baik anak itu.
d. Aliran Konvergensi
Aliran Konvergensi dipelopori oleh Wlliam Stern, ia berpedapat bahwa seorang anak dilahirkan di dumia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama sama mempunyai peranan sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan sesuai untuk perkembangan anak itu.
Demikianlah beberapa aliran pendidikan yang ada. Adapun menurut pendapat saya, guna mengantisipasi masa depan. Saya akan lebih mengaplikasikaan alira konvergensi. Kenapa? Karena menurut aliran ini, dalam proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama-sama mempunyai peranan yang sangat penting. Sehingga tripusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat merupakan satu kesatuan yang perlu dilaksanakan sevara selaras dan berimbang . dan di sini yang berperan dalam perkembangan peserta didik tidak hanya guru di sekolah tetapi perlu kerja sama dengan orang tua murid.
5. Bagaimana pendapat saudara tentang UU guru dan Dosen dalam menghadapi tantangan masa depan dunia pendidkan ?
Jawaban :
UU tentang guru dan dosen telah disahkan dua tahun lalu. Sebuah UU yang membawa semangat perubahan akan mutu pendidikan Indonesia. UU tersebut mengamanatkan adanya peningkatan kualitas profesionalisme pendidik dan tentu saja menjanjikan sebuah harapan bagi bangsa kita. Harapan peningkatan mutu pendidikan sekaligus mutu kehidupan pendidik.
Di satu sisi, saya setuju dengan adanya UU dosen dan guru ini. Karena secara teori, memang dapat dikatakan bahwa UU ini bagus untuk meningkatkan kualitas guru karena seorang guru harus bertindak profesional dan memiliki segudang ilmu. Namun, apabila telah diaplikasikan ke lapangan. Apa yang terjadi? “ KKN “
Permasalahan yang terjadi adalah pada proses sertifikasi. Sertifikasi yang dilakukan tanpa melalui uji kompetensi. Sertifikasi dilakukan dengan penilaian portofolio saja, tidak ubahnya dalam syarat kenaikan pangkat atau jabatan fungsional melalui angka kredit. Banyak kasus yang telah terjadi terutama pada sertifikasi guru (sertifikasi dosen belum dilaksanakan), mulai dari pemalsuan ijasah S1, fenomena jasa pembuatan karya ilmiah, hingga coppy paste sebuah karya ilmiah.
Yah, makin terbukti bahwa kebijakan dunia pendidikan masih membanggakan hasil ketimbang proses.
Terlepas dari itu semua, UU guru dan dosen (utamanya guru) membawa konsekuensi perlu dihapuskannya program studi kependidikan. Mengapa ? Guru harusnya dipandang seperti profesi dokter. Sehingga untuk mencapai profesi guru, seseorang harus mengikuti program pendidikan profesi. Apapun program studi atau bidang ilmunya, apabila seseorang ingin menjadi guru harus mengikuti program pendidikan profesi ini.
Menurut saya, mereka yang belajar di program studi fisika (misalnya) akan memiliki kemampuan keilmuan fisika yang lebih dibandingkan mereka yang belajar di program studi pendidikan fisika. Selama menempuh pendidikan S1, biarlah seseorang murni belajar tentang bidang ilmunya saja, tanpa dirusuhi oleh ilmu tentang teknik dan metode pendidikan. Biarlah dia menjadi ahli fisika, biologi, ekonomi, informatika atau sosiologi yang kaffah. Baru kalau seseorang ini berminat menjadi guru, dia harus mengikuti pendidikan profesi guru. Yah.. gampangnya seperti ko-as dokter umum atau dokter hewan sajalah. Bukankah ini sudah berlaku untuk profesi advokat dan akuntan?UU guru dan dosen pun tidak memberikan adanya pembedaan antara S1 keguruan dan kependidikan dan S1 umum (non kependidikan). Lalu apa gunanya FKIP?
UU nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen tersirat maupun tersurat, bahwa seorang guru adalah pendidikan profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, seperti disebutkan pada (Pasal 1 Ketentuan Umum), dan guru harus profesional.
Di sini jelas bahwa guru tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi juga harus dapat mendidik dan membimbing. Nah lulusan FKIP saja masih ada yang sulit untuk menguasai kelas dalam mengajar. Padahal mereka telah bel;ajar mata kuliah strategi belajar mengajar. Trus bagaimana mungkin lulusan pendidikan murni dapat mengajarkan ilmunya dengan baik jika ia sendiri tidak pernah belajar mengenai strategi ini.
Yah, sebagai contoh, saya sendiri adalah mantan siswa SMA. Di situ saya melihat perbedaan cara mengajar guru lulusan keguruan dan pendidikan murni. Mungkin secara kuantitas dan kualitas ilmu yang dimiliki, pendidikan murni lebih unggul dan ini sangat menguntungkan bagi siswa yang memiliki intelegensi tinggi Namun, kita mengetahui bahwa tidak semua anak memiliki kesamaan intelegensi. Dengan keterbatasan pengetahuan mengenai sara belajar mengajar mengakibatkan hanya segolongan anak saja yang menjadi pintar, tidak seluruh anak.
Apakah ini yang dinamakan dengan mencerdaskan seluruh anak bangsa ?. Lalu mau dibawa kemana dunia pendidikan kita ini ?
Inilah sedikit pendapat saya, Mungkin bapak sebagai panitia sertifikasi atau orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, dapat memahaminya.
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tri pusat pendidikan?
Tri pusat pendidikan meliputi
• Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokkan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda dan sedarah. Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti ( ayah, ibu dan anak ) ataupun keluarga yang diperluas ( disamping inti ada yang lain seperti kakek, nenek, adik ipar dan lain-lain. Meskipunibu merupakan anggota keluarga yang mula-mula paling berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, namun pada akhirnya seluruh anggota ikut berinteraksi dengan anak.
Perana orang tua dalam keluarga adala sebagai penuntun, sebagai pengajar, dan sebagai pemberi contoh. Lingkungan keluarga sungguh-sungguh merupakan pusat pendidikan yang penting dan menentukan, karena itu tugas pendidikan adalah mencari cara, membantu para ibu dalam tiap keluarga agar dapat mendidik anak-anaknya dengan optimal. Keikutsertaan keluarga itu dapat pada tahap perencanaan, pemantauan dan pelaksanaan maupun dalam evaluasi dan pengembangan dan dengan berbagai cara.
• Sekolah
Sesudah rumah tangga dan tidak kalah penting besar pengaruhnya dalam pertumbuhan jiwa seseorang ialah sekolah. Suatu hal yang amat penting sekali dan harus mendapatkan perhatian ialah hubungan yang erat dan kerja sama yang serasi antara rumah tangga dan sekolah sehingga memungkinkan para warganya mengembangkan diri baik berkenaan dengan aspek jasmani mupun rohaniah
•
Tidak ada komentar:
Posting Komentar