Papan Buletin Blog Bhima

Bhima's Leaf

Kamis, 08 Juli 2010

BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH

BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH

Indonesia termasuk salah satu negara yang dikenal sebagai gudang jamur terkemuka di dunia. Jamur-jamur yang telah dibudidayakan dan telah populer atau memasyarakat sebagai makanan dan sayuran serta banyak diperdagangkan di pasar adalah jamur merang (Volvariella volvacea), Jamur champignon (Agaricus bitorquis) jamur kayu seperti jamur kuping (Auricularia, Sp.) Jamur Shiitake/payung (Lentinus edodes) dan jamur tiram (Pleurotus ostreatus).(Dimas,2009)

Ciri jamur tiram antara lain bentuk tudung seperti tiram, lebar mencapai 25 cm, tebalnya 0,5-2 cm, yang tumbuh di daerah dingin biasanya tudungnya lebih tebal dibandingkan yang yang tumbuh di suhu yang lebih panas. Spora jamur tiram berbentuk elip. 29 Botani dan Tinjauan Gizi Jamur Tiram Putih Ukuran 9 x 4,5 μm (μm = 0.001 mm), warna putih dan halus bau jamur tiram licorice agak manis seperti gula merah. Jamur tiram termasuk organisme yang bersifat saprofit : hidup pada bahan organik yang sudah tidak berguna. Misalnya kayu lapuk dari beberapa jenis Angiospermae. Jamur tiram tumbuh dan berkembang sepanjang tahun di berbagai iklim tropis dan sub tropis. Di negara yang mempunyai 4 musim. Jamur tiram tumbuh baik pada musim panas. Di Indonesia jamur tiram bisa tumbuh saat musim hujan maupun kemarau. Jenis jamur tiram antara lain:

  1. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), dikenal juga dengan nama shimeji white (varietas florida). Warna tubuh buahnya putih sampai putih kekuningan dengan diameter tudung 3-14 cm.
  2. Jamur tiram abu-abu (Pleurotus sajorcaju), dikenal dengan sebutan shimeji grey karena tudungnya berwarna abu kecoklatan sampai kuning kehitaman dengan diameter 6-14 cm.
  3. Jamur tiram coklat (Pleurotus cystidiosus), dikenal dengan nama jamur abalon. Warna tudungnya keputih-putihan atau keabu-abuan sampai abu-abu kecoklatan. Kisaran diameter tudung 5-12 cm.
  4. Jamur tiram merah atau pink (Pleurotus flabellatus), dikenal dengan nama shakura karena tudungnya berwarna kemerahan.

Diantara keempat jenis jamur tiram yang dibudidayakan, Pleurotus ostreatus paling digemari petani karena memiliki sifat yang adaptif dan tahan lama penyimpanan. Jenis jamur lainnya kurang popular di Indonesia karena warnanya yang mencolok dan terkesan aneh memberi kesan jamur beracun, hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat.

Jamur tiram termasuk tumbuhan hasil pertanian organik yang tidak mengandung kolesterol. Setiap 100 gram jamur tiram mengandung protein 19-35% dengan 9 macam asam amino; lemak 1,7 – 2,2% terdiri dari 72% asam lemak tak jenuh. Karbohidrat jamur Tiamin riboflavin dan niasin merupakan vitamin B utama dalam jamur tiram selain vitamin D dan C mineralnya terdiri dari K, P, Na, Ca, Mg, juga Zn, Fe, Mn, Co dan Pb. Mikroelemen yang bersifat logam sangat rendah sehingga aman dikonsumsi setiap hari. Konsumsi jamur tiram selama 3 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 40%.

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) atau jamur tiram putih adalah jamur pangan dengan tudung berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem. Tubuh buah memiliki batang yang berada di pinggir (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus), sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii atau King Oyster Mushroom.

Tubuh buah mempunyai tudung yang berubah dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih dengan permukaan yang hampir licin dengan diameter 5-20 cm. Tepi tudung mulus sedikit berlekuk. Spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm. Miselium berwarna putih dan bisa tumbuh dengan cepat. Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang.

Selain campuran pada berbagai jenis masakan, jamur tiram merupakan bahan baku obat statin. Jamur tiram diketahui membunuh dan mencerna nematoda yang kemungkinan besar dilakukan untuk memperoleh nitrogen. (Wikipedia, 2009)

Pengamatan mengenai pertumbuhan jamur yang dapat dimakan, secara alami tumbuh pada hasil penguraian bahan organik. Budidaya jamur tiram (Pleurotus spp.) dan spesies kerabat dekat lainnya sangat dikembangkan di pasaran. Semua jenis saprofit khususnya yang tumbuh pada kayu dapat dengan mudah dibudidayakan, meskipun dalam beberapa hal jamur-jamur tersebut hampir sulit dipasarkan dalam jumlah besar karena sifatnya yang lunak sehingga mudah rusak. Jamur tiram yang banyak dijumpai di pasar swalayan adalah jamur tiram putih (P. ostreatus) tetapi adapula jenis lain yang sudah dibudidayakan seperti yang berwarna merah jambu (P. flabellatus) dan hitam (P. cystidiosus). Pleurotus spp. umumnya hidup pada kayu sebagai saprob meskipun satu jenis yaitu P. eryngii dapat hidup sebagai parasit. (Rachmatullah,2009)

pada umumnya orang-orang mengkonsumsi jamur bukan hanya lantaran rasanya yang memang lezat, tetapi juga karena ada alasan lain, yakni manfaat dan khasiat yang terkandung di dalamnya. Dan faktor khasiat dan manfaat inilah yang menjadi prioritas konsumen jamur. Tujuannya tentu saja demi kesehatan tubuh atau hal lain yang berkaitan dengan vitalitas. Tidaklah mengherankan jika berbagai jenis jamur kini menjadi bagian dari menu favorit di sejumlah rumah makan.

Dari hasil penelitian, jamur yang biasa kita makan rata-rata mengandung 14-35 persen protein. Dibandingkan dengan beras (7,38 persen) dan gandum (13,2 persen), jamur berkadar protein lebih tinggi. Asam amino esensial yang terdapat pada jamur ada sembilan jenis dari total 20 jenis yang kita kenal yaitu lysin, methionin, tryphtofan, theonin, valin, leusin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin.
Sedangkan kalori yang dikandung jamur adalah 100kj/100 gram dengan 72 persen lemak tak jenuh. Jamur juga kaya akan vitamin, di antaranya B1 (thiamin), B2 (riboflavin), niasin, dan biotin. Untuk mineral, jamur mengandung K, P, Fe, Ca, Na, Mg, Mn, Zn, dan Cu. Serat jamur sangat baik untuk pencernaan. Kandungan seratnya mencapai 7,4- 24,6 persen sehingga cocok untuk para pelaku diet. Menurut hasil riset di Massachusetts University, AS, riboflavin, asam nicotinat, panthotenat, dan biotin (Vit B) yang ada pada jamur masih terpelihara dengan baik meskipun jamur telah dimasak. "Pleurotus ostreatus" Senada dengan penelitian tersebut, secara spesifik, Beta Glucan Health Center mengatakan bahwa jamur tiram yang bernama latin Pleurotus ostreatus atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai oyster mushroom mengandung senyawa pleuran yang berkhasiat sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, serta bertindak sebagai antioksidan.

Jamur tiram, di Jepang dikenal dengan sebutan hiratake, mengandung protein 19-30 persen, karbohidrat 50-60 persen, asam amino, vitamin B1, B2, B3, B5, B7, C, mineral Ca, Fe, Mg, K, P, S, dan Zn. Menurut penelitian, kandungan logam yang ada pada jamur tiram masih jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan Fruit Product Order and Prevention of Food Adulteration Act tahun 1954, sehingga aman untuk dikonsumsi. Dari penelitian yang dilakukan Ujagar Group (India) juga dikatakan bahwa jamur tiram memiliki nilai nutrisi yang sangat bagus, di mana 100% sayuran mengandung protein tinggi, kaya vitamin, mineral, rendah karbohidrat, lemak, dan kalori. Selain itu, bagus untuk liver, pasien diabetes, menurunkan berat badan, seratnya membantu pencernaan, antiviral (antivirus), dan antikanker. Nilai tambah lainnya, jamur tiram mudah dimasak dan dicerna dengan rasayang enak pula.

Dari penelitian lain yang dilakukan Departemen Sains Kementerian Industri Thailand, didapat hasil tentang jamur tiram yang mengandung protein 5,94 persen, karbohidrat 50,59%, serat 1,56 persen, lemak 0,17 persen. Untuk tiap 100 gram jamur tiram segar mengandung 45,65 kj kalori; 8,9mg kalsium; 1,9 mg besi; 17,0 mg fosfor; 0,15 mgvitamin B1; 0,75mg Vit B2; dan 12,40 mg Vitamin C.
Selain itu, jamur tiram juga mengandung asam folat yang cukup tinggi dan terbukti ampuh menyembuhkan anemia.

Kalau kita bandingkan dengan daging ayam yang kadungan proteinnya hanya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, sedangkan karbohidratnya 0,0 gram, dan vitamin C nya 0,0 gram, kandungan gizi jamur tiram masih lebih komplet tentunya. Sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur tiram maupun jamur pada umumnya merupakan bahan pangan masa depan. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Bobek (1999) dari Research Institute of Nutrition Bratislava tentang Natural Product with Hypolipemic and Antioxidant Effect, telah dilakukan studi pada sebuah group dengan 57 laki-laki : perempuan = 1:1, usia setengah umur dengan kasus hyperlipoproteinemia. Selama 1 bulan mereka mengonsumsi 10 gram jamur tiram secara teratur. Kesimpulannya, secara statistik sangat menjanjikan yakni kolesterol dan serum turun 12,6 % dan trigliserol turun 27,2 %. Jamur tiram dikatakan mempunyai efek antioksidan dengan turunnya peroksidasi di dalam eritrosit.

Sementara Sejak tahun 1960, para peneliti jamur telah melakukan riset berbagai khasiat jamur. Beberapa tahun terakhir diketahui adanya polisakarida, khususnya Beta-D-glucansyang mempunyai efek positif sebagai antitumor, anti kanker, anti virus (termasuk AIDS), melawan kolesterol, anti jamur, anti bakteri, dan dapat meningkatkan sistem imun. Pada jamur tiram, produk ini disebut sebagai plovastinyang di pasaran dikenal sebagai suplemen penurun kolesterol (komponen aktifnya statin yang baik untuk menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia).
Beta-D-glucans yang ada pada jamur tiram bisa juga diisolasi untuk digunakan dan dicampur pada krim, salep, suspensi, atau bedak untuk perawatan wajah. Formulasi ini ternyata sudah digunakan pada perusahaan kosmetik, (Estee Lauder, Clinique), di mana konsentrasinya 0,5-2 persen. Mekanismenya adalah dengan cara mengikat air sehingga kulit menjadi lembap dan sebagai anti inflamasi. Percobaan terhadap 121 pasien berjerawat kronis, diberikan setiap hari selama 21 hari, hasilnya 73,5 % kondisinya membaik, 18,2 % sembuh total. (Anonim,2009)

Berdasarkan penelitian Sunan Pongsamart, biochemistry, Faculty of Pharmaceutical Universitas Chulangkorn, kandungan asam amino esensial jamur tiram mencapai 46, 0 gram/ 100 gram protein. Sedikit di bawah telur ayam dengan kandungan 47, 1 gam/ 100 gram protein. Dalam 100 gram jamur mengandung 2, 13 gram protein; 90, 7 gram air; 32, 4 kalori; 5, 76 gram karbohidrat; sisanya serat zat ebsi, kalsium, vitamin B1, B2 dan Vitamin C. (Adji,2009)

PEMBUDIDAYAAN

Budidaya jamur tiram bisa dilakukan di dalam rumah jamur atau kumbung. Syarat rumah jamur suhu ruangan tidak lebih dari 28o C kelembaban ruangan 80-90%. Miselium tumbuh optimal pada suhu 25-23 o C, sedangkan pertumbuhan tubuh buah optimum pada suhu 18-20 oC, lingkungan substrat yang dikehendaki dengan pH 5,5 sampai pH 6,5 lebih dari itu pertumbuhan akan terganggu. Kadar air media yang cocok sekitar 60%. Cahaya yang disukai selama pertumbuhan jamur tiram dengan penyinaran tidak langsung. Tidak lebih dari 40 lux. Kelembaban ruangan penyimpanan 80-85% baik untuk pertumbuhan tubuh buah. Jamur tiram yang tumbuh mula-mula kecil-kecil putih pipih. Pada saat jamur masih muda ujungnya melengkung ke bawah membentuk lengkungan. Jika sudah tua dan siap panen jamur bagian tengan dan ujung tangkai berada di bawah dan ujungnya naik. Jamur melebar hingga diameter 20 cm dan tubuhnya tebal.

Tahap-tahap pembudidayaan:

a. Pembibitan

Tahapan yang paling penting karena :

- Perlu peralatan dan keahlian khusus, sehingga tidak setiap petani bisa membuatnya karena itu biasanya dengan membeli dari pihak lain.

- Sebagai titik awal untuk tahapan berikutnya

- Menentukan kualitas maupun kuantitas panen yang dihasilkan

b. Pembutan Media

- Media sebagai media tumbuh jamur juga berperan penting dalam pertumbuhan miselium maupun produktifitas jamur

- Dengan mencampur beberapa bahan secara merata dengan ukuran atau formula tertentu

c. Sterilisasi Media

- Adalah tahapan untuk mensucihamakan media dari mikroba atau spors jamur lain yang dapat menghambat pertumbuhan jamur yang diinginkan

- Dengan metode pasteurisasi yakni menggunakan uap panas. Pada suhu mininal 90°C selama minimal 7 jam berturut-turut

d. Inokulasi Bibit

- Penanaman media yang sudah disterilkan dengan menggunakan bibit jamur yang sudah disiapkan.

- Inokulasi dilakukan pada ruang yang bersih dan tidak terbuka

- Dilakukan setelah media mencapai suhu maksimal 30 °C

e. Inkubasi

- Pada tahap ini media yang sudah ditanami bibit jamur didiamkan pada ruangan yang tujuannya agar bibit menyebar keseluruh media sampai siap untuk tumbuh.

- Ditandai dengan perubahan warna media menjadi putih atau terang.

- Waktu inkubasi berbeda-beda setiap jenis jamur

f. Penumbuhan dan Pemeliharaan

- Pada tahap ini dilakukan pembukaan tutup media untuk memberikan suplai oksigen guna melakukan pembentukan pinhead yang nantinya akan menjadi tubuh buah atau jamur

- Perlu adanya tindakan pengawasan terhadap suhu (maksimal 25°C) dan kelembapan minimum 80%

- Pengendalian hama dan penyakit juga diperlukan untuk mencegah kerusakan jamur, dengan mengutamakan cara-cara alami

g. Panen dan Pasca Panen

- Panen dilakukan setelah tubuh buah sudah memenuhi kriteria baik ukuran, warna maupun tanda lain.

- Diusahakan jangan sampai telat karena jamur mudah menyerap air sehingga mudah menjadi rusak.

- Jamur tertentu juga bisa dikeringkan sebelum disimpan.

Jamur Komsumsi BudidayaJamur Komsumsi Budidaya

a. Pembibitan b. Pembuatan Media

Jamur Komsumsi Budidaya

Jamur Komsumsi Budidaya

c. Sterilisasi Media d. Inokulasi bibit

Jamur Komsumsi BudidayaJamur Komsumsi Budidaya

e.Inkubasi f.Penumbuhan dan Pemeliharaan

Jamur Komsumsi Budidaya

g. Panen dan pasca panen

Bahan-bahan yang diperlukan. Yang pertama adalah serbuk kayu. Kayu yang diperlukan adalah : tidak yang mengandung minyak atau bahan kimia, tidak bergetah, kering dan tidak busuk. Bahan yang kedua yakni bekatul yang baru dan tidak berbau apek. Bekatul ini berfungsi sebagai bahan nutrisi dan sumber karbohidrat. Bahan selanjutnya adalah kapur kawur, yang berfungsi untuk menjaga keasaman media dan sumber mineral. Sedang bahan yang keempat adalah Gips, yang digunakan untuk memperkokoh media tanam dalam polibag sehingga tidak mudah hancur atau rusak disamping sebagai sumber mineral. Dan yang tak kalah pentingnya adalah pupuk TSP, digunakan untuk mempercepat pertumbuhan miselium dan tumbuh buah jamur.
Selain bahan utama diatas, bahan-bahan penunjang lainnya yakni kantong plastik ukuran 20 x 35 cm, paralon, kapas alat pemadat bisa botol atau pengepres dan aluminium foil.

Setelah bahan – bahan tersebut tersedia, serbuk kayu diayak dan dicampur dengan bahan-bahan lain, yakni bekatul, kapur kawur, gips, dan pupuk TSP. Beri campuran air secukupnya sampai merata agar tidak terlalu kering dan namun jangan terlalu becek. Masukkan campuran tersebut kedalam kantong palstik, kemudian ditekan dengan botol atau alat pengepres, lalu diberi ring / cincin paralon kemudian tutup dengan kapas. Lapisi dengan aluminium foil atau plastik ikat atau karet. Sterilkan bag log ke dalam autoklap dengan suhu 120 derajad Celcius selama 15 menit atau ke dalam drum yang panasi dalam suhu 90 – 110 Celcius selama 4 – 8 jam. Dinginkan baag log pada suhu kamar selama 24 jam.

Langkah selanjutnya adalah ”Inokulasi”. Yakni penularan atau penanaman bibit ke media tanam bibit yang digunakan bukan hasil biakan murni bias F3 atau F4. Langkah ini perlu kehati-hatian sedikit dan kecermatan. Siapkan alat seperti pinset, api spiritus dan alkohol 70%. Siapkan pula bibit F3 atau F4. Sebelum melakukan, tangan harus bersih sebaiknya dibasuh dengan alkohol. Pakaian juga harus bersih, kalau perlu kenakan pakaian laboratorium. Bila sudah siap, buka bag log dari tutupnya. Ambil pinset celupkan ke dalam alkohol lewatkan diatas api spiritus. Dinginkan beberapa detik. Ambil bibit, masukkan lewat cincin atau paralon, goyangkan agar bibit merata dipermukaan kemudian tutup kembali dengan kapas.

Setelah bag log diisi bibit, inkubasikan dalam ruang khusus dengan suhu antara 22 – 26 derajad celcius sampai miselium tampak berwarna putih dengan kelembaban 90 – 100 derajat celcius. Jangan lupa, setelah semua langkah diatas, perlu pemeliharaan yang cermat namun cukup mudah. Lakukan penyiraman 2 sampai 3 kali sehari setelah bag log di masukkan ke rumah jamur. Setelah dilakukan penyobekan bag log dengan cutter secara menyilang di bagian depan sebanyak 3 tempat dan di bagian belakang 2 tempat tergantung selera, maka jamur akan tumbuh dari lubang sobekan tersebut.

Di musim hujan penyiraman cukup dilakukan 1 atau 2 kali saja dalam satu hari. Gunakan sprayer sehing siramannyaa bisa merata. Jaga suhu ruangan antara 20 – 22 celcius dengan kelembaban 95 – 100%. Sebaiknya juga gunakan higrometer dan termometer untuk mengetahui kelembaban dan suhu ruangan (bisa dibeli di apotek atau toko bahan kimia). Umur bag log sekitar 4 – 6 bulan dengan jumlah bag log 3000 buah akan didapatkan 1.920 kg jamur tiram putih. Jumlah ini sudh dikurangi rata-rata tingkat kegagalan. Sehingga rata-rata setiap bag log menghasilkan 0,64 kg

TINJAUAN GIZI DAN METABOLISME KANDUNGAN KIMIA SERTA HUBUNGAN BIOKIMIA

Keanekaragaman bahan panen dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan bahan pangan. Jamur tiram termasuk jenis sayuran yang sudah mulai dikenal masyarakat sebagai bahan pangan baru. Dikatakan baru sebenarnya kurang tepat karena jamur tiram sebenarnya sudah lama dikenal enak dimakan. Hanya saja kenyataan di masyarakat konsumsi jamur tiram di masyarakat belum luas.

Seiring dengan populasi jamur sebagai bahan makanan yang enak dan bergizi permintaan jamur tiram di masyarakat terus meningkat. Masyarakat tertentu sudah mulai memilih jenis makanan yang bebas dari pencemaran bahan pangan seperti residu pupuk dan pestisida serta tidak mengandung kolesterol. Kandungan gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian. Protein rata-rata 3.5 – 4 % dari berat basah. Berarti dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis. Jika dihitung berat kering. Kandungan proteinnya 19-35%. Sedangkan beras hanya 7.3% gandum 13.2% kedelai 39.1%. susu sapi 25.2%. Jamur tiram juga mengandung 9 macam asam amino yaitu (1) lisin (2) metionin (3) triptofan (4) threonin (5) valin (6) leusin (7) isoleusin (8) histidin dan (9) fenil alanin. 72% lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak tidak jenuh, sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan kolesterol (hiperkolesterol) maupun gangguan metabolisme lipid lainnya. 28% asam lemak jenuh serta adanya semacam polisakarida kitin di dalam jamur tiram diduga menimbulkan rasa enak. Jamur tiram juga mengandung vitamin penting, terutama vitamin B, C dan D. vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol), dalam jamur tiram cukup tinggi. Mineral utama tertinggi adalah Kalium, Fosfor, Natrium, Kalsium dan Magnesium. Mineral utama tertinggi adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co, Pb. Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Me mencapai 56-70% dari total abu dengan kadar K mencapai 45%. 31 Botani dan Tinjauan Gizi Jamur Tiram Putih Mineral mikroelemen yang bersifat logam dalam jarum tiram kandungannya rendah, sehingga jamur ini aman dikonsumsi setiap hari.

Tabel 1. Komposisi dan

Kandungan Nutrisi Jamur Tiram Per 100 gram

ZAT GIZI

KANDUNGAN

Kalori

367 kal

Protein

10,5-30,4 %

karbohidrat

56,6%

Lemak

1,7-2,2 %

Tianin

0,2 mg

Riboflavin

4,7-4,9 mg

Niasin

77,2 mg

Co (kalsium)

314 mg

K (kalium)

3,793 mg

P (pospor)

717 mg

Na (Natrium)

837 mg

Fe (zat besi)

3,4-18,2 mg

Serat

7,5-87 %

Dilihat dari kandungan gizi yang terdapat dalam jamur tiram maka bahan ini termasuk aman untuk dikonsumsi. Adanya serat yaitu lignoselulosa baik untuk pencernaan. USDA (United States Drugs and Administration) yang melakukan penelitian pada tikus menunjukkan bahwa dengan pemberian menu jamur tiram selama 3 minggu akan menurunkan kadar kolesterol dalam serum hingga 40 % dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi pakan yang mengandung jamur tiram. Sehingga mereka berpendapat bahwa jamur tiram dapat menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterol. Di Jepang saat ini sedang diteliti potensi jamur tiram sebagai bahan makanan yang dapat mencegah timbulnya tumor. (anonym,2008)

FAQ Jamur Komsumsi

Ada berapa jenis jamur tiram?

Jamur tiram ada beberapa jenis, diantaranya: tiram putih, tiram coklat, tiram merah.

Apa manfaat jamur tiram bagi kesehatan?

Jamur tiram dibudidayakan secara organik dan tidak menggunakan bahan kimiawi sehingga aman dikomsumsi. Selain itu juga kaya akan zat gizi yang seimbang dan sangat dibutukan oleh tubuh.

Apa kelebihan jamur tiram dengan bahan makanan yang lain?

Selain kaya akan vitamin, mineral dan zat gizi yang baik seperti rendah lemak, kaya protein juga aman karena tanpa bahan kimiawi seperti pestisida dan senyawa kimia lainnya.

Apa saja perlakuan yang dilakukan dalam perawatan jamur tiram?

Pengaturan suhu 20-25°C dan kelembapan minimal 85% dengan cara penyiraman pada lantai dan dinding juga atap minimal 2 kali sehari disesuaikan dengan cuaca dan iklim.
Menjaga kebersihan kumbung untuk mencegah hama dan penyakit.

Seberapa besar pengaruh suhu dan kelembapan terhadap pertumbuhan jamur tiram?

Sangat besar pengaruhnya, sebab bila suhu dan kelembapan tidak tercapai seperti pada syarat tumbuh maka log akan mengering dan pertumbuhan jamur akan terhambat atau bahkan tidak akan tumbuh.

Berapa waktu yang dibutuhkan dari tanam sampai panen?

  • Dari tanam sampai siap ditumbuhkan butuh waktu selama 1 – 1,5 bulan sehingga log terlihat putih oleh miselium
  • Dari full miselium sampai siap panen membutuhkan waktu 1-2 minggu
  • Jadi waktu yang dibutuhkan dari tanam sampai panen dibutuhklan paling cepat 1,5 bulan.

Bagaimana ciri-ciri jamur siap dipanen dan bagaimana cara dan perlakuan panennya?

  • Ciri-ciri jamur siap panen bisa dilihat dari ukuran, bentuk dan warna. Dimana siap panen bilamana sudah berukuran maksimal dengan tepi jamur rata dan warna antara tepi dan tengah jamur sama.
  • Cara panen dengan mencabut jamur hingga ke pangkal tangkai buah dan jika ada yang tersisa tertinggal pada media harus diambil agar tidak menjadi kering dan menghalangi tumbuhnya tunas berikutnya.
  • Perlakuan setelah panen dengan memotong tangkai yang kotor dan membuangnya.

Apa pengaruh penataan log yang berdiri dengan ditidurkan?

Akan lebih baik dengan penataan miring karena selain bisa lebih efisiensi ruang juga bisa menghindari masuknya air kedalam lubang cincin tempat tumbuhnya jamur sehingga bisa menyebabkan busuknya media.

Bagaimana cara penyiraman yang baik?

Diusahakan teratur diseduaikan dengan kondisi yang diperlukan untuk pertumbuhan, tidak terlalu basah atau juga tidak kekurangan. Diusahakan jatuhnya air dengan partikel lembut dan tidak masuk lubang media.

Bagaimana cara menanggulangi hama dan penyakit?

Usahakan sedini mungkin untuk melakukan pencegahan, dengan cara menjaga kualitas bahan baku, kebersihan alat, perawatan rumah jamur dan segera membuang media yang sudah terserang hama atau penyakit. Selain itu juga diperlukan sterilisasi ruangan sebelum dan sesudah masa pakai (produksi).

Apa cara yang dilakukan untuk meningkatkan produksi jamur tiram?

Pemilihan bibit, kualitas bahan baku, perawatan sesuai dengan syarat tumbuh jamur, pengendalian hama dan penyakit, menjaga kebersihan, cara dan waktu panen yang tepat.

Bagaimana cara mensiasasi naik turunnya panen agar tidak terlalu drastis?

Budidaya jamur faktor yang paling dominan adalah iklim mikro untuk pembentukan tubuh buah maka diupayakan kestabilan suhu dan kelembapan yang baik sesuai dengan syarat tumbuh jamur itu sendiri. Selain itu juga perlu diperhatikan siklus pergantian media yang tepat.

Jenis serbuk kayu apa yang bisa digunakan sebagai media jamur?

Jenis kayu yang bisa digunakan sebagai media diutamakan jenis kayu yang tidak bergetah, tidak berminyak dan tidak terlalu keras, kayu jenis keras bisa digunakan tetapi memerlukan perlakuan khusus dengan pelapukan lebih lama baru bisa digunakan.

Bagaimana mengenai formula yang digunakan sebagai media?

Tidak ada patokan khusus mengenai komposisi media, bisa disesuaikan dengan jenis bahan campuran media dan kandungan gizi yang didalamnya. Namun secara umum adalah: 16% bekatul, 4-6% tepung jagung dan kapur 0,7%.

Metode apa yang paling baik untuk sterilisasi media jamur tiram?

Metode pasteurisasi paling sering digunakan untuk sterilisasi media dengan suhu minimal 90°C selama minimal 6 jam berturut-turut.

Bagaimana cara sterilisasi alat-alat yang digunakan untuk menanam bibit?

Dengan menggunakan alkohol 70% atau dengan pemanasan diatas bara setelah dingin baru digunakan.

Apa yang disebut kontaminasi dan disebabkan oleh apa saja?

Kontaminasi adalah masuk atau tumbuhnya mikroba atau jamur lain yang tidak diinginkan yang bisa menyebabkan terhambatnya pertumbuhan miselium jamur tiram itu sendiri.

Apa penyebab kontaminasi?

Kontaminasi disebabkan oleh: tidak sempurnanya sterilisasi media, kurang sterilnya alat maupun ruangan tanam, bibit yang sudah terkontaminasi dan cara penanaman yang tidak hati-hati juga bisa menjadi faktor penyebab kontaminasi.

Berapa suhu media yang baik untuk dilakukan penanaman bibit?

Penanaman dilakukan setelah media suhunya sudah turun menjadi maksimal 30°C.

SUMBER REFERENSI

Anonim.2008. Jamur Tiram.http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.sragenkab.go.id/eng/berita/images/news/jamur%2520tiram%2520putih%2520panjang.jpg&imgrefurl=http://www.sragenkab.go.id/eng/berita/berita.php%3Fid%3D6601&usg=__A4WsKhR5fXOOO5wO29wLqr4tTSM=&h=1438&w=220&sz=258&hl=id&start=17&um=1&tbnid=bjn14hxcSYvPDM:&tbnh=150&tbnw=23&prev=/images%3Fq%3Dbudidaya%2Bjamur%26hl%3Did%26cr%3DcountryID%26sa%3DG%26um%3D1. diakses 23 Januari 2010

Anonim.2009.Budidaya Jamur Tiram.http://www.indonesiamenulis.com/2009/06/budi-daya-jamur-tiram-bangko-jambi.html.Diakses 23 Januari 2010

Ditya, dimas P.2009.Jamur Tiram Putih.http://www.bbpp-lembang.info/index.php?option=com_content&task=view&id=155&Itemid=186.

Rachmatullah.2009. Budidaya Jamur atau cendawan.http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://web.ipb.ac.id/~tpb/tpb/files/materi/bio100/Gambar/cendawan/pleurotus_spp.jpg&imgrefurl=http://web.ipb.ac.id/~tpb/tpb/files/materi/bio100/Materi/cendawan.html&usg=__lCiRHLz-WMn4MHKFkV5RD0uB7XE=&h=504&w=562&sz=27&hl=id&start=7&um=1&tbnid=p8pdolPWi1Aj7M:&tbnh=119&tbnw=133&prev=/images%3Fq%3Dbudidaya%2Bjamur%26hl%3Did%26cr%3DcountryID%26sa%3DG%26um%3D1

Wikipedia.2009. Jamur Tiram.http://id.wiki.detik.com/wiki/Jamur_tiram. Diaskses 23 Januari 2010

TUGAS BIOKIMIA

BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH

jamur tiram.jpgJamur tiram di permukaan batang kayu


Jamur Komsumsi BudidayaJamur Komsumsi Budidaya

OLEH:

BHIMA WIBAWA SANTOSO

AIC407003

Tidak ada komentar:

Pengikut