Papan Buletin Blog Bhima

Bhima's Leaf

Rabu, 07 Juli 2010

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN ”ANALISIS DAN KRITISI SKRIPSI PENDIDIKAN”

DISUSUN OLEH
1. BHIMA WIBAWA SANTOSO AIC407003
2. DIVYA RANI A1C407030
3. REZZATIA UNTARI AIC407037
4. NENENG HASANA A1C407039


DOSEN PENGAMPU
Dr. Aprizal Lukman, M.Pd












PROGRAM STUDI BIOLOGI
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2010

SKRIPSI I

Tarigan, Setia putra. 2009. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Negeri 3 Batanghari Muara Bulian. Jurusan PMIPA FKIP UNJA.
Dosen Pembimbing (1) Drs.Jodion Siburian, M.Si dan (2) Dra.Hj.Pinta Murni, M.Si


Analisis Kritikan Skripsi I:
1. Judul, Seharusnya tidak ditulis sekolah dan Kelas, namun cukup ditulis SMP Negeri Muara Bulian.
2. Hasil Penelitian. Parameternya hanya menyebutkan hasil belajar, tidak disebutkan bahwa yang diamati adalah ranah kognitif, karena pengamatannya adalah kognitif. Selain itubdalam skripsi ini juga diukurbaktivitas guru yang sama sekali tidak termasuk dalam penelitian ini, seharusnya dibuat di batasan masalahnya adalah ranah kognitif.
3. Rancangan Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan rancangan Pelaksanaan Penelitian Pendidikan.
4. Sampel. Dalam pengambilan sampel yang diambil adalah siswa kelas VII SMP Negeri 9 Batanghari Muara Bulian. Seharusnya dibuat populasinya SMP Negeri 3 Batanghari Muara Bulian, dibuat teknik pengambilan sampelnya adalah random, dan sampel yang diperoleh adalah kelas VII SMP Negeri 3 Batanghari.
5. Kajian Pustaka. Penulisan dalam kajian pustaka juga terlalu luas, yaitu diawali dengan model pembelajaran, pembelajaran kooperatif dan kemudian kooperatif tipe STAD, seharusnya langsung pada variabel yang ada dalam penelitian itu, yaitu STAD dan Hasil Belajar.
6. Latar Belakang. Penulisan latar belakang sudah baik.

Penelitian dilakukan di kelas VII SMP Negeri 3 Batanghari Muara Bulian berupa penelitian tindakan kelas, yang dilakukan dalam 2 siklus dengan menerapkan model kooperatif tipe STAD. Pembelajaran tipe STAD mencakup kegiatan pembelajaran yang diawali dengan pemberian wacana tentang materi pembelajaran, siswa berkolaborasi secara bergantian, menemukan dan bekerja sama, memberikan tanggapan terhadap wacana, menuliskan hasil kerjasamanya, dilanjutkan dengan presentasi kelompok dan membuat kesimpulannya.
Hasil penelitian berdasarkan observasi terjad peningkatan aktivitas guru pada pertemuan 1, yaitu 13% kategori II, 75,5%, pada kategori III dan 13% pada kategori IV. Sedangkan pada pertemuan 2 diperoleh 75% kategori III dan 25% kategori IV, dan pada pertemuan 3 diperoleh 63% kategori III dan 28% pada kategori IV. Kemudian pada pertemuan 4 menjadi 38% kategori III dan 63% kategori IV. Nilai hasil belajar pada siklus 1 kategori kurang baik, 23% menurunmenjadi 25% pada siklus 2, kategori cukup baik menurun dari 63% menjadi 53% pada siklus 2, kategori baik meningkat dari 15% menjadi 43%, dan kategori sangat baik meningkat menjadi 5% dari 0%.

NO NILAI RATA-RATA KELOMPOK/TIM PENGHARGAAN
1 15 POIN TIM BAIK
2 20 POIN TIM HEBAT
3 25 POIN TIM SUPER




















SKRIPSI II

Fitri, Erita. 2009. Pengaruh Penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualized (TAI) Terhadap Hasil Belajar Biologi Kelas XI SMA Negeri I Muaro Jambi.
Dosen Pembimbing: (1) Drs.Gardjito, M.Pd (2) Drs.Jodion Siburian, M.Si


Analisis Kritikan Skripsi II
1. Judul Penelitian Penulisan judul salah, seharusnya tanpa siswa kelas berapa pada SMA yang diteliti.
2. Kajian Pustaka. Penulisannnya sudah baik
3. Latar Belakang Penelitian. Latar Belakang yang diangkat sudah baik
4. Rancangaan Penelitian. Rancangan yang digunakan adalah ”Randomized Control Grup Only Design”
5. Populasi dan Sampel. Penarikan populasi salah, seharusnya diambil seluruh Muaro Jambi, baru kemidian diambil sampelnya. Teknik pengambilan sample juga tidak ada, seharusnya diambil sampelnya dengan cara random
6. Instrumen Penelitian. Dalam penulisan tidak disebutkan bagaimana instrumen atau alat ukur yang digunakan untuk pengamatan avektif dan psikomotor. Seharusnya ditulis, misalnya pengamatan avektif menggunakan angket dan psikomotor menggunakan praktikum atau lain-lain.









Resensi skripsi:
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualized yaitu, model pembelajaran dimana siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4 hingga 5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerja, jenis kelamin dan suku.
2. Sampel 3 kelas, 2 eksperimen dan 1 kontrol
3. Data penelitian pada aspek kognitif diperoleh dengan memberikan soal tes objektif dan essai, sedangkan aspek afektif dan aspek psikomotor menggunakan lembar pengamatan (di ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, hasil belajar yang diperoleh dari tes akhir pada aspek kognitif, avektif dan psikomotor)
4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada aspek kognitif, avektif dan psikomotor. Nilai rata-rata pada aspek kognitif kelas eksperimen (1) 7,5 eksperimen, (2) kontrol 58,04. Dari uji hipotesis diperoleh t_Hitung= 3,98 dan t-tabel+ 1,671. hal ini berarti t hitung> t_tabel jadi hipotesis diterima. Pada aspek avektif, presentasi siswa yang mendapat nilai A dan B di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Dari uji hipotesis diperoleh t_hitung eksperimen (1) 2,3 eksperimen (2) 2,65 t_tabel1,7. Karena t_hitung> T-tabel maka hipotesis diterima.
5. untuk aspek psikomotor siswa di kelas eksperimen lebih terampil dibandingkan dengan kelas kontrol. Berdasarkan uji-t pada aspek psikomotor, maka diperoleh t-hitung eksperimen (1) 2,77 dan t_hitung (2) 3,13 dan t_tabel 1,671. karena t_hitung> t_tabel maka hipotesis diterima.

















SKRIPSI III

Turisia, Anita. 2006. Perbandingan Penggunaan Media Realia Dalam Diskusi Kelompok Dengan Model Pembelajaran Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas II SMA 5 Jambi
Dosen Pembimbing: (1) Retni S Budiarti, S.Pd M.Si (2) Tedjo Sukmono, M.Si


Analisis Kritikan Skripsi III:
1. Judul Penelitian. Penulisan judul salah, seharusnya tidak perlu menyebutkan nama SMA dan Kelas yang diteliti, cukup dengan SMA Negeri Kota Jambi.
2. Latar Belakang Penelitian. Penulisan latar belakang dalam skripsi sudah baik.
3. Kajian Pustaka. Penlisan kajian pustaka sudah baik karena mencakup semua variabel dan sesuai dengan batasan masalah yang diteliti.
4. Rancangan Penelitian. Perlakuan pada sampel bisa dikatakan tidak tepat karena perlakuan yang diberikan pada eksperimen I, adalah dengan media disertakan dalam penelitian berskala kelompok dalam bentukdiskusi, sedangkan pada eksperimen II perlakuan justru menggunakan Model dan penelitian berkala individu. Ini berarti tidak konsisten, seharusnya bila menggunakan media, maka kelas lainnya juga dengan media tetapi dengan konsep berbeda, begitu pula apabila menggunakan model, skala kelompok ataupun individu. Jadi akan terlihat pembandingnya.
5. Sampel dan Populasi. Cara penarikan sampel sudah tepat yaitu dengan mengumpulkan data nilai seluruh siswa kelas 2 (7 kelas), kemudian dihitung standar deviasi, homogenitas variansi, baru kemudian diambil secara random dari keseluruhan kelas sehingga diperoleh 2 kelas sebagai sampel untuk eksperimen I dan II.



Penelitian ini meggunakan rancangan penelitian ”Randomized Control Pretest-Postest Design” yang dilakukan pada 2 kelompok sampel, yaitu kelompok kelas eksperimen I yang diajar menggunakan media realia dalam diskusi kelompok dan kelompok kelas eksperimen II yang diajar dengan model pembelajaran Direct Instruction.
Dari hasil penelitian rata-rata tes akhir (postest) kelas eksperimen yang diajar dengan media realia dalam diskusi kelompok yaitu 74,52 dan rata-rata kelas eksperimen II yang diajar denagn model pembelajaran direct instruction yaitu 65,63. Setelah uji statistik ternyata rata-rata tes akhir (postest) berbeda nyata dimana harga t_hitung> t_tabel (4,45>1.667). Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan media realia dalam diskusi kelompok lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran direct instruction. Hal ini dikarnakan dengan media realia dalam diskusi kelompok siswa dapat melihat langsung objek nyata dan membahas serta bertukar informasi mengenai media realia serta mendiskusikan dengan siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar.

Tidak ada komentar:

Pengikut