Papan Buletin Blog Bhima

Bhima's Leaf

Jumat, 09 Juli 2010

PKL Taksonomi Tumbuhan

DATA LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN(PKL)
TAKSONOMI TUMBUHAN



LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN
(PKL)


1.1 Latar Belakang
Kebun Raya Bogor atau Kebun Botani Bogor adalah sebuah kebun botani besar yang terletak di Kota Bogor, Indonesia. Luasnya mencapai 87 hektar dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan.
Kebun Raya Bogor banyak dikunjungi oleh pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, keluarga, bahkan wisatawan dari mancanegara. Kebun Raya Bogor merupakan salah-satu Kebun Botani tertua di Asia dan memiliki keindahan tersendiri.
Kebun Raya Bogor merupakan tempat untuk kegiatan pendidikan dan sekaligus sebagai tempat rekreasi. Di Kebun Raya Bogor terdapat museum hewan (museum zoologi), perpustakaan, Istana Bogor, koleksi taman anggrek, pusat riset dan pengembangan biologi, serta ribuan koleksi spesies tanaman tropis yang dikelompokan sesuai dengan jenisnya, misalnya keluarga palem, bamboo, atau jahe dan juga terdapat pohon-pohon tua yang sudah langka dan umurnya mencapai ratusan tahun. Pendirian Kebun Raya Bogor bisa dikatakan mengawali perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894). Kebun Raya Bogor selalu mengalami perkembangan yang berarti di bawah kepemimpinan Dr. Carl Ludwig Blume (1822), JE. Teijsmann dan Dr. Hasskarl (zaman Gubernur Jenderal Van den Bosch), J. E. Teijsmann dan Simon Binnendijk, Dr. R.H.C.C. Scheffer (1867), Prof. Dr. Melchior Treub (1881), Dr. Jacob Christiaan Koningsberger (1904), Van den Hornett (1904), dan Prof. Ir. Koestono Setijowirjo (1949), yang merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat suatu pimpin lembaga penelitian yang bertaraf internasional.
Pada saat kepemimpinan tokoh-tokoh itu telah dilakukan kegiatan pembuatan katalog mengenai Kebun Raya Bogor, pencatatan lengkap tentang koleksi tumbuh-tumbuhan Cryptogamae, 25 spesies Gymnospermae, 51 spesies Monocotyledonae dan 2200 spesies Dicotyledonae, usaha pengenalan tanaman ekonomi penting di Indonesia, pengumpulan tanam-tanaman yang berguna bagi Indonesia (43 jenis, di antaranya vanili, kelapa sawit, kina, getah perca, tebu, ubi kayu, jagung dari Amerika, kayu besi dari Palembang dan Kalimantan), dan mengembangkan kelembagaan internal di Kebun Raya yaitu:
* Herbarium
* Museum
* Laboratorium Botani
* Kebun Percobaan
* Laboratorium Kimia
* Laboratorium Farmasi
* Cabang Kebun Raya di Sibolangit, Deli Serdang dan di Purwodadi, Kabupaten
Pasuruan
* Perpustakaan Fotografi dan Tata Usaha
* Pendirian Kantor Perikanan dan Akademi Biologi (cikal bakal IPB).
Dengan banyaknya jenis spesies tumbuhan dan tanaman yang dikoleksi di Kebun Raya Bogor (KRB) yang begitu beragam, maka dalam pelaksanaan Praktikum Kuliah Lapangan (PKL) Mahasiswa Biologi Universitas Jambi (UNJA) berkesempatan untuk mengamati jenis tumbuhan yang ada sekaligus melakukan riset/penelitian terhadap berbagai flora yang terdapat pada area KRB tersebut sebagai media pembelajaran dalam mata kuliah Taksonomi tumbuhan serta untuk mempelajari langsung ke lapangan untuk mengetahui berbagai keanekaragaman flora dan memahami tentang tata cara klasifikasi setiap jenis tumbuhan.
1.2 Tujuan
Dalam pelaksanaan Praktikum Kuliah Lapangan (PKL) di Kebun Raya Bogor bertujuan untuk:
  1. Mengenal dan mengetahui berbagai koleksi tanaman yang ada di Kebun Raya Bogor.
  2. Dapat mengenali jenis-jenis tumbuhan/tanaman dari spesies langka yang belum ditemui sebelumnya.
  3. Dapat memahami jenis pengelompokan berbagai jenis tumbuhan obat-obatan tumbuhan hias, tumbuhan pohon dan sebagainya.
  4. Dapat mempelajari klasifikasi setiap jenis tumbuhan yang ada di Kebun Raya Bogor.
  5. Dapat memahami tentang cara pembuatan specimen herbarium dengan baik dan benar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kota Bogor adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak 54 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor. Luasnya 21,56 km², dan jumlah penduduknya 834.000 jiwa (2003). Bogor dikenal dengan julukan kota hujan, karena memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Kota Bogor terdiri atas 6 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 68 kelurahan. Pada masa kolonial Belanda, Bogor dikenal dengan nama Buitenzorg (pengucapan: boit’n-zôrkh”, bœit’-) yang berarti “tanpa kecemasan” atau “aman tenteram”.
Hari jadi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor diperingati setiap tanggal 3 Juni, karena tanggal 3 Juni 1482 merupakan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja dari Kerajaan Pajajaran.
Bogor (berarti “enau”) telah lama dikenal dijadikan pusat pendidikan dan penelitian pertanian nasional. Di sinilah berbagai lembaga dan balai-balai penelitian pertanian dan biologi berdiri sejak abad ke-19. Institut Pertanian Bogor, berdiri sejak awal abad ke-20.
Kota Bogor terletak di antara 106°43’30”BT – 106°51’00”BT dan 30’30”LS – 6°41’00”LS serta mempunyai ketinggian rata-rata minimal 190 meter, maksimal 350 meter dengan jarak dari ibu kota kurang lebih 60 km.
Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118,5 km² dan mengalir beberapa sungai yang permukaan airnya jauh di bawah permukaan dataran, yaitu: Ci (Sungai) Liwung, Ci Sadane, Ci Pakancilan, Ci Depit, Ci Parigi, dan Ci Balok. Topografi yang demikian menjadikan Kota Bogor relatif aman dari bahaya banjir alami.
Kebun Raya Bogor
Kebun Raya Bogor pada mulanya merupakan bagian dari 'samida' (hutan buatan atau taman buatan) yang paling tidak telah ada pada pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) dari Kerajaan Sunda, sebagaimana tertulis dalam prasasti Batutulis. Hutan buatan itu ditujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat memelihara benih benih kayu yang langka. Di samping samida itu dibuat pula samida yang serupa di perbatasan Cianjur dengan Bogor (Hutan Ciung Wanara). Hutan ini kemudian dibiarkan setelah Kerajaan Sunda takluk dari Kesultanan Banten, hingga Gubernur Jenderal van der Capellen membangun rumah peristirahatan di salah satu sudutnya pada pertengahan abad ke-18.
Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani, W. Kent, yang ikut membangun Kew Garden di London, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang.
Monumen Olivia Raffles
Pada tahun 1814 Olivia Raffles (istri dari Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles) meninggal dunia karena sakit dan dimakamkan di Batavia. Sebagai pengabadian, monumen untuknya didirikan di Kebun Raya Bogor.
Ide pendirian Kebun Raya bermula dari seorang ahli biologi yaitu Abner yang menulis surat kepada Gubernur Jenderal G.A.G.Ph. van der Capellen. Dalam surat itu terungkap keinginannya untuk meminta sebidang tanah yang akan dijadikan kebun tumbuhan yang berguna, tempat pendidikan guru, dan koleksi tumbuhan bagi pengembangan kebun-kebun yang lain.
Prof. Caspar Georg Karl Reinwardt adalah seseorang berkebangsaan Jerman yang berpindah ke Belanda dan menjadi ilmuwan botani dan kimia. Ia lalu diangkat menjadi menteri bidang pertanian, seni, dan ilmu pengetahuan di Jawa dan sekitarnya. Ia tertarik menyelidiki berbagai tanaman yang digunakan untuk pengobatan. Ia memutuskan untuk mengumpulkan semua tanaman ini di sebuah kebun botani di Kota Bogor, yang saat itu disebut Buitenzorg (dari bahasa Belanda yang berarti "tidak perlu khawatir"). Reinwardt juga menjadi perintis di bidang pembuatan herbarium. Ia kemudian dikenal sebagai seorang pendiri Herbarium Bogoriense.
Pada tahun 18 Mei 1817, Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen secara resmi mendirikan Kebun Raya Bogor dengan nama s'Lands Plantentuinte Buitenzorg. Pendiriannya diawali dengan menancapkan ayunan cangkul pertama di bumi Pajajaran sebagai pertanda dibangunnya pembangunan kebun itu, yang pelaksanaannya dipimpin oleh Reinwardt sendiri, dibantu oleh James Hooper dan W. Kent (dari Kebun Botani Kew yang terkenal di Richmond, Inggris).
Sekitar 47 hektar tanah di sekitar Istana Bogor dan bekas samida dijadikan lahan pertama untuk kebun botani. Reinwardt menjadi pengarah pertamanya dari 1817 sampai 1822. Kesempatan ini digunakannya untuk mengumpulkan tanaman dan benih dari bagian lain Nusantara. Dengan segera Bogor menjadi pusat pengembangan pertanian dan hortikultura di Indonesia. Pada masa itu diperkirakan sekitar 900 tanaman hidup ditanam di kebun tersebut.
Pada tahun 1822 Reinwardt kembali ke Belanda dan digantikan oleh Dr. Carl Ludwig Blume yang melakukan inventarisasi tanaman koleksi yang tumbuh di kebun. Ia juga menyusun katalog kebun yang pertama berhasil dicatat sebanyak 912 jenis (spesies) tanaman. Pelaksanaan pembangunan kebun ini pernah terhenti karena kekurangan dana tetapi kemudian dirintis lagi oleh Johannes Elias Teysmann (1831), seorang ahli kebun istana Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch. Dengan dibantu oleh Justus Karl Hasskarl, ia melakukan pengaturan penanaman tanaman koleksi dengan mengelompokkan menurut suku (familia).
Teysmann kemudian digantikan oleh Dr. Rudolph Herman Christiaan Carel Scheffer pada tahun 1867 menjadi direktur, dan dilanjutkan kemudian oleh Prof. Dr. Melchior Treub.
Pendirian Kebun Raya Bogor bisa dikatakan mengawali perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894).
Pada tanggal 30 Mei 1868 Kebun Raya Bogor secara resmi terpisah pengurusannya dengan halaman Istana Bogor.
Pada mulanya kebun ini hanya akan digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan ke Hindia-Belanda (kini Indonesia)Namun pada perkembangannya juga digunakan sebagai wadah penelitian ilmuwan pada zaman itu (1880 - 1905).
Kebun Raya Bogor selalu mengalami perkembangan yang berarti di bawah kepemimpinan Dr. Carl Ludwig Blume (1822), JE. Teijsmann dan Dr. Hasskarl (zaman Gubernur Jenderal Van den Bosch), J. E. Teijsmann dan Simon Binnendijk, Dr. R.H.C.C. Scheffer (1867), Prof. Dr. Melchior Treub (1881), Dr. Jacob Christiaan Koningsberger (1904), Van den Hornett (1904), dan Prof. Ir. Koestono Setijowirjo (1949), yang merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat suatu pimpin lembaga penelitian yang bertaraf internasional.
Pada saat kepemimpinan tokoh-tokoh itu telah dilakukan kegiatan pembuatan katalog mengenai Kebun Raya Bogor, pencatatan lengkap tentang koleksi tumbuh-tumbuhan Cryptogamae, 25 spesies Gymnospermae, 51 spesies Monocotyledonae dan 2200 spesies Dicotyledonae, usaha pengenalan tanaman ekonomi penting di Indonesia, pengumpulan tanam-tanaman yang berguna bagi Indonesia (43 jenis, di antaranya vanili, kelapa sawit, kina, getah perca, tebu, ubi kayu, jagung dari Amerika, kayu besi dari Palembang dan Kalimantan), dan mengembangkan kelembagaan internal di Kebun (Anonim,2008)
Tugas Pokok dan Fungsi PKT Kebun Raya Bogor
Tugas Pokok
Penyiapan bahan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis, penyusunan rencana dan program, pelaksanaan penelitian bidang konservasi ex-situ tumbuhan tropika serta evaluasi dan penyusunan laporan.
Fungsi
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang konservasi ex-situ tumbuhan tropika.
2. Penyusunan pedoman, pembinaan dan pemberian bimbingan teknis penelitian bidang konservasi ex-situ tumbuhan tropika.
3. Penyusunan rencana dan program serta pelaksanaan penelitian bidang konservasi ex-situ tumbuhan tropika.
4. Pemantauan pemanfaatan hasil penelitian bidang konservasi ex-situ tumbuhan tropika.
5. Pelayanan jasa ilmu pengetahuan dan teknologi bidang konservasi ex-situ tumbuhan tropika.
6. Evaluasi dan penyusunan laporan penelitian bidang konservasi ex-situ tumbuhan tropika.
7. Evaluasi dan penyusunan laporan penelitian bidang konservasi ex-situ tumbuhan tropika.

Tugas Pokok Tiap Bidang PKT Kebun Raya Bogor

1. Bidang Konservasi Exitu
Tugas Pokok
Menyusun rencana Bidang Konservasi Ex-Situ, mendistribusikan dan mengkoordinasikan kegiatan fungsi Pemeliharaan Koleksi, Registrasi Koleksi, Seleksi dan Pembibitan, dan Reintroduksi Tumbuhan Langka.
Fungsi
1. Menyusun rencana/program kerja Bidang Konservasi Ex-Situ sesuai dengan tugas, fungsi dan arahan pimpinan.
2. Mendistribusikan tugas kedinasan sesuai dengan proporsi dan atau disposisi pimpinan.
3. Mengkoordinasikan kegiatan lintas Sub Bidang di jajarannya.
4. Menyelia, memantau, memeriksa, menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas di Sub Bidang di Jajarannya.
5. Mempersiapkan pedoman, strategi dan atau konsep-konasep konservasi Ex-Situ.
6. Memberikan saran dan atau pertimbangan dalam bidang konservasi Ex-Situ.
7. Melaksanakan tugas kedinasan laian atas perintah atasan.
8. Menyusun laporan.
2. Bagian Tata Usaha
Tugas Pokok
Menyusun rencana kerja Bagian Tata Usaha, mendistribusikan dan mengkoordinasikan kegiatan administrasi, layanan jasa dan informasi, pengelolaan kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan kerumahtanggaan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor LIPI.
Fungsi
1. Menyusun rencana kerja/program Bagian Tata Usaha sesuai dengan tugas, fungsi dan arahan pimpinan.
2. Mendistribusikan tugas kedinasan sesuai dengan proporsi dan atau disposisi pimpinan.
3. Mengkoordinasikan kegiatan lintas Sub Bagian di Jajarannya.
4. Menylia, memantau, memeriksa, menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas di Sub Bagian di Jajarannya.
5. Memberikan saran dan pertimbangan salam aspek ketatausahaan.
6. Memberikan saran dn pertimbangan dalam aspek ketatausahaan.
7. Melaksanakan tugas kedinasan lain atas perintah atasan dan membuat laporan.

Visi & Misi PKT Kebun Raya - Bogor

Visi
Menjadi salah satu Kebun Raya terbaik di dunia dalam bidang konservasi dan penelitian tumbuhan tropika, pendidikan lingkungan dan pariwisata.
Misi
  • Melestarikan tumbuhan tropika.
  • Mengembangkan penelitian bidang konservasi dan pendayagunaan tumbuhan tropika.
  • Mengembangkan pendidikan lingkungan untuk meningkatkan pengetahuan dan apresiasi masyarakat terhadap tumbuhan dan lingkungan.
  • Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
Tujuan
  • Mengkonservasi tumbuhan Indonesia khususnya dan tumbuhan tropika umumnya.
  • Melakukan reintroduksi atau pemulihan tumbuhan langka.
  • Memfasilitasi pembangunan kawasan konservasi ex situ tumbuhan.
  • Meningkatkan jumlah dan mutu terhadap konservasi dan pendayagunaan tumbuhan.
  • Menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan bidang konservasi ex situ tumbuhan.
  • Meningkatkan pendidikan lingkungan.
  • Meningkatkan pelayanan jasa dan informasi perkebunrayaan (Anonim,2009)
Daya Tarik Kebun Raya Bogor :
Bunga Bangkai (Amorphophalus Titanum)
Bunga ini pada saat akan mendekati mekar, akan mengeluarkan bau bangkai yang menyengat. Tinggi bunga ini dapat mencapai setinggi 4 meter dengan diameter sekitar 1,5 meter dan merupakan bunga majemuk terbesar didunia tumbuhan.
Pohon Leci (Litchi Chinenis)
Pohon tertua yang ada di Kebun Raya Bogor adalah Pohon Leci dari China. Pohon ini ditanam pada tahun 1823, letaknya didekat danau Kebun Raya Bogor. Tak jauh dari danau terdapat Patung Putri Duyung dan Patung Tangan Tuhan, yang merupakan duplikat dari patung yang ada di Kopenhagen dan Stokholm.

Bunga Fragnant Frangipani
Bunga Fragnant Frangipani, akarnya selalu keluar dari tanah.
Bunga Lily Jawa
Kebun Raya Bogor mempunyai koleksi Bunga Lily Jawa yang sudah langka.

Pohon Raja
Pohon ini asalnya dari Kalimantan. Disebut Pohon Raja karena Raja di Kalimantan suka mengoleksi pohon ini, yang gunanya dapat untuk menarik lebah dan diambil madunya.
Kelapa Sawit
Kebun Raya Bogor mempunyai koleksi pohon kelapa sawit tertua di Asia Tenggara yang masih hidup hingga sekarang.
Rumah Kelelawar
Terdapat pohon besar yang sudah tua, yang menjadi rumah tempat kelelawar bergelantungan.
Perlengkapan Yang Perlu Dibawa
Gunakan baju lengan panjang untuk keliling Kebun Raya Bogor, gunanya untuk melindungi kulit dari sengatan sinar matahari serta untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. Bawalah topi, air minum, makanan kecil.

Cara Mencapai Kebun Raya Bogor
Kebun Raya Bogor terletak ditengah Kota Bogor yang ramai, sehingga tidak sulit untuk menemukannya.
Dari Jakarta (± 63 km menuju Kebun Raya Bogor) :
· Dengan bis menuju Terminal Baranangsiang-Bogor, dilanjutkan dengan naik Angkot menuju Kebun Raya Bogor dan turun di pintu Kebun Raya Bogor dekat IPB.
· Dengan kereta ke Stasiun Bogor, dilanjutkan dengan naik Angkot jurusan Merdeka-Sukasari menuju Kebun Raya Bogor dan turun dipintu 1 dekat Pasar Bogor.
Waktu Kunjungan Ke Kebun Raya Bogor
Mulai buka dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore.
Pintu gerbang utama berada disebelah selatan, pintu-pintu yang lainnya hanya dibuka pada hari minggu dan hari libur. Pada hari minggu, hari libur dan liburan panjang, Kebun Raya Bogor padat pengunjung.
Informasi :
Pada tanggal 1 Juni 2006 (± pukul 20.00 - 20.30 WIB), terjadi badai dan angin kencang, akibatnya sebanyak 124 pohon di Kebun Raya Bogor tumbang, diantaranya banyak pohon yang telah berumur diatas 100 tahun (Anonim,2010).
NO
FAMILI
NAMA LATIN
NAMA LOKAL
MANFAAT
1
Araucariaceae
Agathis borneensis
Damar
Olahan kayu
2
Araceae
Anthurium variabile
Bunga anthurium
Tanaman Hias
3
Agavaceae
Sansevieria cilindryca
Lidah mertua
Tanaman Hias
4
Polipodiaceae
Platycerium sp
Paku
Tanaman Hias
5
Cannaceae
Canna indica
Bunga kana
Tanaman Hias
6
Orchidaceae
Phalaenopsis amabilis
Anggrek Bulan
Tanaman Hias
Phalaenopsis bellina
Anggrek bintang
Grammatophyllum scriptum
Anggrek macan
Grammatophyllum speciosum
Anggrek raksasa
Dendrobium crumenatum
Anggrek merpati
7
Arecaceae
Cyrtotachis renda
Palem Merah
Tanaman Hias
Oncosperma horridum
8
Cycadaceae
Cycas rumphii
Pakis Haji
Tanaman Hias
9
Rutaceae
Limonia acidissima
Kawista/Kawis
Bahan Furniture
10
Dipterocarpaceae
Hopea sp
Industri Kayu
11
Zingiberaceae
Curcuma rubescens
Kunyit Merah
Tanaman Obat
Alpinia officinarum
Etlingera elatior
12
Plumbaginaceae
Plumbago scandens
13
Berboridaceae
Mahonia fortunei
BAB IV
HASIL
BAB V
PEMBAHASAN
1. Damar
Kingdom : Plantae
Divisi : Pinophyta
Kelas : Pinopsida
Ordo : Pinales
Famili : Araucariaceae
Genus : Agathis
Spesies : Agathis borneensis
Deskripsi:
  • Tajuk tegak tinggi dengan percabangan yang tidak terlalu lebar
  • Daun lanset agak lebar dan tebal
  • Tinggi mencapai 40-50 meter
  • Pohon tinggi besar denagn daun tebal dan mengkilap
  • Sebagai pohon peneduh jalan
  • Kayunya digunakan sebagai bahan korek api, peti kemas, peralatan rumah tangga, dan industry kayu olahan
  • Getahnya untuk bahan terpentin
  • Habitat aslinya Kalimantan
  • Dijumpai terutama di daerah hutan pegunungan, meskipun cukup toleran dengan kondisi dataran rendah.
2. Bunga Anthurium
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : liliopsida
Ordo : Alismatales
Famili : Araceae
Genus : Anthurium
Spesies : Anthurium variabile
Deskripsi:
· Tumbuh baik pada ketinggian 1400 m dari permukaan laut
· Perbanyakan denagn cara generative yaitu dengan biji dan vegetative dengan tunas anakan dan stek batang
· Suhu pertumbuhan 14-30 derajat celcius
3. Lidah Mertua
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Agavaceae
Genus : Sansevieria
Spesies : Sansevieria cilindryca
Deskripsi:
  • Hidup di daerah tropis
  • Warna daun hijau tua dengan warna kuning ventrikal
  • Panjang mencapai 30-50 cm
  • Mampu menyerap lebih dari 107 unsur polutan berbahaya di udara
  • Dapat bertahan hidup pada ruangan tanpa cahaya
  • Lebih menyukai tempat hidup di terlindung
  • Seluruh tubuhnya dapat menyimopan air dalam jumlah banyak
  • Memiliki rimpang, berdaun tebal, ujung daunnya runcing atau berduri.
  • Tanaman yang sangat mudah dalam perawatan dan memiliki banyak jenis
  • Memiliki cirri-ciri umum yaitu menyimpan air dalam seluruh tubuhnya dalam jumlah yang banyak
4. Paku
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Polypodiales
Family : Polypodiaceae
Genus : Platycerium
Spesies : Platycerium sp
Deskrpsi:
  • Memiliki akar berumbai tumbuh dari sebuah rimpang pendek yang dikenakan kedua jenis daun, dan daun subur basal
  • Basal daun yang steril, perisai atau berbentuk ginjal dan laminasi terhadap akar pohon dan melindungi dengan pakis dari kerusakan dan pengeringan
  • Beberapa spesies soliter Paku tanduk rusa yang hanya memiliki satu rimpang. spesies lain membentuk koloni ketika mereka rimpang cabang atau ketika rimpang baru terbentuk
  • Epifit yang kokoh ,kadang-kadang tumbuh dibukit berbatu,daun sarang bervariasi dari bentuk ginjal, melalui oval yang lebar sampai membentuk baji. Kerapkali menjadi tanaman hias.
5. Bunga Kana
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Zingiberales
Family : Cannaceae
Genus : Canna
Spesies : Canna indica
Deskripsi:
  • Berasal dari Karibia dan tropis Amerika
  • Banyak dibudidayakan sebagai tanaman taman
  • tumbuh dari 0.5m ke 2,5 m, tergantung pada varietas
  • herba tegak, tinggi 0,5-2 msemua bagian vegetative dan daun kelopak sedikit atau banyak berlilin helaian daun eliptis memanjang, dengan pangkal dan ujung daun runcing.
  • Karangan bunga kerapkali bercabang; kerapkali 2 bunga per daun pelindung. Bunga dalam bulir atau tandan terminal, tangkai pendek atau duduk. Kuning , orens atau merah
  • Buah kotak kerapkali tidak tumbuh sempurna, bulat memanjang lebar, tertutup papil. Biji 5 atau kurang perruangnya.
6. Anggrek Bulan
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparogales
Family : Orchidaceae
Genus : Phalaenopsis
Spesies : Phalaenopsis amabilis
Deskripsi:
  • Hidup di hutan hujan tropis yang teduh dan lembab
  • Batang monopodial
  • Warna daun hijau, tebal, berdaging
  • Bunga keluar dari sisi batang diantara 2 ketiak daun
  • Epifit
  • Akar menempel pada batang/dahan tanaman lain
  • Lebar daun 5-10cm
  • Akar nyaris tak berambut dan terdapat jaringan velamen yang fungsinya memudahkan akar menyerap air hujan yang ajtuh pada kulit pohon inang serta jaringan ini juga sebagai alat pernapasan.
7. Anggrek Macan
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparogales
Family : Orchidaceae
Genus : Grammathophyllum
Spesies : Grammathophyllum scriptum
Deskripsi:
  • Sebagai obat untuk menyembuhkan sariawan dan kuku bernanah
  • Mekar dengan dua tangkai bunga yang memiliki jumlah bunga 32 dan 37 kuntum
  • Anggrek Epipit yang memiliki umbi semu dengan ukuran 14 – 20 cm
  • Jumlah daun 2 – 3 helai dengan ukuran 60 x 5 cm
  • Tangkai bunga keluar dari pangkal umbi semu dengan panjang 100 – 150 cm
  • Jumlah bunga dapat mencapai 100 kuntum, masa mekar 2 – 6 minggu, masa berbunga sekitar September – April
  • Sepal dan Petal berwarna hijau muda agak kuning, totol-totol coklat dengan diameter 9 – 10 cm
  • Buah berukuran 9 x 4 cm, dengan masa matang buah ± 5 – 7 bulan
  • Secara umum anggrek ini tersebar di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan Kep. Solomon
8. Anggrek raksasa
Grammatophyllum Speciosum
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparogales
Family : Orchidaceae
Genus : Grammathophyllum
Spesies : Grammathophyllum speciosum
Deskripsi:
  • Perawakan mirip tebu
  • Rangkaian bunga menjuntai dengan panjang mencapai 2 m
  • Panjang batang mencapai 3m dan menjuntai ke bawah
  • Berdaun tipis
  • Hidup menempel pada poho yang terkena sinar matahari langsung
9. Anggrek Merpati
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Orchidales
Famili : Orchidaceae
genus : Dendrobium
Spesies : Dendrobium crumenatum
Deskripsi:
· Dikenal dengan nama Anggrek merpati adalah salah satu jenis anggrek alam yang sangat mudah pemeliharaannya
· Memiliki cukup banyak variasi dalam bentuk dan ukuran bunga
· Warna khas nya yang putih bersih dan harum dibanding kerabatnya yang lain.
· Memiliki adaptasi yang sangat luas mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi.
· Saat musim berbunga tiba, seluruh kuntum umumnya akan mekar serentak. Hanya saja, lama mekarnya tidak lebih dari 1 hari
· Kelebihan lain anggrek ini adalah toleran terhadap kekeringan
· kemampuan menghasilkan keiki (anakan) yang sangat tinggi
· Tingkat pertumbuhan akar dan tunas yang cepat
· Tahan terhadap berbagai rentang intensitas cahaya yang kuat.
10. Anggrek Bintang
Phalaenopsis Bellina
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparogales
Family : Orchidaceae
Genus : Phalaenopsis
Spesies : Phalaenopsis bellina
Deskripsi;
  • Bentuk dan warna bunganya yang menyerupai bintang yang sedang berkelap-kelip.
· Daunnya berbentuk bulat telur memanjang dan membulat kearah ujung
· Daunnya lebih kaku dibanding Phalaenopsis amabilis dan juga memiliki lapisan lilin yang mengkilap
· Bunganya harum, terlebih pada pagi hari
· Akarnya bulat memipih agak berkerut pada permukaannya dan diselaputi oleh warna keperakan dengan ujung akar berwarna kehijauan
· Bunga tersusun dalam tandan yang dapat mencapai panjang 30 cm
· Pada tiap tandan akan mekar 1-3 kuntum secara bersamaan, kemudian akan disusul beberapa hari kemudian oleh kuncup bunga yang ada dibawahnya, sehingga apabila terdapat beberapa tandan bunga maka bunga yang mekar akan tampak serentak dan terus menerus. Masing-masing berukuran 5-6 cm, berbentuk bintang
· Bunganya memiliki warna ungu lembayung yang mencolok pada bagian tengah dan pangkal bawah sedangkan bagian lainnya berwarna putih semburat hijau muda.
· Anggrek ini menyukai tempat teduh yang sedikit lembab. Sangat cocok untuk ditanam didataran rendah. Di tempat yang sesuai, anggrek ini akan berbunga sepanjang tahun tanpa berhenti memekarkan bunganya. Bunga mekar selama kurang lebih 2 minggu.
· Tumbuhan ini herba menahun, kerapkali epifitis kebanyakan dengan akar rimpang, atau daun tepi yang membesar, daun dengan tepi yang rata dan berdaging. Daun ternda bunga kerapkali bewarna serupa dengan daun mahkota.
· Merupakan tanaman hias
11. Palem Merah
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecaceae
Family : Arecaceae
Genus : Cyrtotachys
Spesies : Cyrtotachys renda
Deskripsi;
  • Batangnya berkayu, berbentuk lurus
  • Tinggi pohon 6-14m
  • Tumbuh berumpun dengan induknya
  • Batang tidak besar
  • Daunnya bersirip agak melengkung
  • Anak daun agak kaku, warna hijau cemerlang
  • Pelepah daun berwarna merah dari pangkal hingga ujung
  • Tumbuh secara alami di hutan berawa
  • Habitatnya merupakan tanaman tropis
  • Memperbanyak diri dengan biji dan anakan dari rumpun dengan cara memisah-misahkan
  • Manfaatnya sebagai tanaman hias
12. Oncosperma horridum
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Family : Arecaceae
Genus : Oncosperma
Spesies : Oncosperma horridum
Deskripsi:
  • Kulit batangnya diselaputi duri
  • Tinggi pohon mencapai 6-14m
  • Tumbuh berumpun dengan induknya
  • Batang tidak besar
  • Daunnya bersirip agak melengkung
  • Anak daun agak kaku, warna hijau cemerlang
  • Pelepah daun berwarna cokelat dan berduri
13. Pakis Haji
Kingdom : Plantae
Divisi : Cycadoophyta
Kelas : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Family :Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies : Cycas rumphii
Deskripsi;
  • Tinggi 1-6 m
  • Batang dengan pangkal tangkai daun yang tetap tinggal
  • Tangkai daun berduri temple tajam
  • Anak daun sangat banyak, yang tengah 20-35 kali 1-2 cm kerapkali berbentuk sabit sebelah bawah gundul
  • Kerucut jantan bertangkai pendek, kuning cerah, panjang 30-70 cm, tebal sekitar 15 cm, makin keatas menyempit kuat
  • Benang sari tersusun dalam spiral, berbrntuk baji, berakhir pada ujung yang membengkok, panlangnya 13-22 mm, yang teratas steril
  • Kerucut betina terminal; panjang daun buah 25-40 cm, bergerigi, berakhir dengan ujung yang panjang tepi rata dan lancip
  • Biji bulat memenjang, panjang 4-6 cm, cokelat oranye
  • Sebagai tanaman hias
14. Kawista/kawis
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnolipsida
Ordo : Sapindales
Family : Rutaceae
Genus : Limonia
Spesies : Limonia acidissima
Deskripsi:
  • Dapat hidup di daerah bertanah kering
  • Batang relative kecil dan dapat mencapai tinggi hingga 12 m memiliki cabang dan ranting yang ramping
  • Memiliki kebiasaan meluruhkan daunnya
  • Daunnya majemuk berukuran panjang hingga 12 cm
  • Anak daun berhadapan 2-3 pasang
  • Bunganya bergerombol dan berwarana putih atau hijau kemerahan
  • Habitat tumbuh di daerah tropis dengan kondisi tanah yang kering
  • Dapat diolah menjadi produk makanan seperti sirup dan dodol
  • Sebagai obat penurun panas dan sakit perut
  • Kulitnya batang pohonnya sebagai campuran jamu untuk mengatasi haid yang berlebihan, gangguan hati, mengatasi mual-mual dan mengobati luka akibat gigitan serangga
15. Hopea sp
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnolipsida
Ordo : Malvales
Family : Dipterocarpaceae
Genus : Hopea
Spesies : Hopea sp
Deskripsi:
  • Pertumbuhan pohon mencapai diameter hingga 3 m
  • Terdiri atas kayu yang keras
  • Perakaran tunggang dan kuat
  • Sebagai olahan bahan dasar bangunan dan furniture
  • Habitatnya ditemukan pada hutan tropis
  • Pohon dengan kanopi yang lebat
16. Kunyit Merah
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Family :Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma rubescens
Deskripsi;
  • Herba menahun, dengan akar rimpang
  • Batang tegak
  • Daun kerapkali jelas 2 baris, dengan pelepah yang memeluk batang dan lidah di antara batas pelepah dan helaian daun
  • Bunga zigomorf, berkelamin dua
  • Rimpang berwarana merah
  • Rimpang merupakan modifikasi dari batang
  • Dimanfaatkan sebagai obat-obatan
  • Banayak ditemukan diberbagai daerah
17. Alpinia offiicinarum
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Family :Zingiberaceae
Genus : Alpinia
Spesies : Alpinia offiicinarum
Deskripsi;
  • Kelopak berbentuk tabung, dengan ujung yang bertaju, kerapkali terbelah serupa pelepah
  • Daun mahkota 3, pada pangkalnya melekat
  • Jenis herba menahun
  • Benamg sari sempurna 1; penghubung sari kerapkali lebar; ruang sari 2
  • Staminodia hamper selalu 3; slah satu (bibirnya) berhadapan benang sari, selalu serupa daun mahkota; yang dua lainnya lebih kecil
  • Sebagai bahan obatan
18. Etlingera elatior
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Family :Zingiberaceae
Genus : Etlingera
Spesies : Etlingera elatior
Deskripsi;
  • Bakal buah tenggelam, beruang 3 atau Satu
  • Merupakan tanaman herba yang menahun
  • Kelopak berbentuk tabung, dengan ujung yang bertaju, kerapkali terbelah serupa pelepah
  • Daun mahkota 3, pada pangkalnya melekat
  • Daun kerapkali jelas 2 baris, dengan pelepah yang memeluk batang dan lidah di antara batas pelepah dan helaian daun
  • Bunga zigomorf, berkelamin dua
  • Termasuk ke dalam jenis tanaman obat
19. Plumbago scandens
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnolipsida
Ordo : Plumbaginales
Family : Pulmbaginaceae
Genus : Plumbago
Spesies : Plumbago scandens
Deskripsi
  • Merupakan jenis tanaman herba yang tumbuh rimbun di atas permukaan tanah
  • Berdaun lebar dan berwarna hijau
  • Dimanfaatkan sebagai obat-obatan
  • Berakar serabut
20. Mahonia fortune
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnolipsida
Ordo : Ranuculales
Family : Berboridaceae
Genus : Mahonia
Spesies : Mahonia fortunei
Deskripsi:
  • Batang tegak
  • Daun kerapkali jelas 2 baris, dengan pelepah yang memeluk batang dan lidah di antara batas pelepah dan helaian daun
  • Benamg sari sempurna 1; penghubung sari kerapkali lebar; ruang sari 2
  • Staminodia hamper selalu 3; slah satu (bibirnya) berhadapan benang sari, selalu serupa daun mahkota; yang dua lainnya lebih kecil
BAB VI
KESIMPULAN
Dari pelaksananaan Praktikum Kuliah Lapangan yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sbb:
  • Terdapat banyak jenis spesies flora yang ada di biosfer belum diketahui selama ini
  • Keanekaragaman hayati tingkat gen dan spesies yang ada di Indonesia sangat besar
  • Berkesempatan untuk mempelajari berbagai jenis spesies tumbuhan dan memahami klasifikasinya mulai dari takson terendah hingga takson yang tertinggi
  • Data spesies yang diperoleh berasal dari famili sbb: Araucariaceae; Araceae; Agavaceae; Polipodiaceae; Cannaceae; Orchidaceae; Arecaceae; Cycadaceae; Rutaceae; Dipterocarpaceae; Zingiberaceae; Plumbaginaceae; Berboridaceae.
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Pengikut