Handout kuliah anatomi fisiologi
Sistem Endokrin
Di dalam tubuh manusia secara umum ditemukan 2 jenis kelenjar / organ. Pertama adalah kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang memiliki saluran dan kedua yaitu kelenjar endokrin yang tidak memiliki saluaran pengeluaran. Dilihat dari fungsinya, produksi kelenjar ada 2 macam, berupa
- sekreta : dimanfaatkan tubuh, contoh : enzim, hormon.
- ekskreta : dibuang oleh tubuh, contoh : urin, keringat.
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain.
Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.
Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel. Semua organisme multiselular, memproduksi hormon. Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pematangan seksual.
Tindakan yang dilakukan karena pesan hormon sangat bervariasi, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduks pada hampir semua organisme multiselular.
Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
Faktor Regulasi
Faktor regulasi adalah senyawa kimia yang mengontrol produksi sejumlah hormon yang memiliki fungsi penting bagi tubuh. Senyawa tersebut dikirim ke lobus anterior kelenjar pituitari oleh hipotalamus. Terdapat 2 faktor regulasi, yaitu faktor pelepas (releasing factor) yang menyebabkan kelenjar pituitari mensekresikan hormon tertentu dan faktor penghambat (inhibiting factor) yang dapat menghentikan sekresi hormon tersebut. Sebagai contoh adalah FSHRF (faktor pelepas FSH) dan LHRF (faktor pelepas LH) yang menyebabkan dilepaskannya hormon FSH dan LH.
Hormon Antagonistik
Hormon antagonistik merupakan hormon yang menyebabkan efek yang berlawanan, contohnya glukagon dan insulin. Saat kadar gula darah sangat turun, pancreas akan memproduksi glukagon untuk meningkatkannya lagi. Kadar glukosa yang tinggi menyebabkan pankreas memproduksi insulin untuk menurunkan kadar glukosa tersebut.
Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
a. Hipofisis
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam- macam hormon
yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland
(kelenjar induk / kelenjar ibu). Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
1. Hipofisis bagian anterior
2. Hipofisis bagian tengah,Menghasilkan hormon perangsang melanosit atau Melanosit
Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan
kulit menjadi hitam.
3. Hipofisis bagian posterior
b. Tiroid ( Kelenjar Gondok )
Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan.
Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.
c. Paratiroid ( Kelenjar Anak Gondok )
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.
d. Kelenjar Adrenal ( Suprarenal / Anak Ginjal )
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah - muntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
e. Pankreas
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.
f. Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.
1. Estrogen, Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan pria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
2. Progesteron, Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.
g. Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
Pergerakan dan Kordinasi Sistem Endokrin
NOTA
1. | Sistem endokrin terdiri daripada beberapa kelenjar tanpa duktus yang merembeskan hormon terus ke dalam sistem peredaran darah. Rajah 1 menunjukkan kedudukan kelenjar endokrin dalam manusia.
|
2. | Hormon ialah bahan kimia yang disintesiskan oleh kelenjar endokrin yang merembeskannya terus ke dalam sistem peredaran darah. |
3. | Jadual 1 menunjukkan kelenjar endokrin yang utama, hormon yang dirembeskan dan fungsi hormon berkenaan. |
Kelenjar | Hormon yang dirembeskan | Fungsi |
Pituitari
(Kelenjar agung) | a. Hormon pertumbuhan (GH) | Merangsang pertumbuhan badan |
b. Hormon perangsang tiroid (TSH) | Merangsang kelenjar tiroid merembeskan hormon tiroksina. | |
c. Hormon antidiuresis (ADH) | Merangsang penyerapan semula air dari tubul ginjal. | |
d. Hormon perangsang folikel (FSH) | Merangsang perkembangan folikel Graaf dan tubul semen. | |
e. Hormon peluteinan (LH) | Menyebabkan pembebasan ovum daripada ovari dan perkembangan folikel menjadi korpus luteum.
| |
f. Hormon adrenokortikotrof (ACTH) | Merangsang korteks adrenal menghasilkan hormon. | |
g. Hormon prolaktin | Merangsang perembesan susu oleh kelenjar susu. | |
h. Hormon oksitosin | Merangsang pengecutan otot uterus semasa bersalin. | |
Tiroid | Tiroksina | Mengawal kadar metabolisme sel badan, khususnya respirasi dalam mitokondria.
|
Kelompok sel Langerhans dalam pankreas | Insulin Glukagon | Menyebabkan penukaran glikosa kepada glikogen.
|
Adrenal | Adrenalina
Aldosteron | Menyediakan badan untuk menentang atau lari dalam keadaan kecemasan dengan merangsang peningkatan aras glukosa dalam darah. Mengawal tekanan osmosis darah melalu penyerapan semula ion natrium. |
Ovari | Estrogen
Progesteron | Merangsang perkembangan organ seks perempuan dan ciri seks sekunder seperti perkembangan kelenjar susu dan pembesaran buah dada. Menyebabkan dinding uterus menebal untuk penempelan uterus. |
Testis | Testosteron | Merangsang perkembangan organ seks lelaki dan ciri seks sekunder seperti pertumbuhan misai dan suara menjadi kasar.
|
Jadual 1
4. | Hormon juga digunakan di dalam bidang perubatan dan penternakan: | ||
| (a) | Perubatan | |
|
| i. | Kanak-kanak yang mengalami kretinisme diberi suntikan hormon tiroksina dan hormon pertumbuhan. |
|
| ii | Pesakit diabetes mellitus diberikan suntikan insulin. |
|
| iii | Penyakit lain yang disebabkan kekurangan hormon adalah seperti diabetes insipidus (kekurangan hormon ADH) dan miksodema (kekurangan tiroksina) |
|
| iv. | Estrogen diberikan kepada wanita untuk mencegah osteoporosis. |
| | v. | Rawatan hormon kortisol untuk pesakit asma. |
| (b) | Penternakan | |
|
| i. | Estrogen sintetik iaitu dietilstilbestrol(DES) digunakan untuk merangsang pertumbuhan lembu. |
|
| ii. | Bovine Somatotrophine (BST) untuk meningkatan penghasilan susu dalam lembu. |
TIP
Pelajar perlu ada penguasaan secara masteri untuk kedudukan kelenjar dalam sistem endokrin, hormon yang dirembeskan, fungsi hormon dan kesan keurangan serta kelebihan hormon berkenaan.
Lampiran 1 - Lembaran Tugasan
1. | Apakah maksud hormon? |
2. | Apakah maksud sistem endokrin? |
3. | Labelkan kedudukan sistem endokrin pada rajah di bawah. |
Lampiran 2 - Lembaran Penilaian
Nama : ______________________________________ | Masa: 15 minit |
1. | Apakah maksud hormon? |
2. | Labelkan kelenjar yang dilabelkan pada Rajah A.
|
|
|
3. | Apakah perbezaan di antara sistem kordinasi saraf dengan sistem kordinasi yang dilakukan oleh hormon. |
Jawapan Soalan Penilaian
1. | Hormon ialah bahan kimia yang disintesiskan oleh kelenjar endokrin yang merembeskannya terus ke dalam sistem peredaran darah. |
2. | A Kelenjar pituitari
|
3. | Perbezaan
|
Aspek | Sistem endokrin | Sistem saraf |
Komponen | Terdiri daripada kelenjar tanpa duktus | Terdiri daripada satu rangkaian neuron yang kompleks |
Utusan yang dihasilkan | Utusan yang dihasilkan ialah bahan kimia yang dikenali sebagai hormon | Utusan yang dihasilkan ialah impuls elektrik |
Cara menghantar utusan | Merembeskan hormon terus ke dalam darah | Menghantar impuls melalui akson dan dendron |
Tempat utusan dihantar | Hormon yang dihasilkan dibawa oleh darah ke organ sasaran yang lebih menyeluruh | Impils dihantar oleh neuron ke organ atau tisu yang terlibat sahaja. |
Jangka masa utusan dihantar | Utusan yang dihantar mengambil masa yang lama | Impuls bergerak dengan cepat |
Keberkesanan | Berkesan untuk jangka masa yang lama | Berkesan untuk jangka masa yang pendek sahaja. |
Hormon & Sistem Endokrin DEFINISI
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah.
Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh.
KELENJAR ENDOKRIN
Organ utama dari sistem endokrin adalah:
· Hipotalamus
· Kelenjar hipofisa
· Kelenjar tiroid
· Kelenjar paratiroid
· Pulau-pulau pankreas
· Kelenjar adrenal
· Buah zakar
· Indung telur.
Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin.
Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yanglainnya menekan pelepasan hormon hipofisa.
Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya.
Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya.
Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya.
Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah:
· Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam lemak
· Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat
· Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis.
Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi biasanya tidak disebut sebagai bagian dari sistem endokrin.
Beberapa organ ini menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di tempat pelepasannya, sedangkan yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran darah.
Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya terutama terbatas pada sistem saraf.
HORMON
Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel.
Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol.
Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.
Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan:
· Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan, perkembangbiakan dan ciri-ciri seksual
· Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan menyimpan energi
· Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di dalam darah.
Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon yang lainnya mempengaruhi seluruh tubuh.
Misalnya, TSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan hanya mempengaruhi kelenjar tiroid. Sedangkan hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh. Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi metabolisme gula, protein serta lemak di seluruh tubuh.
PENGENDALIAN ENDOKRIN
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh.
Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat.
Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon.
Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa.
Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang memiliki jadwal tertentu. Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan sekresi LH dan FSH oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon estrogen dan progesteron pada indung telur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap bulannya.
Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap bioritmik ini masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon terhadap semacam jam biologis.
Faktor-faktor lainnya juga merangsang pembentukan hormon.
Prolaktin (hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa) menyebabkan kelenjar susu di payudara menghasilkan susu. Isapan bayi pada puting susu merangsang hipofisa untuk menghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi juga meningkatkan pelepasan oksitosin yang menyebabkan mengkerutnya saluran susu sehingga susu bisa dialirkan ke mulut bayi.
Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada dibawah kendali hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
Misalnya kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah gula dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai sangat rendah.
Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas.
Kadar kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi hari dan terendah pada senja hari. Alasan terjadinya hal ini belum sepenuhnya dimengerti.
HORMON UTAMA
Hormon | Yg menghasilkan | Fungsi |
Aldosteron | Kelenjar adrenal | Membantu mengatur keseimbangan garam & air dengan cara menahan garam & air serta membuang kalium |
Hormon antidiuretik
| Kelenjar hipofisa | · Menyebabkan ginjal menahan air · Bersama dengan aldosteron, membantu mengendalikan tekanan darah |
Kortikosteroid | Kelenjar adrenal | Memiliki efek yg luas di seluruh tubuh, terutama sebagai: · Anti peradangan · Mempertahankan kadar gula darah, tekanan darah & kekuatan otot · Membantu mengendalikan keseimbangan garam & air |
Kortikotropin | Kelenjar hipofisa | Mengendalikan pembentukan & pelepasan hormon oleh korteks adrenal |
Ginjal | Merangsang pembentukan sel darah merah | |
Estrogen | Indung telur | Mengendalikan perkembangan ciri seksual & sistem reproduksi wanita |
Glukagon | Pankreas | Meningkatkan kadar gula darah |
Hormon pertumbuhan | Kelenjar hipofisa | Mengendalikan pertumbuhan & perkembangan · Meningkatkan pembentukan protein |
Insulin | Pankreas | · Menurunkan kadar gula darah · Mempengaruhi metabolisme glukosa, protein & lemak di seluruh tubuh |
LH (luteinizing hormone)
| Kelenjar hipofisa | · Mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma & sementum, pematangan sel telur, siklus menstruasi · Mengendalikan ciri seksual pria & wanita (penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara dan bahkan mungkin sifat kepribadian) |
Oksitosin | Kelenjar hipofisa | Menyebabkan kontraksi otot rahim & saluran susu di payudara |
Hormon paratiroid | Kelenjar paratiroid | Mengendalikan pembentukan tulang · Mengendalikan pelepasan kalsium & fosfat |
Progesteron | Indung telur | Mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel telur yg telah dibuahi · Mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan susu |
Polaktin | Kelenjar hipofisa | Memulai & mempertahankan pembentukan susu di kelenjar susu |
Renin & angiotensin | Ginjal | Mengendalikan tekanan darah |
Hormon tiroid | Kelenjar tiroid | Mengatur pertumbuhan, pematangan & kecepatan metabolisme |
TSH
| Kelenjar hipofisa | Merangsang pembentukan & pelepasan hormon oleh kelenjar tiroid |
Sistem endokrin
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Kelenjar endokrin utama pada manusia.
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Cabang kedokteran yang mempelajari kelainan pada kelenjar endokrin disebut endokrinologi, suatu cabang ilmu kedokteran yang cakupannya lebih luas dibandingkan dengan penyakit dalam.
Sistem Endokrin
Di dalam tubuh manusia secara umum ditemukan 2 jenis kelenjar / organ. Pertama adalah kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang memiliki saluran dan kedua yaitu kelenjar endokrin yang tidak memiliki saluaran pengeluaran. Dilihat dari fungsinya, produksi kelenjar ada 2 macam, berupa :
- sekreta : dimanfaatkan tubuh, contoh : enzim, hormon.
- ekskreta : dibuang oleh tubuh, contoh : urin, keringat.
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain.
Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.
Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή : horman - "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel. Semua organisme multiselular, memproduksi hormon. Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pematangan seksual.
Tindakan yang dilakukan karena pesan hormon sangat bervariasi, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduks pada hampir semua organisme multiselular.
Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
Faktor Regulasi
Faktor regulasi adalah senyawa kimia yang mengontrol produksi sejumlah hormon yang memiliki fungsi penting bagi tubuh. Senyawa tersebut dikirim ke lobus anterior kelenjar pituitari oleh hipotalamus. Terdapat 2 faktor regulasi, yaitu faktor pelepas (releasing factor ) yang menyebabkan kelenjar pituitari mensekresikan hormon tertentu dan faktor penghambat (inhibiting factor ) yang dapat menghentikan sekresi hormon tersebut. Sebagai contoh adalah FSHRF (faktor pelepas FSH) dan LHRF (faktor pelepas LH) yang menyebabkan dilepaskannya hormon FSH dan LH.
Hormon Antagonistik
Hormon antagonistik merupakan hormon yang menyebabkan efek yang berlawanan, contohnya glukagon dan insulin. Saat kadar gula darah sangat turun, pancreas akan memproduksi glukagon untuk meningkatkannya lagi. Kadar glukosa yang tinggi menyebabkan pankreas memproduksi insulin untuk menurunkan kadar glukosa tersebut.
Kelenjar Endokrin dan Hormon yang dihasilkan.
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
a. Hipofisis
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam- macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland ( kelenjar induk / kelenjar ibu). Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
- Hipofisis bagian anterior
- Hipofisis bagian tengah , Menghasilkan hormon perangsang melanosit atau Melanosit Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
- Hipofisis bagian posterior
b. Tiroid ( Kelenjar Gon dok )
Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan.
Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.
c. Paratiroid ( Kelenjar Anak Gondok )
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.
d. Kelenjar Adrenal ( Suprarenal / Anak Ginjal )
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah - muntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
e. Pankreas
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.
f. Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.
1. Estrogen , Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan pria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
2. Progesteron , Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.
g. Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
http://berbagi-sehat.com/article/10539/sistem-endokrin.html
MENGAPA DISEBUT ENDOKRIN
n DISEBUT JUGA HORMON
n KARENA HASIL SEKRESINYA TIDAK DIBUANG KELUAR TUBUH TETAPI MASUK KE DALAM ALIRAN DARAH
n SEDANGKAN EKSOKRIN HASIL SEKRESINYA DIBUANG KELUAR TUBUH à KELENJAR LUDAH, KERINGAT, URINE
n LEBIH KURANG 50 HORMON MERUPAKAN PRODUK SEL DARI SISTEM ENDOKRIN
n SECARA KIMIAWI HORMON DIBAGI MENJADI 3 KELAS à HORMON STEROID à TESTOSTERON, ESTRADIOL; HORMON PEPTIDA à INSULIN, PROLAKTIN SERTA HORMON DERIVAT ASAM AMINO à NOREPINEPHRIN, EPINEPHRIN & THYROKSIN
Kelenjar Apa Saja Yang Dapat Menghasilkan Hormon
n HIPOFISA à HIPOFISA ANTERIOR, MEDULA, POSTERIOR
n THYROID
n PARATHYROID
n ADRENAL à KORTEKS & MEDULA
n PANKREAS à SEL ALPHA, SEL BETA, SEL DELTA, SEL F
n LAMBUNG (GASTER)
n DUODENUM (USUS HALUS = INTESTINUM TENUE)
n OVARIUM
n TESTIS
n THYMUS
KELENJAR HIPOFISA (PITUITRI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar