Papan Buletin Blog Bhima

Bhima's Leaf

Jumat, 09 Juli 2010

Sistem Ekskresi

JUDUL : Sistem Ekskresi

HARI : Sabtu

TANGGAL : 29 Desember 2007

TUJUAN : Mahasiswa Dapat Menentukan Volume Air Seni Sendiri dalam 24 Jam

I.PENDAHULUAN

LANDASAN TEORI

Pengeluaran zat-zat sampah sisa metabolisme yang tidak diinginkan oleh tubuh disebut eksresi. Sedangkan proses pengeluaran sisa tersebut dinamakan defekasi. Dan pengeluaran getah oleh kelenjar ke dalam pencernaan disebut sekresi.

  1. Alat-alat Ekresi
  1. Paru-paru

Paru-paru dianggap sebagai organ pernapasan dan juga sebagai alat sekresi, karena bekerja mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air.

Didalam paru-paru terdapat alveolus yang mengandung sel darah merah. Oksigen (O2) diikat oleh darah merah tersebut kemudian ditransferke jaringan. Setelah oksigen dilepas, maka sel darh merah tersebut mengikat karbondioksida dengan proses berantai, yang disebut pertukaran klorida.

Karbondioksida kemudian larut menjadi asam karbonat karena prosesnya dipercepat oleh enzim karbonat anhidrase. Asam karbonat lalu terpisah menjadi ion HCO3- dan ion H + (bersifat racun dan mengubah pH darah). Sedangkan HCO3- meninggalkan sel darah lalu menuju plasma darah. Kedudukan dalam sel darh diganti oleh ion klorida.

Plasma darah kemudian mengangkut sebagian besar jumlah karbondioksida dalam bentuk senyawa HCO3- , sebagian diikat oleh sel darh merah, membentuk karbon amino heamoglobin.

Pada tahap berikutnya, karbondioksida di dalam alveolus paru-paru dilepaskan. Semantara oksigen diikat dan ion klorida keluar dari sel darh merah. Demikian pula air dikeluarkan dari paru-paru dalam bentuk uap.

b.Hati

Kelenjar yang terbesar dalam tubuh manusia adalah hati (hevar). Sebagian kelenjar ekskresi, hati menghasilkan empedu. Disamping itu, hati juga berfungsi sebagai:

  1. Penyimpan gula dalam bentuk glikogen
  2. Tempat pembongkaran dan pembentukan protein
  3. Penawar racun
  4. Pembentuk dan pembongkar sel darah merah

Hati mendapatkan darah dari oarta dan vena.

c.Kulit

Kulit juga sangat berperan dalam menjalankan fungsinya. Adapun fungsi kulit adalah:

  1. Untuk melindungi tubuh dari gesekan, kuman, cahaya, panas, dan zat kimia.
  2. Sebgai pengatur suhu badan dan menjaga agar air yang keluar dari dalam tubuh tidak berlebihan.
  3. Sebagai alat ekskresi yang berupa minyak dan air.

d.Ginjal

Ginjal merupakan organ yang juga dianggap penting bagi proses ekskresi. Letaknya berada didalam rongga perut dekat tulang pinggang. Jumlahnya sepasang dan bentuknya seperti ercis dengan ukuran 10 cm.

Ginjal berfungsi sebagai :

  1. Mengeluarkan zat-zat yang membahayakan tubuh
  2. Mengeluarkan zat-zat yang jumlahnya berlebihan
  3. Mempertahankan tekanan osmosis ekstraseluler
  4. Memeprtahankan keseimbangan asam dan basa.

Peoses ekresi pada ginjal meliputi:

  1. Penyaringan zat-zat sisa makanan atau yang beracun
  2. Penyerapan kembali (reaosorbsi) zat-zat berguna
  3. Pengeluaran zat-zat sisa yang tidak diperlukan.

Urine terbentuk melalui proses penyaringan yang terjadi di badan malpighi. Di dalam badan malpighi, kapsul bowman mengelilingi glomerus. Penyaringan dilakukan pada darah dalam glomerulus yang mengandung garam, gula, urea, air dan sebagainya.

Didalam tubulus kontortus proksimal, zat-zat urine primer (filtrat glomerulus) yang berguna diserap kembali. Sehingga dihasilkan filtrat tubulus (urine sekunder). Pada tubulus kontortus distal terjadi penyerapan kembali terhadap Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+.Maka urin yang sesungguhya telah terbentuk disalurkan ke pelvis renalis melalui tubulus kolektivus.

Volume urine dikeluarkan bergantung pada:

  1. Jumlah air yang kita minum
  2. Hormon antidieuretika (ADH) yaitu hormon yang dihasilkan oleh hifoses posterior.
  3. Banyaknya garam yang dikeluarkan
  4. Stimulus saraf renalis yang menyebabkan penyempitan duktus aferen. (Idel,antoni.2000:200-204)

Sistem urinari terdiri dari:

  1. Ginjal, yang mengeluarkan sekret urin
  2. Ureter, yang mengeluarkan sekret urin dari ginjal ke kandung kencing.
  3. Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung,dan
  4. Uretra,yang mengeluarkan urin dari kandung kencing.

Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daerah lumbal, disebelah kanan dan kiri tulang belakang, dibungkus lapisan lemak yang tebal, di belakang peritoneum, dan karena itu diluar rongga peritoneum.

Fungsi ginjal ialah pengaturan keseimbangan air, pengaturan kosentrasi garam, darah, dan keseimbanganasam-basa darah, dan eksresi bahan buangan dan kelebihan garam.

Sekresi urine dan mekanisme fungsi ginjal. Glomerulus adalah saringan. Setiap menit kira-kira semua glomeruli da sekitar 100 ccm (10 %) dari itu disaring keluar. Plasma yang berisi semua garam, glokusa, dan benda halus lainnya, disaring.Protein plasma terlalu besar untuk dapat menembusi pori saringan dan tetap tinggal dalam aliran darah.

Cairan yang disaring yaitu filtrat glomerulus kemudian mengalir melalui tubula renalis dan sel-selnya menyerap semua bahan yang diperlukan tubuh dan ditinggalkan yang tidak diperlukan. Enggan mengubah-ubah jumlah yang diserap atau ditinggalkan dalm tubula, maka sel dapat mengatur susunan urin di satu sisi dan susuna darah disisi sebaliknya. Dalam keadaan normal semua glukosa diabsorpsi kembali. Air sebagian besar diarbsorbsi kembali. Kebanyakan produk buangan dikeluarkan maka sekresi terdiri atas tiga faktor :

  1. Filtrasi glomerulus
  2. Reabsorbsi tubula
  3. Sekresi tubula

Kalau kita bandingkan jumlah yang disaring oleh glomerulus setiap hari dengan jumlah yang biasanya dikeluarkan kedalam urine maka kita dapat melihat besarnya selektif sel tubula:

Disaring Dikeluarkan

Air 150 liter 1 1/2 liter

Garam 700 ram 15 gram

Glukosa 170 gram 0 gram

Urea 50 gram 30 gram

Ciri urine yang normal. Jumlahnya rata-rata 1-2 liter sehari, tetapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang di masukkan. Banyaknya bertambah pula bila terlampau banyak protein dimakan, sehingga tersedia cukup yang diperlukan untuk melarutkan ureanya.

Warnanya bening orange pucat tanpa endapan, tetapi adakalanya jonjot lendir tipis nampak terapung didalamnya.

Baunya tajam

Reaksinya sedikit asam terdapat lakmus dengan pH rata-rata 6.

Berat jenis berkisar dari 1010-1025.

Komposisi urine normal.Urine terutama terdiri atas air, urea dan natrium khlorida. Pada seorang yang menggunakan diit yang rata-rata berisi 80-100 gr protein dalm 24 jam, jumlah persen air dan padat dalam urine seperi berikut :

Air 96%

Benda padat 4% (terdiri atas urea 2% dan produk metabolik lain 2%). (Pearce,evelin.2550:245-249)

Urin. Keseimbangan air kebanyakan dilakukan dengan pengurangan atau peningkatan volume urin dan hal ini dilakukan oleh ginjal. Volume urin bervariasi menurut keadaan seperti berikut ini:

Keadaan

Volume filtrat

Glomerulus

(ml/menit)

Metabolisme di

Tubulus renalis

(ml/menit)

Volume urin

(ml/menit)

Volume urin

(ml/menit)

Suhu udara panas,berkeringat

Kadar ADH tinggi

120

119 ¾

¼

375

Normal

120

119

1

1.500

Tidak ada ADH

120

105

15

22.5000

Jumlah air yang hilang setiap hari

Suhu udara normal

Suhu udara panas

Gerakan badan yang berlangsung lama

Perspirasi tidak sadar

350

350

350

Keringat

100

1.400

5.000

Udara ekspirasi

350

250

650

Urin

140

120

500

Tinja

200

200

200

Jumlah

2.400

3.400

6.700

(Wulangi,kartolo.1993:178)

Pembentukan urin pada vertebrata memiliki 3 tahapan yaitu :

  1. Ultrafiltrasi yaitu proses perpindahan plasma darah (kecuali sel-sel darah dan protein molekul besar) dari glomerolus menuju ke ruang kapsula bawman dengan menembus membran filtrasi.
  2. Reabsorsi tubular yaitu perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju darah dalam kapiler peritubular.
  3. Sekresi tubular yaitu kebalikan dari Reabsorsi tubular, memungkinkan ginjal meningkatkan kosentrasi zat-zat yang dieksresikan, misalnya H+ dan K+ , dan obat-obatan dan berbagai zat organik asing. (Soewolo.1997:127-131)

Sistem kemih terdiri atas sepasang ginjal dan ureter dan satu kandung kemih dan uretra. Sistem ini berperan memelihara homeostatis dengan menghasilkan urin, yang membawa serta berbagai produk sisa metabolik. Urin yang dibuat dalam ginjal melalui ureter ke kandung kemih, tempat urin untuk sementara di tampung dan kemudian dikeluarkan melalui uretra. Ginjal juga mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh dan merupakan tempat pembuatan hormon renin dan eritropoietin. Renin ikut berperan dalam mengatur tekanan darah, dan eritroprotein merangsang produksi dari sel darh merah (junqueira,carlos.1998:370)

II.PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Alat dan Bahan:

A.ALAT

1. Botol akua isi 1 liter 2 buah

2. Spidol Permanen

3. Gelas ukur

B.BAHAN

1. Air seni praktikan

2. Air minum

C.CARA KERJA

1.Dimasukkan air minum dalam botol akua

2.Dihitung jumlah air yang diminum pada siang hari

3.Dihitung jumlah air yang keluar pada siang hari dalam bentuk urin dan memasukkannya kedalam botol akua kosong dan setiap kali kencing, beri tanda garis pada botol akua, untuk menandakan volume kencing yang keluar per kali kencing.

4.Dilakukan juga untuk malam harinya.

5.Dihitung rata-rata urin yang keluar pada siang dan malam hari.

6.Membuat botol replikasinya.

III.HASIL DAN PEMBAHASAN

A.HASIL

Data Kelompok

Nama

Waktu

Jumlah air yang masuk (ml)

Jumlah air yang keluar (ml)

Rita yuliza

Siang

1500

680

Malam

300

140

Henny fridawanti

Siang

2000

980

Malam

500

170

Nelly Mandasari

Siang

1400

600

Malam

250

150

Ade luri

Siang

1600

520

Malam

250

160

Andianto

Siang

1900

730

Malam

420

230

Hevni Siska

Siang

1800

480

Malam

250

110

Rata-rata Air yang keluar pada siang hari : 1014 ml

Rata-rata Air yang keluar pada malam hari : 412 ml

Data Kelas

Kelompok

Minum (ml)

Keluar (ml)

1

1345

547

2

2067

883,5

3

1950

1231

4

1775

905

5

1742

996

6

2338

921

7

1920

820

8

1506

848

9

2320

1205

10

1014

412

B.PEMBAHASAN

Dari data hasil praktikum diatas dapat katakan bahwa jumlah air kencing yang keluar akan lebih sedikit dari pada jumlah air yang masuk, hal ini dikarenakan terjadi proses absorbsi pada saluran ekskresi, karena air sangat dibutuhkan oleh tubuh. Air yang masuk digunakan sebagai pertahanan osmotik tubuh dan ion-ion terlarutnya dimanfaatkan oleh tubuh, hal inilah yang menyebabkan air yang masuk akan lebih banyak dari pada yang dikeluarkan. Hal ini didukung oleh Evelyn (2006) yang menyatakan bahwa urine yang normal. Jumlahnya rata-rata 1-2 liter sehari, tetapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang di masukkan. Banyaknya bertambah pula bila terlampau banyak protein dimakan, sehingga tersedia cukup yang diperlukan untuk melarutkan ureanya.Menurut Antony (2000):

Volume urine dikeluarkan bergantung pada:

Ø Jumlah air yang kita minum

Ø Hormon antidieuretika (ADH) yaitu hormon yang dihasilkan oleh hifoses posterior.

Ø Banyaknya garam yang dikeluarkan

Ø Stimulus saraf renalis yang menyebabkan penyempitan duktus aferen.

Sistem urinari terdiri dari:

Ø Ginjal, yang mengeluarkan sekret urin

Ø Ureter, yang mengeluarkan sekret urin dari ginjal ke kandung kencing.

Ø Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung,dan

Ø Uretra,yang mengeluarkan urin dari kandung kencing.

Proses ekskesi yang sekretya berupa urin dilakukan oleh ginjal. Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daerah lumbal, disebelah kanan dan kiri tulang belakang, dibungkus lapisan lemak yang tebal, di belakang peritoneum, dan karena itu diluar rongga peritoneum.

Fungsi ginjal ialah pengaturan keseimbangan air, pengaturan kosentrasi garam, darah, dan keseimbangan asam-basa darah, dan eksresi bahan buangan dan kelebihan garam.

Dari fungsi ginjal yang telah disebutkan diatas yaitu mengeksresikan zat-zat buangan maka dapat dikatakan bahwa sebelum terjadi pembuangan sekret berarti telah terjadi suatu proses penyeleksian zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh. Hal ini dapat juga menjadi salah satu faktor kenapa jumlah air yang masuk lebih banyak dari pada jumlah air yang keluar. Ginjal merupakan organ yang juga dianggap penting bagi proses ekskresi. Letaknya berada didalam rongga perut dekat tulang pinggang. Jumlahnya sepasang dan bentuknya seperti ercis dengan ukuran 10 cm.

Ginjal berfungsi sebagai :

  1. Mengeluarkan zat-zat yang membahayakan tubuh
  2. Mengeluarkan zat-zat yang jumlahnya berlebihan
  3. Mempertahankan tekanan osmosis ekstraseluler
  4. Memeprtahankan keseimbangan asam dan basa.

Peoses ekresi pada ginjal meliputi:

  1. Penyaringan zat-zat sisa makanan atau yang beracun
  2. Penyerapan kembali (reaosorbsi) zat-zat berguna
  3. Pengeluaran zat-zat sisa yang tidak diperlukan.

Adapun proses panjang yang dilalui oleh air yang diminum sampai keluar berupa urin atau sekresi urin dapat digambarkan secara ringkas sebagai berikut :Glomerulus adalah saringan. Setiap menit kira-kira semua glomeruli da sekitar 100 ccm (10 %) dari itu disaring keluar. Plasma yang berisi semua garam, glokusa, dan benda halus lainnya, disaring.Protein plasma terlalu besar untuk dapat menembusi pori saringan dan tetap tinggal dalam aliran darah.

Cairan yang disaring yaitu filtrat glomerulus kemudian mengalir melalui tubula renalis dan sel-selnya menyerap semua bahan yang diperlukan tubuh dan ditinggalkan yang tidak diperlukan. Engan mengubah-ubah jumlah yang diserap atau ditinggalkan dalm tubula, maka sel dapat mengatur susuna urin di satu sisi dan susuna darah disisi sebaliknya. Dalam keadaan normal semua glukosa diabsorpsi kembali. Air sebagian besar diarbsorbsi kembali. Kebanyakan produk buangan dikeluarkan maka sekresi terdiri atas tiga faktor :

Ø Filtrasi glomerulus

Ø Reabsorbsi tubula

Ø Sekresi tubula

Pembentukan urin pada vertebrata memiliki 3 tahapan yaitu :

Ø Ultrafiltrasi yaitu proses perpindahan plasma darah (kecuali sel-sel darah dan protein molekul besar) dari glomerolus menuju ke ruang kapsula bawman dengan menembus membran filtrasi.

Ø Reabsorsi tubular yaitu perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju darah dalam kapiler peritubular.

Ø Sekresi tubular yaitu kebalikan dari Reabsorsi tubular, memungkinkan ginjal meningkatkan kosentrasi zat-zat yang dieksresikan, misalnya H+ dan K+ , dan obat-obatan dan berbagai zat organik asing. (Soewolo.1997:127-131)

Sistem kemih terdiri atas sepasang ginjal dan ureter dan satu kandung kemih dan uretra. Sistem ini berperan memelihara homeostatis dengan menghasilkan urin, yang membawa serta berbagai produk sisa metabolik. Urin yang dibuat dalam ginjal melalui ureter ke kandung kemih, tempat urin untuk sementara di tampung dan kemudian dikeluarkan melalui uretra. Ginjal juga mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh dan merupakan tempat pembuatan hormon renin dan eritropoietin. Renin ikut berperan dalam mengatur tekanan darah, dan eritroprotein merangsang produksi dari sel darh merah .

Menurut Kartolo (1993) Keseimbangan air kebanyakan dilakukan dengan pengurangan atau peningkatan volume urin dan hal ini dilakukan oleh ginjal. Volume urin bervariasi menurut keadaan seperti berikut ini:

Keadaan

Volume filtrat

Glomerulus

(ml/menit)

Metabolisme di

Tubulus renalis

(ml/menit)

Volume urin

(ml/menit)

Volume urin

(ml/menit)

Suhu udara panas,berkeringat

Kadar ADH tinggi

120

119 ¾

¼

375

Normal

120

119

1

1.500

Tidak ada ADH

120

105

15

22.5000

Dari literatur diatas dapat dikatakan bahwa jumlah pengeksresian urin juga dipengaruhi oleh:

Ø Suhu udara (Panas/dingin)

Ø Kadar ADH

Ø Ada atau tidaknya ADH

Hal ini lah yang menyebabkan kenapa jumlah air yang keluar pada siang hari berbeda dengan jumlah air yang keluar pada malam hari, walaupun dalam jumlah rataan. Dapat dikatakan bahwahal ini dipengaruhi oleh suhu udara pada saat percobaan dilaksanakan.

IV.PENUTUP

KESIMPULAN

1. Jumlah air yang keluar lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah air yang masuk.

2. Jumlah air yang keluar pada siang hari berbeda dengan jumlah air yang keluar pada malam hari, walaupun dalam jumlah rataan. Dapat dikatakan bahwahal ini dipengaruhi oleh suhu udara pada saat percobaan dilaksanakan.

3. Jumlah pengeksresian urin juga dipengaruhi oleh:

Ø Suhu udara (Panas/dingin)

Ø Kadar ADH

Ø Ada atau tidaknya ADH

DAFTAR PUSTAKA

Idel,Antoni.2000.Biologi Dalam Kehidupan Sehari-hari.Gitamedia Press:Jakarta

Junqueira,carlos.L.Histologi Dasar. ECG:Jakarta

Pearce,evelyn.2005.Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.Gramedia Press: Jakarta

Soewolo,dkk.1994.Fisiologi Hewan. UT : Jakarta

Wulangi. S kartolo. Prinsip-prinsip fisiologi Hewan. DepDikBud : Bandung

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI HEWAN II

SISTEM EKSKRESI

OLEH

RITA YULIZA

A1C405070

BIOLOGI B 2005

PROGRAM STUDI BIOLOGI

PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2007

LAMPIRAN

Data Kelas

Kelompok

Minum (ml)

Keluar (ml)

1

1345

547

2

2067

883,5

3

1950

1231

4

1775

905

5

1742

996

6

2338

921

7

1920

820

8

1506

848

9

2320

1205

10

1014

412

Rata-rata air yang diminum : 1797,7 ml

Rata-rata air yang keluar : 876,85 ml

1 komentar:

Anonim mengatakan...

ekresi pada belut ad gak??????
bntuin dunk criin...

Pengikut