koala-bear.orgKoala
Koala kini makin terancam. Populasi hewan itu diyakini tak lebih dari 100.000 ekor. Di wilayah Gold Coast, Queenslands, Australia, populasi koala diyakini telah menurun sebesar 80 persen dalam kurun waktu 10-15 tahun belakangan. Bila sebelumnya ilmuwan bisa menjumpai 30-50 ekor koala di habitat mereka, maka kini mereka hanya bisa melihat 3-4 ekor.
Ada beberapa faktor yang mengancam populasi koala. Konversi lahan menjadi permukiman, kawasan industri, dan pertanian adalah beberapa penyebabnya. Koala juga terancam oleh serangan chlamydiayang bisa menyebabkan kemandulan serta retrovirus serupa HIV yang bisa menyebabkan beragam infeksi dan kanker.
Kini, dengan adanya perubahan iklim, ancaman kelestarian koala semakin besar. Koala kurang mampu bertahan pada suhu tinggi dan kering sehingga mudah mengalami stres dan dehidrasi. Suhu tinggi juga menyebabkan kelembaban pada daun eucalyptus berkurang sehingga koala makin kesulitan mendapatkan air.
Christine Hosking, pakar konservasi dari Universitas Queensland, mengatakan, "Sekali temperatur melebihi 37 derajat celsius, maka tak ada kemungkinan hidup lebih baik bagi koala. Seiring kita mendapati temperatur ekstrem dan kekeringan ini, maka koala tak akan mampu menyesuaikannya."
"Spesies ini harusnya mudah dijumpai, tapi kini ancaman menuju kepunahan ada di depan mata," tambah Hosking seperti dikutip The Independent, Minggu (29/5/2011). Tanpa upaya pelestarian yang serius, bukan tak mungkin koala akan benar-benar punah. Jika upaya pelestarian tak segera dilakukan dan menunggu hingga populasinya di bawah 10.000 ekor, maka langkah pelestarian bisa jadi sudah sangat terlambat.
Pakar ekologi Universitas Queensland Clive McAlpine mengatakan, memasukkan koala sebagai spesies yang terancam punah bisa menjadi langkah awal yang bagus. Langkah itu akan mempermudah upaya perlindungan habitat koala serta mencari pendanaan untuk melakukan penelitian tentang chlamydia.
http://sains.kompas.com/read/2011/05/30/13503812/Koala.Makin.Terancam
Ada beberapa faktor yang mengancam populasi koala. Konversi lahan menjadi permukiman, kawasan industri, dan pertanian adalah beberapa penyebabnya. Koala juga terancam oleh serangan chlamydiayang bisa menyebabkan kemandulan serta retrovirus serupa HIV yang bisa menyebabkan beragam infeksi dan kanker.
Kini, dengan adanya perubahan iklim, ancaman kelestarian koala semakin besar. Koala kurang mampu bertahan pada suhu tinggi dan kering sehingga mudah mengalami stres dan dehidrasi. Suhu tinggi juga menyebabkan kelembaban pada daun eucalyptus berkurang sehingga koala makin kesulitan mendapatkan air.
Christine Hosking, pakar konservasi dari Universitas Queensland, mengatakan, "Sekali temperatur melebihi 37 derajat celsius, maka tak ada kemungkinan hidup lebih baik bagi koala. Seiring kita mendapati temperatur ekstrem dan kekeringan ini, maka koala tak akan mampu menyesuaikannya."
"Spesies ini harusnya mudah dijumpai, tapi kini ancaman menuju kepunahan ada di depan mata," tambah Hosking seperti dikutip The Independent, Minggu (29/5/2011). Tanpa upaya pelestarian yang serius, bukan tak mungkin koala akan benar-benar punah. Jika upaya pelestarian tak segera dilakukan dan menunggu hingga populasinya di bawah 10.000 ekor, maka langkah pelestarian bisa jadi sudah sangat terlambat.
Pakar ekologi Universitas Queensland Clive McAlpine mengatakan, memasukkan koala sebagai spesies yang terancam punah bisa menjadi langkah awal yang bagus. Langkah itu akan mempermudah upaya perlindungan habitat koala serta mencari pendanaan untuk melakukan penelitian tentang chlamydia.
http://sains.kompas.com/read/2011/05/30/13503812/Koala.Makin.Terancam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar