Papan Buletin Blog Bhima

Bhima's Leaf

Senin, 27 April 2009

Perkembangan Lanjut Embrio Katak

Oleh : Bhima Wibawa Santoso
NIM : A1C407003
Jurusan : PMIPA FKIP Biologi Universitas Jambi


BAB I
PENDAHULUAN


1.1 JUDUL : Perkembangan Lanjut Embrio Katak

1.2 TUJUAN : Mempelajari berbagai perubahan bentuk tubuh,
terjadi pula pembentukan macam-macam organ
tubuh (organogenesis). Macam-macam organ itu
berasal dari lapisan lembaga ektoderm, endoderm
dan mesoderm. Serta untuk mengetahui
mekanisme metamorfosis pada katak.

1.3 HARI/ TANGGAL : Kamis/ 29 Januari 2009

1.4 ALAT DAN BAHAN
1.4.1 ALAT
- Botol, Ember atau Baskom
1.4.2 BAHAN
- Larva katak (kecebong/ berudu) yang perkembangan selanjutnya diamati melalui tahapan metamorfosisnya.
- Hydrilla


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Metamorfosis
Dari sekian banyak hewan yang ada di dunia ini, ada beberapa hewan yang hidupnya harus melewati beberapa tahapan berbeda sebelum menjadi dewasa. Tahapan tersebut bisa terlihat dari perubahan bentuk tubuh hewan. Tahapan-tahapan ini disebut juga dengan "Metamorfosis". Hewan yang mengalami metamorfosis cukup banyak, di antaranya adalah Katak, Kupu-kupu dan serangga. Sebelum mengetahui tahapan metamorfosis pada katak, kupu-kupu dan serangga. sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis metamorfosis. Apa saja jenis metamorfosis dan proses metamorfosis pada hewan.
Jenis-jenis metamorfosis
1. Metamorfosis tidak sempurna
Metamorfosis tidak sempurna umumnya terjadi pada hewan jenis serangga seperti capung, belalang, jangkrik dan lainnya. Mengapa dikatakan tidak sempurna. Jawabannya adalah karena hewan tersebut hanya melewati 2 tahapan, yaitu dari telur menjadi nimfa kemudian menjadi hewan dewasa.
2. Metamorfosis sempurna
Metamorfosis sempurna kebalikan dari metamorfosis sempurna. Contoh proses metamorfosis sempurna terjadi pada katak dan kupu-kupu. Seperti terlihat pada gambar di bawah.


Metamorfosis Katak
Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2 hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa.
( Anonim: 2004 )
Tahapan Metamorfosis Katak
1 Larva dengan insang luar belum sempurna ( baru menetas)

Keturunan yang akan dihasilkan dari telur-telur katak yang terbuahi akan berjumlah cukup banyak.

2. Larva dengan insang luar sempurna
Keturunan katak yang menetas dari telur yang terbuahi adalah organisme yang dirancang untuk hidup dalam air sebelum menjalani metamorfosis. Ia mengambil oksigen melalui insang layaknya ikan. Katak pada tahap ini disebut "berudu".

3. Katak dengan kaki tumbuh sempurna
Melalui metamorfosis, katak mengalami perubahan bentuk. Di akhir perubahan yang sempurna ini, mereka menjadi teradaptasi untuk hidup di darat.
KEAJAIBAN METAMORFOSIS
Katak awalnya dilahirkan di air, hidup di sini untuk beberapa saat, dan kemudian muncul di darat setelah menjalani proses yang dikenal dengan "metamorfosis". Sejumlah orang beranggapan bahwa metamor-fosis adalah bukti evolusi, padahal keduanya tidak ada kaitannya satu sama lain. Satu-satunya mekanisme perkembangan yang dikemuka-kan oleh evolusi adalah mutasi. Metamorfosis tidak muncul akibat peristiwa kebetulan sebagaimana mutasi. Sebaliknya, perubahan ini diha-silkan oleh kode genetik dalam katak. Dengan kata lain, fakta telah membuk- tikan bahwa ketika seekor katak lahir, ia akan memiliki tubuh yang memungkinkannya hidup di darat.
Klaim para evolusionis tentang perpindahan dari air ke darat mengatakan bahwa ikan, dengan kode genetik yang secara khusus dirancang untuk kehidupan di air, berubah menjadi makhluk darat sebagai hasil dari mutasi acak dan kebetulan. Namun, dengan alasan ini, sesungguhnya metamorfosis malah meruntuhkan teori evolusi daripada mendukungnya. Sebab kesalahan terkecil dalam proses metamorfosis berarti kematian atau cacat bagi organisme tersebut. Sangatlah penting bagi metamorfosis untuk berlangsung secara sempurna. Adalah mustahil jika proses serumit ini, yang tidak memberi peluang bagi kesalahan, untuk terjadi melalui mutasi acak dan kebetulan sebagaimana pernyataan evolusi. Pada kenyataannya, metamorfosis adalah sebuah keajaiban yang mengungkapkan kesempurnaan dalam penciptaan.
( Anonim: 2001 )

Metamorfosis sempurna merupakan metamofosis yang melewati tahapan-tahapan mulai dari telur-larva-pupa-imago (dewasa). Contoh metamorfosis sempurna terjadi pada katak. Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2 hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa.
(Anonim: 2008)



BAB III
CARA KERJA

Pada pengamatan proses metamorfosis Katak ini, tahapan cara kerja yang dilakukan adalah:
Larva Katak ( kecebong/ berudu) yang bartu menetas diambil, dan diletakkan dalam media tempat hidup baru, seperti Botol, Ember atau Baskom. Hydrilla disediakan sebagai nutrisi Larva.
Larva ditempati pada medium suhu normal sesuai kondisi asalnya.
Pada hari berikutnya, dihitung sebagai hari I penelitian. Perkembangan Larva difoto, tahap metamorfosis yang terjadi diamati serta perkembangan dan perubahan terjadi.
Setiap perubahan dicatat. Termasuk tahapan metamorfosis ( larva atau imago)
Tahap cara kerja ke-3 diulangi setiap hari hingga mencapai metamorfosis akhir dan perkembangan difoto.
Tiap-tiap tahapan metamorfosis ditandai pada Perkembangan lanjut Embrio Katak.
Perkembangan lanjut Embrio Katak dijelaskan dan perubahan yang dsetai pada Metamorfosis katak.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
(tergantung hasil yang ditemukan)

4.1 HASIL
Tahapan perkembangan lanjut Embrio Katak:

4.2 PEMBAHASAN

Pada metamorfosis amphibi ( Katak) banyak sekali mengalami perubahan baik secara morfologi maupun fisiologi.

a. Proses Morfologi
Pada amphibi, metamorfosis umumnya digabungkan dengan perubahan persiapan yang mana dari organisme aquatik untuk menjadi organisme daratan. Pada urodela (salamander), perubahan ini meliputi berkurangnya ekor dan rusaknya insang bagian dalam dan berubahnya struktur kulit. Pada anura, perubahan metamorfosis berlangsung secara dramatis dan kebanyakan organ-organnya telah termodifikasi. Perubaan ini meliputi hilangnya gigi dan insang internal pada anak katak, seperti hilangnya ekor, kemudian akan terjadi proses pembentukan seperti berkembangnya anggota tubuh dan morfogenesis kelenjar dermoid. Perubahan lokomosi terjadi dari pergerakan ekor menjadi terbentuknya lengan depan dan lengan belakang. Gigi yang digunakan untuk mencabik tanaman hilang dan digantikan dengan perubahan bentuk baru dari mulut dan rahangnya, otot dari lidah juga berkembang, insang mengalami degenerasi, paru-paru membesar, otot dan tulang rawan berkembang untuk memompa udara masuk dan keluar pada paru-paru. Mata dan telinga berdiferensiasi. Telinga bangian tengah berkembang dan membran timfani terletak pada bagian telinga luar.

b. Proses Biokimia
Penambahan secara nyata pada perubahan morfologi, yang terpenting adalah terjadinya transformasi biokimia selama metamorfosis. Pada berudu, fotopigmen ratina yang utama adalah porphyropsin. Selama metamorfosis, pigmen ini merubah karakterisik fotopigmen dari darat dan vertebrata perairan. Pengikatan hemoglobin (Hb) dengan O2 juga mengalami perubahan. Enzim yang terdapat pada hati juga mengalami perubahan, hal ini disebabkan adanya perubahan habitat. Kecebong bersifat ammonotelik yaitu mensekresikan amonia, sedangkan katak dewasa bersifat ureotelic yaitu mensekresikan urea. Selama metamorfosis, hati mensintesis enzim untuk siklus urea agar dapat membentuk atau menghasilkan urea dari CO2 dan amonia.

c. Perubahan spesifik
Organ tubuh yang berbeda juga akan merespon beda pada stimulasi hormon. Stimulus yang sama menyebabkan beberapa jaringan degenerasi dan menyebabkan diferensiasi dan perkembangan yang berbeda. Respon hormon thyroid lebih spesifik pada bagian-bagian tubuh tertentu. Pada ekor, T3 menyebabkan kematian dari sel-sel epidermal. Meskipun terjadi kematian dari sel-sel epidermal pada ekor, kepala dan epidermis tubuh tetap melanjutkan fungsinya.

d. Hormon yang berperan dalam metamorfosis katak
Metamorfosis ini dikontrol hormon thyroid. Perubahan metamorfosis dari perkembangan katak dengan mensekresikan hormon thyroxin (T4) dan triiodothronine (T3) dari thyroid selama metamorfosis. Peranan hormon T3 lebih penting, hal ini disebabkan perubahan metamorfosis pada thyroidectomized berudu memiliki konsentrasi yang lebih rendah bila dibandingkan dengan hormon T4.
Koordinasi dari perubahan perkembangan dan respon molekul hormon thyroid. Salah satu masalah utama dari metamorfosis adalah koordinasi saat perkembangan. Pada dasarnya, ekor tidak mengalami degenerasi sampai terbentuk dan berkembangnya organ-organ lokomosi. Seperti berkembangnya kaki dan tangan untuk pergerakan dan insang tidak akan mengalami perubahan fungsi sampai berkembang otot paru-paru. Hal ini menunjukkan bahwa koordinasi metamorfosis yang berbeda pada jaringan dan organ akan memberikan respon yang berbeda pada hormon. Untuk menjamin sistem kerja ini, 2 organ yang sensitif terhadap thyroksin yaitu thyroid dan kelenjar pituitary, akan meregulasi produksi hormon thyroid. Hormon thyroid berfungsi untuk membentuk hubungan timbal balik dengan kelenjar pituitary yang menyebabkan interior pituitary menginduksi thyroid untuk menghasilkan T3 dan T4 lebih banyak. Selain itu, hormon thyroid juga berfungsi untuk transkripsi dan mengaktivasi transkripsi pada beberapa gen. Seperti transkripsi gen untuk albumin, globin dewasa, keratin kulit dewasa diaktivasi oleh hormon thyroid. Respon T3 adalah aktivasi transkripsi gen reseptor hormon thyroid (TR). TR berikatan dengan sisi yang spesifik pada kromatin sebelum hormon thyroid dibentuk. Ketika T3 dan T4 masuk kedalam sel, dan berikatan dengan ikatan reseptor kromatin, hormon reseptor kompleks dirubah dari aktivator transkripsi. Belum diketahui mekanisme dari hormon thyroid dengan respon yang berbeda pada jaringan yang berbeda (proliferasi, diferensiasi, kematian sel). Pembentukan anggota tubuh tidak tergantung hormon thyroid, hal ini terjadi pada pembelahan holoblastic dimana gastrulasi diawali pada posisi subequatorial, pembentukan neural dibagian permukaan dan kuncup anggota tubuh juga terbentuk dibagian permukaan. Pembentukan anggota tubuh tidak tergantung pada hormon thyroid.



* KESIMPULAN
A. Perkembangan lanjut embrio Katak, melalui tahapan:
Larva dengan insang luar belum sempurna (baru menetas)
Larva dengan insang sempurna.
Larva dengan overkulum (insang luar tereduksi akan diganti dengan insang dalam).
Larva dfengan spiralakum dan insang dalam.
Tahap metamorfosis, larva berkaki belakang, larva berkaki depan, katak kecil (froglet).

B. Metamorphosis pada katak merupakan metamorfosis sempurna dimana metamorfosisnya melewati tahapan-tahapan mulai dari telur-larva-pupa-imago (dewasa). Hormon yang berpengaruh pada metamorfosis katak adalah hormon thyroid dengan mensekresikan hormon thyroxin (T4) dan triiodothronine (T3) dari thyroid selama metamorfosis
C. Metamorfosis sempurna merupakan metamofosis yang melewati tahapan-tahapan mulai dari telur-larva-pupa-imago (dewasa)..
D. Katak mengalami perubahan baik secara morfologi maupun fisiologi.



BAB V
DAFTAR PUSTAKA


(Tidak dipublikasikan, hanya ditampilkan dalam draft asli dokumen pribadi penulis)

Tidak ada komentar:

Pengikut