Papan Buletin Blog Bhima

Bhima's Leaf

Rabu, 16 Desember 2009

Perencanaan Pembelajaran Biologi

Pertanyaan:

  1. Jelaskan perbedaan perencanaan pembelajaran dan desain pembelajaran
  2. Jelaskan perbedaan pandangan tradisional dan baru tentang proses perencanaan.

Jawab:

1). Pengertian Perencanaan Pembelajaran Dan Desain Pembelajaran dan perbedaan keduanya

  1. Cunningham mengemukakan bahwa perencanaan ialah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualiasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian. Dari pengertian ini menekankan pada usaha menyeleksi dan menggabungkan sesuatu dengan kepentingan masa yang akan datang serta usaha untuk mencapainya.
  2. Menurut Steller bahwa perencanaan adalah hubungan antara apa yang ada sekarang (what is) dengan bagaimana seharusnya ( what should be) yang bertalian dengan kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas, program dan alokasi sumber. Pada teori ini perencanaan menekankan pada usaha mengisi kesenjangan antara keadaan sekarang dengan keadaan yang akan datang disesuaikan dengan apa yang dicita-citakan.
  3. Pada definisi yang lain Robbins menyatakan bahwa perencanaan adalah suatu cara untuk mengantisipasi dan menyeimbangkan perubahan. Dalam definisi ini memiliki asumsi bahwa perubahan selalu terjadi.
  4. Kaufman mengatakan bahwa perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai
  5. Pembelajaran menurut Dengeng adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Secara inplisit dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan, serta didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada, kegiatan ini merupakan inti dari perencanaan pembelajaran.
  6. Menurut Uno bahwa pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan sebagai upaya untuk membelajarkan siswa.
  7. Herbert Simon- (1996) Perencanaan adalah sebuah proses pemecahan masalah, yang bertujuan adanya solusi dalam suatu pilihan.
  8. Gordon Rowland- (1993) Perencanan bukan hanya membantu untuk mencipkan solusi tapi juga membantu untuk lebih memahami permasalahan itu sendiri,
    jadi sebuah usulan lebih diutamakan dibanding informasi awal. Proses perencaan menggiring kita untuk berfikir kembali atau merangkai masalah kembali.
  9. See Sabon- (1987) Perencanaan membantu kita melihat masalah dalam pemikiran yang baru, pandangan yang berbeda dari yang lain, dan lebih baik dalam memahami masalah yang kompleksmenjadi lebih sederhana.
  10. Cristoper Clark- (1995) Baginya guru adalah perencana, jadi guru yang profesional, aktif, siap untuk memberikan pembelajaran dan dengan cara penyampaian yang unik adalah guru yang punya perencanaan baik.

Jadi, kesimpulan yang dapat kita ambil dari pendapat para ahli diatas adalah bahwa perencanaan merupakan suatu proses pemecahan masalah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

6. Menurut Hamzah (2006:2) Perencanaan Pengajaran adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan berjalan dengan baik disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang ditetapkan.

7. Philip Commbs mengatakan Berikut definisi tentang perencanaan pembelajaran:

1. Branch- (2002). Suatu sistem yang berisi prosedur untuk mengembangkan pendidikan dengan cara yang konsisten dan reliable.

2. Ritchy- Ilmu yang merancang detail secara spesifik untuk pengembangan, evaluasi dan pemeliharaan situasi dengan fasilitas pengetahuan diantara satuan besar dan kecil persoalan pokok.

3. Smith & Ragan- (1993) Proses sistematis dalam mengartikan prinsip belajar dan pembelajaran kedalam rancangan untuk bahan dan aktifitas pembelajaran.
(1999) Proses sistematis dan berfikir dalam mengartikan prinsip belajar dan pembelajaran kedalam rancangan untuk bahan dan aktifitas pembelajaran, sumber informasi dan evaluasi.

4. Zook- (2000) Proses berfikir sistematis untuk membantu pelajar memahami (belajar)

5. Philip Commbs (1982) dalam Harjanto (Perencanaan Pengajaran 1997, hal 6), mengatakan Perencanaan pengajaran adalah suatu penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para murid dan masyarakatnya.

dalam arti yang luas, Perencanaan pengajaran adalah suatu penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para murid dan masyarakatnya

Kesimpulan yang dapat kami rangkum Perencanaan Pengajaran adalah Langkah awal untuk memikirkan tentang komponen pembelajaran(tujuan, bahan, metode, teknik media, alat evaluasi dan penjadualan setiap langkah kegiatan) untuk membantu para guru melaksanakan program pengajaran secara efektif dan efisien sesuai dengan pelaksanaan kurikulum untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Desain Pembelajaran menurut Istilah dapat didefinisikan :

1. Proses untuk menentukan metode pembelajaran apa yang paling baik dilaksanakan agar timbul perubahan pengetahuan dan ketrampilan pada diri pemelajar ke arah yang dikehendaki (Reigeluth)

2. Rencana tindakan yang terintegrasi meliputi komponen tujuan, metode dan penilaian untuk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan (Briggs)

3. Proses untuk merinci kondisi untuk belajar, dengan tujuan makro untuk menciptakan strategi dan produk, dan tujuan mikro untuk menghasilkan program pelajaran atau modul (Seels & Richey)

Jadi perbedaan antara perencanaan pembelajaran dan desain pembelajaran:

(1) Perbaikan kualitas pembelajaran; ini haruslah diawali dengan perbaikan desain pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan titik awal dari upaya perbaikan kualitas pembelajaran. Hal ini dmungkinkan karena dalam desain pembelajaran, tahapan yang akan dilakukan oleh guru dalam mengajar telah terancang dengan baik, mulai dari mengadakan analisis dari tujuan pembelajaran sampai dengan pelaksanan evaluasi sumatif yang tujuannya untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

(2) Pembelajaran dirancang dengan pendekatan sistim; desain pembelajaran yang dilakukan haruslah didasarkan pada pendekatan sistim. Hal ini disadari bahwa dengan pendekatan sistim akan memberikan peluang yang lebih besar dalam mengintegrasikan semua variable yang mempengaruhi belajar.

(3) Desain pembelajaran mengacu pada bagaimana seseorang itu belajar; Rancangan pembelajaran biasanya dibuat berdasarkan pendekatan perancangnya, Hal ini biasanya muncul pendekatan yang bersifat intuitif yang rancangan pembejalajarannya banyak diwarnai oleh kehendak perancangnya, dan pendekan perancangan yang bersifat ilmiah yakni diwarnai dengan berbagai teori yang dikemukakan oleh para ilmuan pembelajaran. Jika pembuatan rancangan pembelajaran dibuat bersifat intuitif ilmiah yang merupakan perpaduan antara keduanya, dapat menghasilkan rancangan pembelajaran yang sesuai dengan pengalaman empiris yang pernah ditemukan pada saat melaksanakan pembelajaran yang dikembangkan dengan teori-teori yang relavan. Pendekanatan inilah yang akan dapat menghasilkan pembelajaran yang lebih baik.

(4) Desain pembelajaran diarahkan pada kemudahan belajar; Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa dan perancangan pembelajaran merupakan penataan upaya tersebut agar muncul prilaku belajar. Dalam kondisi yang ditata dengan baik strategi yang direncanakan akan memberikan peluang dicapainya hasil pembelajaran. Disinilah peran guru mendesain pembelajaran secara terncana sehingga dapat mempermudah melakukan kegiatan pembelajaran. Jika ini dilakuakn dengan baik maka sasaran akhir adalah memudahkan belajar siswa dapat tercapai.

(5) Desain pembelajaran melibatkan variable pembelajaran

Perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan ke mana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang efektif dan efesien. Maka perencanaan mengandung 6 pokok pikiran, yakni:

a. Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang diinginkan.

b. Keadaan masa depan dibandingkan dengan keadaan sekarang, sehingga dapat dilihat kesenjangannya.

c. Untuk menutup kesenjangan itu perlu dilakukan usaha-usaha.

d. Usaha yang dilakukan dapat beranekaragam dan merupakan alternatif yang mungkin ditempuh.

e. Pemilihan alternatif yang paling baik adalah yang mempunyai efektivitas dan efesiensi.

f. Alternatif yang dipilih harus diperinci sehingga menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan.

1. Pendapat Banghart dan Albert Trull. Mereka tidak memberikan batasan perencanaan pengajaran secara eksklusif, melainkan mengatakan bahwa dalam rangka mengerti makna perencanaan pengajaran dapat dilihat dari 3 dimensi, yakni:

a. Karakteristik perencanaan pengajaran berusaha menggambarkan sifat-sifat aktivitas perencanaan pengajaran.

b. Dimensi perencanaan pengajaran, berkenaan dengan luas dan cakupan aktivitas perencanaan yang mungkin dalam sistem pendidikan.

c. Kendala-kendala berkaitan dengan adanya beberapa faktor pembatas atau penghalang.

2. Kegiatan yang merupakan karakteristik perencanaan pengajaran adalah:

a. Proses rasional

b. Konsep dinamik

c. Perencanaan terdiri dari beberapa aktivitas

d. Perencanaan pengajaran berkaitan dengan pemilihan sumber dana, sehingga harus mampu mengurangi pemborosan, duplikasi, salah penggunaan dan salah dalam memanajemennya.

3. Dimensi perencanaan pengajaran yakni berkaitan dengan cakupan dan sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan pengajaran. Pertimbangan terhadap dimensi-dimensi itu memungkinkan diadakannya perencanaan komprehensif yang menalar dan efesien, yakni:

a. Signifikan

b. Feasibilitas

c. Relevansi

d. Kepastian atau definitiveness

e. Ketelitian atau Parsimoniusness

f. Adaptabilitas

g. Waktu

h. Monitoring atau pemantauan

i. Isi perencanaan

4. Perencanaan pengajaran yang bak perlu memuat:

a. Tujuan yang diinginkan sebagai hasil proses pendidikan

b. Program dan layanan atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan-layanan pendukungnya.

c. Tenaga manusia, yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi, spesialisasi, perilaku, kompetensi, maupun kepuasan mereka

d. Bangunan pisik mencakup tentang cara-cara penggunaan, pola distribusi dan kaitannya dengan baguanan pisik lainnya

e. Keuangan, meliputi rencana pengeluaran dan penerimaan

f. Struktur organisasi

g. Konteks sosial atau elemen-elemen lainnya yang dipertimbangkan dalam perencanaan pengajaran.

5. Philip Commbs mengatakan dalam arti yang luas, perencanaan pengajaran adalah suatu penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efesien sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para murid dan masyarakatnya.

Sedangkan Desain pembelajaran:

A. Landasan Teoritik

1. Teori Pendidikan

- Pedagogi

- Andragogi

2. Teori Belajar

- Keprilakuan ( behavioristic )

- Kognitivistik ( cognivistic )

- Humanistik / kontruktivistik ( Humanissm / Contructivistic)

3. Teori Pembelajaran

4. Teori Sistem

5. Teori Organisasi & Manajemen

B. Landasan Prosedural Desain Pembelajaran

III. Peran Desain Pembelajaran1. Pendekatan system

- Apa dan siapa

- Bagaiamana

- Hasil

2. Sarana Perancangan

- Empirik

- Teoritik

3. Pola Pembelajaran

4. Cara Penyajian / Penyampaiaan

Peranan Desain Pembelajaran dalam suksesnya proses belajar mengajar, antara lain :

a. Agar belajar dapat bermakna dan efektif

b. Agar tersedia atau termanfaatkan sumber belajar

c. Agar dapat dikembangkan kesempatan / pola belajar

d. Agar belajar dapat dilakukan siapa saja secara berkelanjutan.

IV. Fungsi Desain Pembelajaran

Fungsi Desain Pembelajaran antara lain :

a. Meningkatkan kemampuan Pembelajar (instruktur, guru, widyaiswara, dosen, dll)

b. Menghasilkan sumber belajar

c. Mengembangkan system belajar mengajar

d. Mengembangkan Organisasi menjadi organisasi belajar.

V. Model Desain Pembelajaran

Model Desain Pembelajaran sangat diperlukan, karena dapat :

a. Pengembangan kemampuan guru / dosen

b. Pengembangan sumber belajar

c. Pengembangan system Pembelajaran

d. Pengembangan Organisasi.

2. Pandangan tradisional dan baru tentang proses perencanaan.

Perencanaan pembelajaran tradisional kebanyakan kurang variatif dalam memberikan materi, terkadang cara mengajar yang terlalu monoton, sehingga bahan ajar istilahnya hanya dipahami guru namun tidak tersampaikan pemahamannya ke siswa. Dalam perencanaan pembelajaran tradisional selalu memberikan kesan instant, dimana siswa hanya diberi tugas tanpa ada pedoman dan bimbingan ebih lanjut dari guru yang memberikan pemahaman lebih mendalam. Selain itu pola perencanaan pembelajaran tradisional kurang aplikatif dalam menyediakan sarana pembelajaran. Ditambaha lagi cara mengajar yang kadang kurang menyenangkan didapat oleh siswa seperti kebosanan atau bahkan siswa merasa takut dalam belajar dikarenakan guru sendiri masih memberi kesan cara mendidik yang keras dan berbagai hukuman diberikan yang sebenarnya akan menjadi beban bagi siswa, karena belajar menjadi sesuatu yang ditakutkan.

Sedangkn perencanan pembelajaran baru adalah guru dituntut se-variatif mungkin dalam memberi materi ajar, bukan hanya dengan satu model atau metode mengajar, namun mengkombinasikannya, sehingga kesan monoton tidak muncul dengan cara mengajar seperti ini. Guru juga dituntut untuk dapat memahami siswa bagaimana cara mengajar yang benar-benar tepat diinginkan siswa tersebut, sehingga transfer ilmu lebih mudah terserapsn siswa dengan adanya pola ajar yang sesuai dengan karakter siswa

TUGAS PERENCANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI

Dosen pengampu: Drs. Aprizal lukman, M.Pd

OLEH:

Bhima wibawa santoso

A1C407003

PROGRAM STUDI BIOLOGI

PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNUVERSITAS JAMBI

2009

Tidak ada komentar:

Pengikut