MEKANISME PENGGUNAAN MIKROSKOP
1. JUDUL : Mikroskop
2. HARI/TANGGAL : Senin/ 25 Mei 2009
3. TUJUAN : Memperkenalkan prinsip-prinsip penggunaan mikroskop
cahaya dan bagian-bagian mikroskop majemuk medan terang serta cara menangani dan memeliharanya
4. KAJIAN PUSTAKA
Penemuan lensa yang dapat memperbesar bayangan suatu objek sampai beberapa kali lipat telah membuka kesempatan bagi para biologiwan untuk mengamati jasad renik/ bagian-bagian organism yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Alat pembesar yang paling sederhana adalah kaca pembesar (Loupe) atau suryakanta. Mikroskop banyak jenisnya diantaranya mikroskop lensa tunggal, mikroskop optic, dan mikroskop electron.
a. Mikroskop Lensa Tunggal
Mikroskop ini merupakan yang paling sederhana. Cara penggunaan mikroskop ini adalah meletakkan objek yang diperiksa pada ujung jarum dan sisi lain lensa dibawa ke dekat mata. Dengan menekan atau mengendorkan jarum di depan lensa, akan diperoleh titik fokusnya. Kaca pembesar zaman sekarang bentuknya sangat praktis, hanya diberi lensa yang diberi tangkai pemegang.
b. Mikroskop Optik atau Monokuler (cahaya)
Mikroskop ini menggunakan lensa dari gelas dan cahaya matahari/ lampu sebagai sumber penyinaran. Cahaya dari luar yang dikulmpulkan dan dipantulkan oleh cermin, akan menjadi specimen sehingga menghasilkan bayangan dari specimen yang akan diperbesar oleh lensa dan kemudian diterima oleh mata. Mikroskop optic yang banyak ditemukan sekarang tersusun atas dua lensa, yaitu lensa okuler yang dekat dengan mata, dna lensa objektif yang dekat dengan objek. Masing-masing jenis lensa ini di dalamnya berisi beberapa lensa dengan susunan tertentu. Perbesaran yang dapat diperoleh dari masing-masing jenis lensa ditentukan oleh susunan lensanya dan biasanya ditulis pada bagian luar lensa dan perbesaran total mikroskop merupakan perkalian dari perbesaran masing-masing lensa. Beberapa mikroskop jenis ini dinamakan mikroskop okuler.
c. Mikroskop Elektron
Karena keterbatasan cahaya dan sulitnya membuat lensa yang sangat tipis maka sangat sulit untuk mendapatkan perbesaran yang lebih tinggi dari 2000X dengan mikroskop monokuler. Untuk mengamati bagian-bagian sel yang sangat halus digunakan mikroskop electron yang menggunakan magnet sebagai pengganti lensa, dan electron sebagai pengganti cahaya. Electron mempunyai panjang gelombang yang lebih pendek daripada cahaya putih sehingga mempunyai daya tembus yang lebih besar. Ada dua jenis mikroskop electron, yaitu mikroskop electron transmisi (TEM=Transmition Electrone Microscope) dan mikroskop electron skening (SEM= Scanning Electron Microscope). Pada mikroskop electron transmisi, electron menembus specimen oleh medan magnet sehingga perbesarannya dapat mencapai satu juta kali ukuran objeknya (Subagyo & Muswita, Tanpa tahun:1).
d. Mikroskop Binokuler, Mikroskop Bedah, Mikroskop Diseksi
Mikroskop ini mempunyai 2 okuler (Binokuler) dan dapat digunakan untuk melihat objek secara streoskopis (3 dimensi), baik untuk objek yang transparan maupun yang tidak transparan. Alat ini sering dipakai untuk mengadakan diseksi (pembedahan) atau meneliti hewan-hewan maupun organ-organ kecil (Harlis,2008).
Mikroskop compounddibuat oleh John Cuff pada tahun 1750. Mikroskop (bahasa yunani) micron=kecil dan scopos=tujuan, adalah sebuah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat disebut mikroskopi dasn kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat oleh mata.
e. Mikroskop Stereo
Mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah:
1. Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya, sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi yang diamati.
2. Sumber cahaya beraal dari atas, sehingga objek yang teval dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya 10X, sedangkan lensa objektif menggunakan system zoom dengan perbesaran antara 0,7 hingga 3X, sehingga perbesaran total objek maximal 30X. pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa objektif terapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengatur focus objek terletak disamping tangkai mikroskop. Sedangkan pengatur perbesaran terletak diatas pengatur focus (Bima,2008).
Bagain-bagian mikroskop menurut Anonim (2008):
1. Lensa okuler
Untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif.
2. Tabung mikroskop
Untuk mengatur focus, dapat dinaikkkan dan diturunkan.
3. Tombol pengatur focus kasar
Untuk mencari focus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat.
4. Tombol pengatur focus halus
Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun/naik dengan lambat.
5. Revolver
Untuk memilih lensa objektif.
6. Lensa objektif
Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4X, 10X, dan 40X.
7. Lengan mikroskop
Untuk pegangan saat membawa mikroskop
8. Meja preparat
Untuk meletakkan objek (benda yang akan diamati).
9. Penjepit objek glass
Untuk menjepit preparat diatas meja preparat agar preparat tidak bergeser.
10. Kondensor
Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk ke dalam mikroskop.
11. Diafragma
Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop.
12. Reflector/cermin
Memantulkan cahaya ke dalam mikroskop.
13. Kaki mikroskop
Menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja.
5. ALAT DAN BAHAN
- Mikroskop monokuler (1 buah)
- Mikroskop Binokuler )2 buah)
6. PROSEDUR KERJA
- Diambik kedua model mikroskop
- Diletakkan diatas meja praktikum.
- Diamati tiap-tiap bagian yang tampak pada mikroskop.
- Digambar bagian-bagian mikroskop monokuler dan binokuler.
- Ditentukan bagian-bagian optic dan bagian mekanis.
- Ditulis funsi tiap bagian.
- Dicatat hasil.
7. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
(Disajikan dalam bentuk gambar)
B. PEMBAHASAN
Fungsi dari bagian-bagian mikroskop monokuler dan binokuler:
I. Bagian Optik
a. Lensa okuler, terdiri atas lensa kompleks, menerima bayangan semu dan terbalik.
b. Lensa objektif, terdiri atas lensa kompleks dan menerima cahaya setelah menembus specimen yang diamati, sehingga ternbentuk bayangn dari materi tersebut.
c. Kondensor, terdiri atas lensa kopleks dan digunakan untuk mengumpulkan cahaya yang terpantul atau terbias dari cermin.
d. Diafragma, untuk mengatur banyaknya cahaya mengenai specimen.
e. Cermin, digunakan untuk menerima cahaya matahari/lampu dan memantulkannya ke dalam kondensor.
II. Bagiam Mekanis
a. Tubus, penghubung okuler dan objektif.
b. Revolver, pemutar objektif, terdapat lensa objektif yang berbeda-beda pembesarannya. Masing-masing lensa objektif dapat digeser hingga berada di sumbu optic.
c. Knop penggerak kasar, menggerakkan objek secara kasar untuk memfokuskannya.
d. Knop penggerak halus, menggerakkan objek secara halus dan teliti untuk memfokuskannya.
e. Meja sediaan, tempat meletakkan objek.
f. Pemegang sediaan, untuk menjepit objek saat diamati agar tidak bergeser.
g. Sekrup pengatur kondensor, untuk menaik-turunkan kondensor.
h. Pemegang, untuk memegang mikroskop ketika diangkat.
i. Sedi inklinasi, diabgian ini terdapat persendian hingga alat pegangan, dapat dimiringkan ke belakang. Sendi ini meghubungkan alat pemegang dengan bagian kaki.
j. Kaki, sebagai landasan mikroskop berdiri.
k. Sandaran tangan, hanya ada pada ikroskop binokuler, sebagai sandaran tangan saat pembedahan.
8. KESIMPULAN
- Mikroskop merupakan alat bantu untuk melihat benda-benda kecil (mikroskopis), misalnya bagian-bagian sel.
- Secara umum mikroskop tersusun atas dua bagian, yaitu optic dan bagian mekanik.
- Mikroskop cahaya atau monokuler adalah mikroskop yang menggunakan cahaya sebagai sumber penyinaran untuk mengamati objek.
- Mikroskop binokuler, adalah mikroskop yang digunakan untuk mengamati objek dalam bentuk streoskopis/ tiga dimensi.
9. DAFTAR PUSTAKA
(Tidak dipublikasikan, hanya ditampilkan dalam draft asli dokumen pribadi penulis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar