Papan Buletin Blog Bhima

Bhima's Leaf

Minggu, 26 Juli 2009

Jantung Buatan


Oleh : Bhima Wibawa Santoso
NIM : A1C407003
Jurusan : PMIPA FKIP Biologi Universitas Jambi

Jantung Buatan


INILAH.COM, Paris - Jantung buatan yang dapat dicangkokkan dalam tubuh manusia, bisa jadi harapan besar bagi ribuan penderita. Jantung buatan ini oleh ilmuwan Prancis akan diujicobakan pada manusia dalam dua atau tiga tahun mendatang.
Sebuah perusahaan yang didukung oleh raksasa angkasa EADS, dan perusahaan bedah jantung Prancis, berusaha memproduksi jantung buatan ini. Carmat SA yang dibiayai oleh perusahan keuangan Truffle Capital, BUMN Prancis OSEO dan EADS melaporkan percobaan awal pada binatang dan tes laboratorium mendapatkan hasil yang menjanjikan.
"Pada saat ini, prototip jantung buatan sudah dipatenkan dan sedang menjalani tes praklinis," kata perusahaan itu.
Perangkat ini memiliki fungsi sama dengan jantung manusia, secara otomatis menjaga tekanan dan aliran darah sesuai kebutuhan pasien.
Pengembangan selanjutnya, alat akan dites pada pasien yang tidak memiliki pilihan perawatan kesehatan yang lain, sebelum diuji coba pada pasien yang lebih sehat.
Ahli jantung asal Prancis, Alain Carpentier, yang mengembangkan jantung buatan ini adalah pakar terkenal dalam memperbaiki katub jantung. Dia juga sudah membuat sejumlah katub buatan yang digunakan secara luas pada bedah jatuh.
"Saya terbentur dengan batasan terapi dan saya pikir saya dapat memberikan kontribusi lain," katanya seperti dikutip dari Harian Prancis Le Monde. Ia menambahkan masih perlu dua atau tiga tahun lagi sebelum bisa diuji coba pada manusia.

Bekerja sama dengan European Aeronautics Defense & Space (EADS), tim peneliti dari perancis telah sukses menciptakan jantung buatan yang hampir mendekati fungsi fisiologis jantung manusia. Dr. Alain Carpentier, seorang ahli bedah jantung dan kepala pengembangan jantung buatan ini mengatakan bahwa jantung buatan dengan 2 ventrikel dan 2 atrium ini mungkin sudah bisa di pasang pada manusia sekitar 3 tahun lagi.

“Alat ini dirancang untuk menggantikan secara permanen jantung manusia yang telah mengalami kerusakan” terang Dr. Peter Weissberg, ketua British Heart Foundation. Tantangan selanjutnya adalah berapa lama alat ini bertahan berdetak 60-100 kali per menit layaknya jantung manusia? karena berdetak 60-100 kali per menit adalah syarat mutlak untuk menunjang kehidupan.
Para pengembang jantung buatan ini mengatakan bahwa alat yang mereka rancang telah mendekati jantung asli manusia. Hal ini dikarenakan selain memiliki 2 pompa yang menggantikan fungsi 2 ventrikel, alat yang mereka rancang juga dilengkapi dengan sensor aktifitas tubuh sehingga bisa mengontrol frekuensi denyut sesuai dengan aktifitas fisik. Karena secara normal jantung manusia akan berdetak lebih cepat jika terjadi peningkatan aktifitas fisik.
Selain itu, sebagian besar dari alat ini dibuat dari material bio-tech yang berbahan dasar jaringan hewan untuk menghindari terjadinya reaksi imun dan pembekuan darah.
Perkembangan baru dunia kedokteran ini merupakan berita bagus bagi hampir 20.000 orang tiap tahun di seluruh dunia yang membutuhkan tranplantasi jantung, karena hanya seperempat saja dari mereka yang mendapat transplantasi jantung dari donor.
Sumber : Matters of The Heart, CNN Special Reports


Tipe teranyar jantung buatan baru-baru ini diimplankan pada seorang pria berusia 67 tahun asal Yunani. Jantung buatan ini memiliki satu bagian yang digerakkan dengan elektromagnet tanpa mempengaruhi bagian lain. Bentuknya lebih kecil, dan diharapkan berusia lebih lama dan hanya sedikit menyebabkan masalah pengumpalan darah dibandingkan alat sejenis.
Alat yang diberi nama WorldHeart rotary ventricular assist ini dikembangkan di Utah, Amerika Serikat. Penggunaan di Yunani adalah dalam rangka uji coba WorldHeart di Eropa sembari menunggu persetujuan FDA untuk uji klinis alat ini di AS yang rencananya baru akan dilakukan tahun depan.
"Sebenarnya sangat disayangkan, akses teknologi justru pertama kali diberikan untuk pasien di luar Amerika, tapi itulah proses regulator yang harus dijalani," kata Dr. James Long, Direktur Program jantung buatan di LDS Hospital dan juga anggota tim operasi di Yunani. "Orang Eropa lebih agresif dan memahami risiko," tambahnya.
Menurut Long, pasien di Yunani memiliki sejarah gagal jantung kongestif yang panjang dan bisa membunuhnya. Tetapi setelah dipasang alat ini pada 8 Maret lalu, kondisinya jauh lebih baik. Namun pasien masih membutuhkan asisten sampai jantung buatan yang ada di tubuhnya cukup kuat bekerja. Alat ini tidak disiapkan untuk penggunaan sementara.
Selain bentuknya lebih kecil dibandingkan pompa sejenis, keunggulan WorldHeart adalah bisa digunakan untuk orang muda dan remaja, sedang versi kecilnya tengah dikembangkan untuk bayi dan anak-anak.demikian dilansir Associated Press, 17 Maret lalu.

Jantung Buatan Diilhami Oleh Kecoak!
• Kecoak
Kecoak telah melewati semua jaman yang diketahui manusia. Sangat sukar dibayangkan memang, bagaimanapun juga hewan ini sebetulnya berkah bagi manusia, anda boleh percaya atau tidak, paling tidak bagi segelintir bioengineers yang briliant di India.

Kecoak menjadi kunci sukses bagi sekelompok ilmuwan di India yang sedang mengembangkan tekhnologi jantung buatan. Dengan menggunakan jantung kecoak sebagai model, sebuah prototype yang dihasilkan mampu memberikan sebuah jantung buatan yang lebih murah dan lebih bisa diandalkan untuk dicangkok dibanding dengan jantung buatan yang sekarang ada.

Kunci utama jantung buatan tersebut berkaitan dengan sistem pernafasan kecoak yang sangat unik. Kecoak memiliki 13 bilik pemompa darah, sedang manusia hanya memiliki 4. Jika sebuah bilik jantung manusia mengalami kegagalan(tidak mampu memompa) maka dia akan mendapatkan serangan jantung yang sangat fatal, tapi dengan jantung yang memiliki 13 bilik ini, jantung akan tetap mampu memompa meskipun 1 bilik mengalami kerusakan.

"Jantung kecoak yang memiliki 13 bilik membuatnya mampu untuk tetap bertahan meskipun salah satunya mengalami kegagalan, tapi hal itu tidak bisa terjadi pada manusia. Model yang kami buat berbasis pada sistem kerja jantung kecoak, dimana kami membuat mekanisme tekanan menjadi lebih terperinci. Jadi meskipun salah satu bilik gagal orang yang menggunakan jantung ini masih bisa hidup. Jantung buatan ini tidak menekan komponen lain(elemen pemompa) dan menggunakan tekanan yang rendah pada sel darah", ujar Professor Sujoy Guha pemimpin tim penelitian tersebut.

10 orang anggota tim penelitian di Indian Institute of Technology (ITT) yang berada di barat Bengal, menghabiskan hampir 3 tahun waktu mereka untuk mengembangkan jantung buatan ini dengan menggunakan bahan metal dan plastik. Saat ini jantung buatan tersebut diujicobakan ke katak, dan mereka berencana untuk mengujinya ke seekor kambing bulan Mei ini.

Jantung buatan ini merupakan terobosan baru dan lebih maju dibandingkan dengan jantung buatan yang sekarang ada di pasaran, dimana pemompaan darah masih tergantung pada sebuah bilik. " Ini adalah sebuah kemajuan tetapi merupakan satu hal yang rumit. Akan membutuhkan 3 tahun lagi untuk memasarkan produk ini. Saat ini produk ini sedang diujicobakan ke binatang, memerlukan beberapa tahun untuk dicobakan ke manusia," ujar Professor Sujoy Guha.

Diperkirakan harga jantung buatan ini akan berkisar 100.000 rupee yang setara dengan $2000. Harga ini 30 kali lebih murah dari jantung buatan yang ada dipasaran saat ini.

Tidak ada komentar:

Pengikut