LAPORAN RENCANA KEGIATAN
[INDIVIDU]
KULIAH KERJA NYATA
MAHASISWA UNIVERSITAS JAMBI
SEMESTER GANJIL TAHUN 2010/2011
DESA : NIBUNG
KECAMATAN : BATANG MASUMAI
KABUPATEN : MERANGIN
PROVINSI : JAMBI
” Mendayagunakan Sumber Daya Masyarakat”
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) ini dengan baik.
Laporan kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini penulis susun setelah melalui serangkaian tahapan kegiatan dan prosedur mulai dari penelitian hingga pokok permasalahan yang akan menjadi program kegiatan di lokasi Kuliah Kerja Nyata yaitu di Desa Nibung Kecamatan Batang Masumai Kabupaten Merangin.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, membantu, meluangkan waktu, tenaga dan pikiran selama kegiatan ini berlangsung hingga laporan akhir kegiatan KUKERTA ini disusun. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak H. Kemas Arsyad Somad, SH.,MH selaku Rektor Universitas Jambi.
2. Bapak Drs. Abu Bakar selaku kepala BAPEL KUKERTA Universitas Jambi.
3. Tim BAPEL KUKERTA Universitas Jambi dan Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa KUKERTA Desa Nibung Kecamatan Batang Masumai Kabupaten Merangin.
4. Bapak Syamsul Bahri selaku Kepala Desa Nibung.
5. Seluruh lapisan masyarakat Desa Nibung yang telah ikut berpartisipasi selama penulismelaksanakan kegiatan KUKERTA.
6. Semua pihak yang terlibat selama kegiatan KUKERTA baik langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi isi maupun sistematikanya. Dalam hal ini segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan di masa mendatang. Harapan penulis laporan ini dapat bermanfaat.
Nibung, Juli 2011
Penulis,
Bhima Wibawa Santoso
NIM. A1C407003
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan pedesaan merupakan bagian dari pembangunan nasional seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945. Dalam proses pembangunan nasional memerlukan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat termasuk dalam hal ini pemerintah, perguruan tinggi dan masyarakat.
Dalam hal peran serta perguruan tinggi pada pembangunan nasional, perguruan tinggi menurunkan mahasiswa dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan (KKN-PPM). Kuliah Kerja Nyata merupakan manifetasi dan implementasi dari tridarma perguruan tinggi sebagai wujud nyata partisipasi mahasiswa dalam pembangunan sebagai mata rantai dari aplikasi ilmu yang terdapat di perguruan tinggi langsung ke tengah-tengah masyarakat.
Kuliah kerja nyata diharapkan menjadi mediator yang diperoleh dari bangku kuliah dan mengaplikasikan teori tersebut dengan melibatkan secara aktif masyarakat di pedesaaan sehingga terjalin kerjasama yang harmonis antara kedua belah pihak serta diharapkan dapat membuka peluang untuk bertukar pikiran dan bekerja sama dalam memecahkan masalah yang timbul dalam masyarakat.
Kegiatan KKN-PPM yang dilakukan hendaknya selaras dengan program pemerintah yang sedang berjalan yakni berusaha melakukan pemerataan pembangunan di pedesaan yang merupakan masalah yang harus tetap diperhatikan. Pembangunan disini tidak hanya menitik beratkan pada pembangunan fisik semata tetapi juga pembangunan non fisik yang keduanya harus saling terkait satu sama lain. Hal ini membutuhkan peranan mahasiswa untuk dapat memberikan motivasi pada masyarakat dalam upaya membangun sektor yang dianggap masih tertinggal dan perlu pembenahan lebih lanjut, serta berusaha mengembangkan sektor tersebut sebagai suatu bentuk kegiatan dalam pembangunan pedesaan.
Kuliah Kerja Nyata (KKN-PPM) memiliki rencana program-program yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi nyata yang ada pada masyarakat pedesaan, dengan demikian pembangunan pedesaan yang diharapkan mampu terwujud sehingga dapat mencapai masyarakat adil dan makmur.
Mahasiswa KKN-PPM diharapkan mampu meningkatkan pemahaman terhadap masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa terutama pemahaman terhadap Pemilihan Umum. Solusi-solusi yang diharapkan mampu menjadi jalan keluar terhadap permasalahan yang ada pada masyarakat.
Ada berbagai macam alternatif dalam pemecahan masalah yang timbul di daerah pedesaan, semua alternatif tersebut diwujudkan dalam bentuk realisasi program kerja oleh mahasiswa KKN-PPM yang pada intinya menyalurkan aspirasi, saran, pendapat dan melihat kondisi teknis serta non teknis di tengah kehidupan masyarakat. dan tentu saja dalam pelaksanaannya melibatkan instansi-instansi pemerintah, lembaga dan aparat desa sehingga program yang direncanakan dapat berjalan sebaik mungkin.
Desa Nibung adalah salah satu desa yang ditunjuk sebagai lokasi KKN-PPM mahasiswa oleh badan pelaksana (BAPEL) KKN-PPM UNJA dalam melaksanakan program KKN-PPM semester genap tahun 2010/2011.
Mayoritas penduduk di Desa Nibung bermata pencaharian sebagai petani, berkebun dan hanya sebagian kecil yang bekerja sebagai wiraswasta maupun instansi pemerintahan. Pada umumnya petani di Desa Nibung, yaitu perkebunan Karet dan Sawit yang areal lahannya cukup luas dan ada juga perkebunan Kelapa dan Pinang.
1.2 Tema
Tema dari KKN-PPM adalah :
Mendayagunakan Sumber Daya Masyarakat
1.3. Tujuan
Untuk tercapainya program kerja Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UNJA Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011 di Desa Nibung Kecamatan Batang Masumai Kabupaten Merangin maka perlu ditetapkan tujuan-tujuan yang akan dicapai sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
a. Untuk membantu pemerintah dalam menjalankan progran pemberantasan kemiskinan dan ketertinggalan pada pedesaan.
b. Untuk menerapan ilmu yang didapat di perguruan tinggi dalam meningkatkan pembangunan masyarakat di pedesaan sesuai dengan salah satu isi Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu “Pengabdian Kepada Masyarakat”.
2. Tujuan Khusus
a. Menggerakkan masyarakat desa untuk membangun dengan kekuatan sendiri.
b. Memotivasi masyarakat desa untuk meningkatkan kemampuan berfikir dan meningkatkan pendapatan serta menumbuhkan semangat membangun untuk kemajuan desa pada umumnya dan pribadi pada khususnya.
c. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat pada Perguruan Tinggi dan menerima pentingnya penyuluhan yang diberikan oleh pihak Perguruan Tinggi.
1.4 Manfaat
Dalam pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata ini, telah ditetapkan sasaran yang harus dicapai, yaitu:
a. Mahasiswa
1. Mahasiswa diharapkan mampu menemukan dan mempelajari masalah yang ada di Desa Nibung.
2. Membina masyarakat menjadi motivator, fasilitator dan pemecahan masalah.
3. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap kesulitan dan seluk beluk keseluruhan dari masalah pembangunan.
4. Mengimplementasikan ilmu guna melaksanakan pembangunan dan pengembangan masyarakat secara interdisipliner.
b. Masyarakat dan Pemerintah Desa
1. Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, ilmu pengetahuan dan tekhnologi, serta seni dalam melaksanakan pembangunan.
2. Membentuk kader-kader penerus pembangunan dalam masyarakat.
3. Pemerintah dapat memanfaatkan tenaga mahasiswa untuk melaksanakan program dan proyek pembangunan.
c. Perguruan Tinggi
1. Mendekatkan Perguruan Tinggi dengan masyarakat.
2. Perguruan tinggi dapat menyesuaikan ilmu yang dipaparkan secara konsep dengan kondisi nyata di tengah masyarakat.
3. Perguruan Tinggi dapat mengumpulkan informasi secara langusung tentang kondisi masyarakat dan keadaan sosial di Desa Nibung.
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM DAN PEMBAHASAN
2.1 Pra Pelaksanaan Program
Kegiatan pelaksanaan program (observasi) sebelum kegiatan di laksanakan dinamakan pra pelaksanaan program. Kegiatan ini merupakan kegiatan penunjang program utama, karena dengan melakukan ini kita dapat mengetahui program apa yang yang akan kita laksanakan di desa tersebut.
2.1.1 Observasi Lapangan
Kegiatan observasi desa dilaksanakan sebelum dimulai terlaksananya program kerja yaitu pada hari kedua setelah tiba dilokasi atau pada tanggal 10 Mei 2011. Namun sebelum melaksanakan KKN-PPM kegiatan observasi/survey awal telah dilaksanakan oleh mahasisiwa bersama dengan dosen pembimbing lapangan untuk mengetahui secara umum keadaan dan potensi yang dimiliki oleh Desa Nibung. Dari observasi awal ini maka didapat data yang dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat program kerja yang relevan dengan kondisi yang ada di Desa Nibung, selain itu juga untuk mengantarkan dan memberitahukan kepada pihak desa tentang penempatan dan keberangkatan mahasisiwa KKN-PPM di Desa Nibung. Tetapi hasil observasi yang benar-benar akurat baru dapat diperoleh pada saat pelaksanaan KKN-PPM hari keempat pada pukul 17.00 WIB. Survey yang dilakukan oleh posko kami yaitu dengan membagi menjadi dua kelompok. Survey yang saya lakukan bersama anggota posko adalah di Dusun Nibung I, selebihnya survey di lakukan oleh kelompok yang lainya di Dusun Nibung II. Observasi dilakukan dengan mengamati potensi desa yang dimiliki, melakukan wawancara langsung dengan Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kaur Umum, Kaur Pemerintahan, Kaur Pembangunan, Kepala Dusun I, Kepala Dusun II, Ketua BPD, Ketua Karang Taruna, Ketua Pemuda, Tokoh Agama, Bidan Desa, masyarakat/ warga Desa Nibung dan perangkat yang lainnya. Pertanyaan yang kami ajukan ialah seputar kondisi dan potensi masyarakat dalam hal sosial, ekonomi, agama, budaya, hukum serta adat istiadat yang dimiliki oleh Desa Nibung.
Kondisi alam Desa Nibung terdiri dari dataran rendah tropis yang memiliki komoditi andalan karet. Berdasarkan survey yang saya lakukan diperoleh bahwa desa Nibung merupakan daerah yang cukup berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki sumber daya alam yang mendukung serta sumber daya manusia yang cukup. Hal ini dapat dilihat dengan jumlah penduduk yang berada dalam usia anak-anak dan remaja sangat banyak, ini menjadi peluang besar untuk mengembangkan daerah ini kedepannnya menjadi lebih baik dari segi ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
Dari uraian di atas dapat diperoleh identifikasi masalah, prioritas masalah dan rencana kegiatan yang akan dilakukan. Adapun identifikasi masalah yang didapat dan memerlukan solusi adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Identifikasi Masalah
NO
|
PERMASALAHAN
|
LOKASI
|
SUMBER
(P/M/D)
|
1
|
Kebersihan dan tata mesjid belum terawat
|
Nibung II
|
M
|
2
|
Taman desa yang belum dimiliki
|
Nibung II
|
P/M
|
3
|
Belum ada penomoran rumah warga
|
Desa Nibung
|
M
|
4
|
Papan bulletin/ papan informasi desa belum tersedia
|
Desa Nibung
|
P
|
5
|
Pengolahan sampah organik dan anorganik yang belum terealisasi
|
Desa Nibung
|
M
|
6
|
Belum tersedianya kantin sekolah/ kantin kejujuran
|
SD 215/VI Desa NIbung
|
M
|
7
|
Belum adanya kegiatan Bimbingan Belajar siswa
|
SD 215/VI Desa NIbung
|
M
|
8
|
Belum adanya pembelajaran komputer bagi siswa
|
SD 215/VI Desa NIbung
|
M
|
9
|
Belum terlaksananya pengadaan lomba di sekolah
|
SD 215/VI Desa NIbung
|
M
|
10
|
Pemakaman warga yang kurang penataan dan pembersihan
|
Nibung II
|
M
|
11
|
Perpustakaan sekolah yang kurang pembinaan/ penataan
|
SD 215/VI Desa NIbung
|
P
|
12
|
Sosialisasi peningkatan minat baca siswa
|
Nibung I dan II
|
D
|
13
|
Seabagian masyarakat belum memiliki KTP
|
Nibung II
|
P
|
14
|
Desa belum memiliki peta desa
|
Desa Nibung
|
P/M
|
15
|
Poskamling yang tidak tersedia
|
Desa Nibung
|
M
|
16
|
Belum adanya pembinaan industri kecil makanan warga
|
Desa Nibung
|
M
|
17
|
Belum dilaksanaknnya program pengadaan gizi tambahan siswa 1 x seminggu
|
SD 215/VI Desa NIbung
|
D
|
18
|
Belum tersedianya UKS di sekolah
|
SD 215/VI Desa NIbung
|
D
|
19
|
Belum terlaksanya program LCT siswa di sekolah
|
SD 215/VI Desa NIbung
|
M
|
20
|
Belum adanya pemanfaatan barang bekas oleh warga masyarakat
|
Desa Nibung
|
M
|
21
|
Belum pernah dilakukannya pemeriksaan kesehatan warga desa
|
Desa Nibung
|
D
|
22
|
Belum adanya pengadaan madng siswa di sekolah
|
SD 215/VI Desa NIbung
|
M
|
23
|
Belum pernah dilakukannya pendataan rumah sehat warga
|
Desa Nibung
|
D
|
24
|
Masih jarang dilakukannya penyebaran cerita rakyat di kalangan masyarakat
|
Desa Nibung
|
M
|
25
|
Kurangnya pengetahuan masyarakatmengenai jenis tanaman obat di daerah sekitar
|
Desa Nibung
|
M
|
26
|
Kurangnya pengetahuan masyarakatakan pentingnya mengetahui golongan darah
|
Desa Nibung
|
M
|
27
|
Masyarakat yang kurang memahami arti pentingnya menjaga kesehatan diri melalui kondisi sirkulasi darah
|
Desa Nibung
|
M
|
28
|
Belum adanya plakat identitas meja guru di sekolah
|
Desa Nibung
|
M
|
29
|
Kurangnya pemahaman masyarakat dalam mencegah penyakit DBD
|
Desa Nibung
|
M
|
Tabel 2. Prioritas Permasalahan
NO
|
PERMASALAHAN
|
ALASAN PEMILIHAN
|
1
|
Belum adanya kegiatan Bimbingan Belajar siswa
|
Berdasarkan analisis KUWAT memungkinkan untuk diajukan sebagai program KKN-PPM. Siswa desa Nibung kurang memanfaatkan waktu senggang dengan baik, untuk itu perlu akan adanya bimbingan belajar rutin sebagai kegiatan ekstrakurikuler siswa untuk mendapat tambahan ilmu diluar jam belajar sekolah.
|
2
|
Belum adanya pembelajaran komputer bagi siswa
|
Berdasarkan analisis KUWAT memungkinkan untuk diajukan sebagai program KKN-PPM. Seiring berkembangnya zaman maka pengethuan untuk memahami teknologi computer tak dapat dielakkan lagi, untuk itu perlu akan adanya pembelajaran dan pengenalan dasar komputer kepada siswa sebagai dasar awal untuk memahami dunia komputerisasi.
|
3
|
Perpustakaan sekolah yang kurang pembinaan/ penataan
|
Berdasarkan analisis KUWAT memungkinkan untuk diajukan sebagai program KKN-PPM. Perpustakaan merupakan gudang ilmu, khususnya bagi siswa-siswi yang masih dalam tahap menemukan segala pengalamannya melalui pembelajaran. Perpustakann yang tersedia namun tidak tertata dengan baik akan menyulitkan siswa dalam menemukan bahan bacaan yang ingin ditemukannya, untuk itu perlu akan pengelolaan dan penatan kembali perpustakaan yang telah tersedia.
|
4
|
Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya mengetahui golongan darah
|
Berdasarkan analisis KUWAT memungkinkan untuk diajukan sebagai program KKN-PPM. Mengetahui penggolongan darah sangat penting bagi masyarakat, berbagai kegiatan medis sebagian besarnya berkaitan dengan darah. Hal ini penting apabila diperlukan data untung menentukan hubungan darah keluarga, transfuse darah, hingga kejadian tak terduga, semisal kecelakaan yang mendesak membutuhkan informasi mengenai golongan darah.
|
5
|
Masyarakat yang kurang memahami arti pentingnya menjaga kesehatan diri melalui kondisi sirkulasi darah
|
Berdasarkan analisis KUWAT memungkinkan untuk diajukan sebagai program KKN-PPM. Tanpa disadari sirkulasi darah berpengaruh besar bagi kesehatan, kondisi darah tubuh yang tidak terpelihara akan menyebabkan berbagai gangguan fungsi tubuh yang tidak normal, maka dari itu perlunya pengetahuan masyarakat untuk rutin memeriksa tekanan darahnya agar kesehatan tubuh dapat terpantau.
|
6
|
Belum adanya plakat identitas meja guru di sekolah
|
Berdasarkan analisis KUWAT memungkinkan untuk diajukan sebagai program KKN-PPM . Meja kerja adalah sarana penting yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan rutinitas kegiatannya. Meja yang dimiliki namun tanpa identitas akan mengakibatkan kesalahan prosedur eksternal apabila pihak luar datang dan berkunjung ke sekolah, ataupun wali murid dan siswa yang mendatangi kantor. Untuk itu perlunya pembuatan plakat identitas bagi meja guru. Hal ini juga berfungsi agar seluruh kegiatan guru di meja kerja dapat terorganisir.
|
7
|
Kurangnya pemahaman masyarakat dalam mencegah penyakit DBD
|
Berdasarkan analisis KUWAT memungkinkan untuk diajukan sebagai program KKN-PPM. Kurangnya pemahaman masyarakat dalam mencegah DBD mengakibatkan jatuhnya korban berkali-kali tanpa sempat ada pengobatan, padahal sebelum hal itu terjadi setidaknya ada tindakan pencegahan dini agar penyebab DBD dapat ditindaklanjuti sebelumnya. Untuk itu perlu dilakukannya sosialisasi untuk mencegah DBD di masyrakat dengan penggunan bubuk ABATE.
|
8
|
Identifikasi tanaman obat serta manfaatnya
|
Berdasarkan analisis KUWAT memungkinkan untuk diajukan sebagai program KKN-PPM. Program ini diharapkan menambah pengetahuan masyarakat tentang jenis – jenis tanaman obat yang dapat ditemukan pada daerah sekitar desa beserta manfaat tanaman obat tersebut, mengingat bahwa semakin berkurangnya pengelolaan masyarakat dewasa ini pada bidang budidaya medical tanaman.
|
9
|
Identifikasi cerita rakyat
|
Berdasarkan analisis KUWAT memungkin kan untuk diajukan sebagai program KKN-PPM. Cerita rakyat merupakan suatu hal yang turun-temurun disampaikan agar hendaknya masyarakat mengetahui arti bagaimana perkembangan kehidupan desa mereka dari zaman-ke zaman, sehingga dapat dijadikan bahan pembelajaran. Program ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat mengenai cerita rakyat yang berkembang di daerah mereka.
|
Dari tabel identifikasi masalah dan prioritas pemilihan masalah diatas dapat diketahui masalah yang ada didesa Nibung dan fokus dari masalah yang akan dijadikan acuan sebagai program kerja untuk mengatasi masalah tersebut.
Tabel 3. Rencana Program Kuliah Kerja Nyata
NO
|
NO. SEKTOR
|
NAMA PROGRAM/SIFAT
|
BAHAN
|
VOLUME
|
SUMBER DANA
|
1.
|
SB.22.04.26
|
Bimbel IPA SD
|
- Spidol
- Papan tulis
- Modul ajar
- Kamera
- Fotocopy soal tes
|
8 orang
|
Mhs: 11
Swd: -
Lain2:-
Jumlah: 11
|
2.
|
SB.22.04.27
|
Pengenalan Komputer Dasar SD
|
- Spidol
- Laptop dan perangkatnya
- Modul ajar
- Kamera
- Fotocopy soal tes
|
8 orang
|
Mhs: 11
Swd: -
Lain2:-
Jumlah: 11
|
3.
|
KM.22.04.28
|
Sosialisasi Penggunaan Bubuk ABATE untuk pencegahan DBD
|
- Brosur
- Bubuk ABATE
- Spidol
- Pena
- Notebook
- Kamera
|
50 orang
|
Mhs: 26
Swd: -
Lain2:-
Jumlah: 26
|
4.
|
KM.22.04.29
|
Pemeriksaan Tekanan Darah
|
- Sphygmomanometer raksa (Hg)
- Pena
- Kamera
|
13 Orang
|
Mhs: 3
Swd: -
Lain2:-
Jumlah: 3
|
5.
|
KM.22.04.30
|
Pemeriksaan Golongan D\arah
|
- Serum golongan darah ABO
- Blood Lancet
- Jarum Franck
- Alkohol
- Kapas
- Toothpicks
- Objek Glass
- Test Card
- Laminating file
- Kamera
|
13 orang
|
Mhs: 110
Swd: -
Lain2:-
Jumlah: 110
|
6.
|
PF.22.04.31
|
Pembuatan Plakat Nama Meja Guru
|
- Pena
- Spidol
- Karton
- Lem FOX
- Paku payung
- Selotip
- Double tape
- Kamera
|
12 orang
|
Mhs: 10
Swd: -
Lain2:-
Jumlah: 10
|
7.
|
PF.22.04.32
|
Pembutan Label dan Penataan Buku Perpustakaan
|
- Pena
- Spidol
- Karton
- Lem FOX
- Paku payung
- Selotip
- Double tape
- Kamera
|
12 orang
|
Mhs: 10
Swd: -
Lain2:-
Jumlah: 10
|
* (ID) untuk program Inter Disipliner dan (MD) untuk program Mono Disipliner
* sumber dana dalam ribuan rupiah
Dan dua program tambahan yaitu:
Tabel 4 : Rencana Program Kerja Tambahan
No
|
Nama Program
|
No Sektor
|
Bahan
|
Volume
|
Sumber Dana
|
1.
|
Identifikasi Tanaman Berkhasiat Obat
|
KM.22.04.33
|
- Pena
- Notebook
- Kamera
|
3 orang
|
Mhs: 7
Swd: -
Lain2:-
|
2.
|
Identifikasi Cerita Rakyat
|
SB.22.04.34
|
- Pena
- Notebook
- Kamera
|
4 orang
|
Mhs: 5
Swd: -
Lain2:-
|
2.1.2 Alasan Memilih Rencana Program Kerja
Setelah observasi dan survey yang dilakukan oleh mahasiswa dari tanggal 10 Mei sampai dengan 12 Mei 2011, maka ditentukan prioritas masalah, sebelum prioritas masalah dijadikan sebagai program individu, maka diadakan seminar program antara mahasiswa KKN-PPM bersama dengan perangkat desa, pemuka masyarakat, ketua pemuda serta pangurus masjid yang dilaksanakan di gedung SDN 215/VI Nibung pada tanggal 13 Mei 2011. Disini dipaparkan dan didiskusikan mengenai masalah yang ada di Desa Nibung bersama perangkat desa, pemuka adat, pemuka agama, serta para pemudanya. Setelah itu barulah didapatkan program kerja yang sesuai dengan masalah, potensi desa dan keinginan dari masyarakat Desa Nibung. Kesamaan pendapat serta persetujuan program kerja mempermudahkan kami dalam melaksanakan program kerja serta kerja sama yang baik. Dari hasil prioritas pemilihan masalah pada tabel diatas akan dijadikan rencana program kerja individu yang pada akhirnya dijadikan sebagai program individu masing-masing mahasiswa selama melaksanakan KKN-PPM tahun ajaran 2010/2011 di Desa Nibung.
2.1.3 Potensi yang di Miliki Desa
Selama melakukan observasi/survey lapangan selain permasalahan ditentukan juga potensi desa yang dapat dikembangkan untuk kemajuan ekonomi dan pembangunan masyarakat desa. Adapun potensi yang dapat saya temukan antara lainnya ditampilkan pada tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Potensi Desa
NO
|
POTENSI DESA
|
BIDANG
|
LOKASI
|
1
|
Terdapat mesjid sebagai tempat peribadatan umat muslim
|
Agama
|
Dusun Nibung II
|
2
|
Sungai dan jembatan penghubung sebagai sumber air dan jalan penghubung desa dengan area perkebunan
|
Ekonomi
|
Dusun Nibung II
|
3.
|
Terdapatnya sarana sekolah yang lengkap dari jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA
|
Pendidikan
|
Desa Nibung
|
4.
|
Terdapatnya kebun keluarga yang dimanfaaatkan di pekarangan kosong
|
Ekonomi
|
Desa Nibung
|
5
|
Banyaknya lahan pertanian karet, sawit, dan kelapa yang dimiliki warga sebagai komoditas utama bidang perkebunan.
|
Ekonomi
|
Desa Nibung
|
6
|
Terdapat peternakan sapi warga yang dikelola di kandang peternakan.
|
Ekonomi
|
Desa Nibung
|
7
|
Terdapat kolam ikan warga yang dikelola, sebagai komoditas bidang perikanan..
|
Ekonomi
|
Desa Nibung
|
7
|
Terdapat Pusat Kesehatan Desa (PUSKESDES) sebagai sarana tempat berobat warga.
|
Kesehatan
|
Nibung I
|
9
|
Terdapat kantor-kantor di pedesaan sebagai tempat kerja aparat desa dalam mengelola dan mengembangkan pedesaannya.
|
Ekonomi
|
Desa Nibung
|
10
|
Terdapat lapangan Volly sebagai sarana rutinitas olahraga Voly warga desa Nibung
|
Oalhraga
|
Nibung II
|
Potensi-potensi desa yang ada di Desa Nibung tersebut dapat dijadikan acuan untuk menyusun program kerja. Kendala-kendala yang kami temui dalam usaha mengembangkan potensi desa ini yaitu : kurangnya pengetahuan masyarakat akan teknologi baik dari segi Teknologi Informasi dan komunikasi maupun teknologi untuk mengembangkan potensi desa. Serta kurangnya sumber dana dan perhatian pemerintah daerah akan potensi yang ada di Desa Nibung.
2.1.3.1 Mesjid sebagai tempat ibadah umat islam
Gambar 2.1. Mesjid yang terdapat di tengah-tengah dusun
Posisi mesjid sebagai tempat peribadatan umat muslim yang strategis, tepatnya di pusat desa, mempermudah warga untuk melaksanakan kegiatan rutinitas sholat. Mesjid dibuka sepenuhnya setiap hari bagi siapapun yang ingin menunaikan ibadah sholat..
2.1.3.2. Sungai dan sarana jembatan penghubung desa
Gambar 2.2. Sungai Batang Masumai sebagai tempat rutinitas MCK masyarakat Nibung
Sungai yang mengalir di desa Nibung merupakan muara dari sungai induk Batang Masumai yang juga termasuk potensi ekonomi bagi masyarakat Nibung, karena sungai ini menjadi aset penghasil sumber daya alam berupa pasir bumi. Selain itu jembatan sebagai sarana penghubung vital warga menuju areal perkebunan desa yang dominannya dipenuhi oleh perkebunan karet dan sebagiannya perkebunana sawit.
2.1.3.3. Desa yang memiliki sarana pendidikan yang lengkap
Gambar 2.3. Sarana sekolah yang lengkap di Desa Nibung
Adanya sarana pendidikan yang lengkap di Desa Nibung menjadikan masyarakatnya berkesempatan belajar untuk memperoleh pendidikan layak yang lebih tinggi. Sarana pendidikan yang tersedia mulai dari jenjang SD, SMP dan SMA yang digunakan sebagai trmpat belajar.
2.1.3.4 Terdapat tanaman sebagai potensi kebun keluaraga
Gambar 2.4. Perkebunan keluarga yang dapat dijadikan konsumsi pangan
Masyarakat desa Nibung senantiasa memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumahnya sebagai sarana perkebunan hortikultura keluarga. Berbagai sayuran yang ditanam untuk konsumsi sehari-hari dapat dikelola sebagai olahan bahan masakan seperti ketela, kangkung, kelapa, nanas dsb.
2.1.3.5. Perkebunan karet dan sawit sebagai potensi utama komoditas desa.
Gambar 2.5. Perkebunan karet sebgai komoditas utama warga desa Nibung
Desa Nibung memiliki komoditas utama berupa lahan karet dan sawit yang luas. Sebagian masyarakatnya bekerja di bidang perkebunan sebagai aset devisa bagi desa. Lahan perkebunan yang dimiliki umumnya merupakan perkebunan milik pribadi warga desa NIbung.
2.1.3.6. Peternakan Sapi yang ada di desa Nibung.
Gambar 2.6. Peternakan sapi warga desa Nibung
Sebagian kecil masyarakat desa Nibung memiliki peternakan, umumnya hewan ternak yang dimanfaatkan adalah sapi. Kambing, dan domba (biri-biri). Ternak yang dipelihara tidak dibiarkan bebas merumput dan berkeliaran disekitar desa, namum terkondisikan di dalam kandang dan biasanya pemilik peternakan setiap harinya mengumpulkan makanan ternak seperti rumput-rumputan yang diperoleh dari sekitar desa.
2.1.3.7. Terdapat sektor pengelolaan perikanan yang dimilki desa
Gambar 2.7. Perikanan warga desa Nibung yang dikelola dengan baik
Selain dari sector perkebunan dan peternakan, sebagian kecil masyarakat desa Nibung juga memanfaatakan lahan kosong yang mereka miliki untuk dijadikan tambak ikan. Aset di bidang perikanan ini dikelola dengan maksimal secara pribadi oleh pemilliknya. Pemilik tambak ikan senantiasa rutin dalam memelihara kebutuhan tambaknya, mulia dari makanan, kebersihan tambak, penggantian air dsb.
2.1.3.8 Pusat Kesahatan Desa (PUSKESDES) Nibung
Gambar 2.8. PUSKESDES sebagai sarana kesahatan warga desa Nibung
PUSKESDES merupakan sarana kesehatan bagi masyarakat yang terdapat di dusun Nibung I. Pelayanan kesehatan rutin dilakukan PUSKESDES ini setiap harinya. Sarana ini dikelola oleh seorang Bidan Desa (Bides). Kegiatan rutin seperti imunisasi anak dan posyandu, rutin dilakukan di PUSKESDES ini.
2.1.3.9 Terdapat kantor pemerintahan desa Nibung
Gambar 2.9 Sekretariat karang taruna desa Nibung
Berbagai kantor kepemerintahan dibangun di desa Nibung ini, mulai dari kantor kepala dan sekretaris desa, sekretariat karang taruna, kantor UPTD, hingga kantor camat yang bediri di desa Nibung.
2.1.3.10. Sarana Olahraga Volly desa Nibung
Salah satu penunjang kegiatan olahraga yang dimiliki oleh warga desa Nibung adalah tersedianya lapangan Volly sebagai sarana rutinitas tempat olahraga bagi masyarakat. Umumnya kegiatan olahraga dilakukan setiap sore hari setelah aktivitas warga di luar telah selesai dilakukan.
2.2 Pelaksanaan Program
2.2.1 Pelaksanaan program Bimbel IPA SD
a. Nama Program : Bimbel IPA SD
b. Bidang : Sosial Budaya
c. Sifat : Monodisipliner (MD)
d. Objek Sasaran : Siswa-siswi SDN 215/VI Desa Nibung
e. Hari : Rabu dan Jumat
f. Tanggal : 10 Mei - 30 Juni 2011
g. Tempat : SDN 215/VI Desa Nibung dan Sekretariat
Posko
h. Pelaksanaan : Mahasiswa
i. Peserta yang terlibat : 5 orang dibantu oleh rekan-rekan KKN-PPM
j. Pendanaan dan Sumber : Pribadi
k. Metode pelaksanaan : Teori
l. Frekuensi : 1 kali dari tahap Observasi, persiapan modul, pelaksanaan, dan tes kompetensi.
m. Persentase terealisasi : 100 %
n. Realisasi/hasil : Dari hasil Bimbel IPA yang dilaksanakan, sisw SD memperoleh tambahan ilmu khususnya mata pelajaran IPA diluar jam belajarnya.
o.Kendala dalam pelaksanaan : Sulit menentukan jam Bimbel yang tepat.
p. Pemecahan masalah : Koordinasi waktu pelaksanaan Bimbel dengan Kepala Sekolah.
2.2.2 Pelaksanaan program Pengenalan Komputer Dasar SD
a. Nama Program : Bimbel IPA SD
b. Bidang : Sosial Budaya
c. Sifat : Monodisipliner (MD)
d. Objek Sasaran : Siswa-siswi SDN 215/VI Desa Nibung
e. Hari : Sabtu dan Selasa
f. Tanggal : 11 Mei - 30 Juni 2011
g. Tempat : SDN 215/VI Desa Nibung dan Sekretariat
Posko
h. Pelaksanaan : Mahasiswa
i. Peserta yang terlibat : 5 orang dibantu oleh rekan-rekan KKN-PPM
j. Pendanaan dan Sumber : Pribadi
k. Metode pelaksanaan : Teori
l. Frekuensi : 1 kali dari tahap Observasi, persiapan modul, pelaksanaan, dan tes kompetensi.
m. Persentase terealisasi : 100 %
n. Realisasi/hasil : Dari hasil Bimbel Pengenalan Komputer Dasar yang dilaksanakan, siswa SD memperoleh tambahan pengetahuan dan pemahaman ilmu komputer.
o.Kendala dalam pelaksanaan : Sulit menentukan jam Bimbel yang tepat.
p. Pemecahan masalah : Koordinasi waktu pelaksanaan Bimbel dengan Kepala Sekolah.
2.2.3 Pelaksanaan program Sosialisasi Penggunaan Bubuk ABATE untuk Pencegahan DBD
a. Nama Program : Sosialisasi Penggunaan Bubuk ABATE untuk Pencegahan DBD
b. Bidang : Kesehatan Masyarakat
c. Sifat : Monodisipliner (MD)
d. Objek Sasaran : Masyarakat Desa Nibung
e. Hari : Sabtu-Rabu
f. Tanggal : 18 Juni - 22 Juni 2011
g. Tempat : Desa Nibung
h. Pelaksanaan : Mahasiswa
i. Peserta yang terlibat : 5 orang dibantu oleh rekan-rekan KKN-PPM
j. Pendanaan dan Sumber : Pribadi
k. Metode pelaksanaan : Teori dan Praktek
l. Frekuensi : 1 kali dari tahap Observasi, Pendataan KK pelaksanaan, dan Evaluasi.
m. Persentase terealisasi : 100 %
n. Realisasi/hasil : Dari hasil sosialisasi penggunaan bubuk ABATE kepada warga desa Nibung, masyarakat dapat menyadari arti pentingnya menjaga kesehatan melalui pencegahan dini tehadap DBD..
o.Kendala dalam pelaksanaan : Sulit mentukan waktu sosialisasi yang tepat
p. Pemecahan masalah : Koordinasi dengan Kades tentang waktu pelaksanaan yang tepat.
2.2.4 Pelaksanaan program Pemeriksaan Golongan Darah
a. Nama Program : Pemeriksaan Golongan Darah
b. Bidang : Kesehatan Masyarakat
c. Sifat : Monodisipliner (MD)
d. Objek Sasaran : Guru SDN 215/VI Desa Nibung
e. Hari : Sabtu
f. Tanggal : 28 Mei 2011
g. Tempat : SDN 215/VI Desa Nibung
h. Pelaksanaan : Mahasiswa
i. Peserta yang terlibat : 5 orang dibantu oleh rekan-rekan KKN-PPM
j. Pendanaan dan Sumber : Pribadi
k. Metode pelaksanaan : Teori dan Praktek
l. Frekuensi : Persiapan alat dan bahan, uji kelayakan serum, pelaksanaan dan serah terima.
m. Persentase terealisasi : 100 %
n. Realisasi/hasil : Dari hasil program pemeriksaan golongan darah,guru menyadari akan pentingnya mengetahui jenis darah yang dimilikinya.
o.Kendala dalam pelaksanaan : Sulit mendapatkan serum golongan darah.
p. Pemecahan masalah : Memesan khusus ke Medical Hospital Equipment.
2.2.5 Pelaksanaan program Pemeriksaan Tekanan Darah
a. Nama Program : Pemeriksaan Tekanan Darah
b. Bidang : Kesehatan Masyarakat
c. Sifat : Monodisipliner (MD)
d. Objek Sasaran : Guru SDN 215/VI Desa Nibung
e. Hari : Sabtu
f. Tanggal : 28 Mei 2011
g. Tempat : SDN 215/VI Desa Nibung
h. Pelaksanaan : Mahasiswa
i. Peserta yang terlibat : 5 orang dibantu oleh rekan-rekan KKN-PPM
j. Pendanaan dan Sumber : Pribadi
k. Metode pelaksanaan : Teori dan Praktek
l. Frekuensi : Persiapan sphygmomanometer, uji coba alat, pelaksanaan dan evaluasi
m. Persentase terealisasi : 100 %
n. Realisasi/hasil : Dari hasil Pemeriksaan tekanan darah guru dapat menyadari akan pentingnya menjaga kesehatan dengan menjaga sirkulasi darah agar tetap normal melalui pola makan yang baik dan emosional yang terkontrol.
o.Kendala dalam pelaksanaan :Tidak memiliki alat sphygmomanometer
(pengukur tekanan darah).
p. Pemecahan masalah : Melakukan peminjaman alat kepada Bides setempat.
2.2.6 Pelaksanaan program Pembuatan Plakat Identitas Nama Meja Guru
a. Nama Program : Pembuatan Plakat Identitas Nama Meja
Guru
b. Bidang : Prasarana Fisik
c. Sifat : Interdisipliner (ID)
d. Objek Sasaran : Ruang Majelis Guru SDN 215/VI Desa
Nibung
e. Hari : Rabu
f. Tanggal : 15 Juni 2011
g. Tempat : SDN 215/VI Desa Nibung
h. Pelaksanaan : Mahasiswa
i. Peserta yang terlibat : 5 orang dibantu oleh rekan-rekan KKN-PPM
j. Pendanaan dan Sumber : Pribadi
k. Metode pelaksanaan : Praktek
l. Frekuensi : 1 kali dari tahap Observasi, persiapan plakat,, pelaksanaan, dan serah terima.
m. Persentase terealisasi : 100 %
n. Realisasi/hasil : Dari hasil Pembuatan plakat, kini meja guru telah memiliki identitas, sehingga segala kegiatan kerja guru di ruang dapat terkoordinir sekarang.
o.Kendala dalam pelaksanaan : Sulit menentukan model plakat yang ingin dipasang.
p. Pemecahan masalah : Koordinasi denagn kepala sekolah.
2.2.7 Pelaksanaan program Pembuatan Label dan Penataan Buku
Perpustakaan
a. Nama Program : Pembuatan Label dan Penataan Buku
Perpustakaan
b. Bidang : Prasarana Fisik
c. Sifat : Interdisipliner (ID)
d. Objek Sasaran : Ruang Perpustakaan SDN 215/VI Desa
Nibung
e. Hari : Senin
f. Tanggal : 13 Juni 2011
g. Tempat : SDN 215/VI Desa Nibung
h. Pelaksanaan : Mahasiswa
i. Peserta yang terlibat : 5 orang dibantu oleh rekan-rekan KKN-PPM
j. Pendanaan dan Sumber : Pribadi
k. Metode pelaksanaan : Praktek
l. Frekuensi : 1 kali dari tahap Observasi, persiapan plakat,, pelaksanaan, dan serah terima.
m. Persentase terealisasi : 100 %
n. Realisasi/hasil : Dari hasil pembuatan label dan penataan perpustakaan, kini perpustakaan lebih tertata dan trsususn sistmatis sesuai dengan jenis buku.
o.Kendala dalam pelaksanaan : Sulit menentukan jenis buku di
perpustakaan
p. Pemecahan masalah : Koordinasi dengan Kepala Sekolah dan Guru kelas.
2.2.8 Pelaksanaan program Identifikasi Tanaman Berkhasiat Obat
a. Nama Program : Identifikasi Tanaman Berkhasiat Obat
b. Bidang : Kesehatan Masyarakat
c. Sifat : Interdisipliner (ID)
d. Objek Sasaran : Masyarakat Desa Nibung
e. Hari : Sabtu, Jumat dan Minggu
f. Tanggal : 14, 20 dan 22 Mei 2011
g. Tempat : Desa Nibung
h. Pelaksanaan : Mahasiswa
i. Peserta yang terlibat : 5 orang dibantu oleh rekan-rekan KKN-PPM
j. Pendanaan dan Sumber : Pribadi
k. Metode pelaksanaan : Teori dan Praktek
l. Frekuensi : 1 kali dari tahap survey, pembuatan instrumen wawancara, identifikasi, dan pembuatan narasi.
m. Persentase terealisasi : 100 %
n. Realisasi/hasil : Dari hasil identifikasi tanaman berkhasiat obat, masyarakat dapat mengetahui kegunaan dan manfaat tanaman sekitar mereka yang berkhasiat akan obat.
o.Kendala dalam pelaksanaan : Sulit menentukan jenis tanaman yang tergolong obat
p. Pemecahan masalah : Mencari di literatur dan internet.
2.2.9 Pelaksanaan program Identifikasi Cerita Rakyat
a. Nama Program : Identifikasi Cerita Rakyat
b. Bidang : Sosial Budaya (SB)
c. Sifat : Interdisipliner (ID)
d. Objek Sasaran : Masyarakat Desa Nibung
e. Hari : Sabtu, Jumat, Minggu dan Rabu
f. Tanggal : 14, 20, 22, 25 Mei 2011
g. Tempat : Desa Nibung
h. Pelaksanaan : Mahasiswa
i. Peserta yang terlibat : 5 orang dibantu oleh rekan-rekan KKN-PPM
j. Pendanaan dan Sumber : Pribadi
k. Metode pelaksanaan : Teori
l. Frekuensi : 1 kali dari tahap survey, pembuatan instrumen wawancara, identifikasi, dan pembuatan narasi.
m. Persentase terealisasi : 100 %
n. Realisasi/hasil : Dari hasil identifikasi cerita rakyat, dapat terkumpul kisah-kisah yang beredar di kalangan masyarakat.
o.Kendala dalam pelaksanaan : Sulit menemukan responden yang memahami cerita rakyat daerahnya.
p. Pemecahan masalah : Koordinasi dengan tokoh masyarakat dan pemuka adat yang paham akan cerita rakyat yang berkembang di desanya..
2.3 Pembahasan Program
2.3.1 Pembahasan program Bimbel IPA SD
Sebelum dilaksanakan program ini, penulis terlebih dahulu melakukan observasi sekolah pada 09/05/2011 dan pada hari yang sama pelaksanaan sosialisasi di kelas dilakukan kepada siswa SD 215/VI Desa Nibung bahwa akan diadakannya Bimbel IPA SD. Kegiatan ini diawali dengan persiapan modul ajar IPA sebagai pegangan penulis sebagai pengajar bimbel, selanjutnya pelaksanaan bimbel direalisasikan seuai dengan waktu yang telah disepakati bersama dengan siswa dan atas persetujuan guru kelas serta kepala sekolah. Dalam pelaksanaannya terdapat dua kali uji kompetensi untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pemahaman siswa selama memperoleh belajar tambahan yaitu melalui tes formatif/mid tes pada pertengahan pelaksanaan kegiatan tepatnya setelah bimbel ketujuh. Selanjutnya diadakan tes uji kompetensi akhir untuk mengetahui sejauh mana ketuntasan pemahaman siswa tentang materi pembelajaran yang telah dilberikan selama bimbingan belajar. Kegiatan akhir dari pelaksanaan bimbel IPA ini adalah evaluasi, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat ketuntasan siswa apakah telah dapat dikatakan berhasil atau belum. Dalam pelaksanaannya Bimbel ini dilakukan sebanyak 15 kali terhitung bulan mei hingga juni 2011.
2.3.2 Pembahasan program Pengenalan komputer Dasar SD
Kegiatan pelatihan komputer dasar ini merupakan hal yang baru dan dikenalkan penulis kepada siswa-siswi SD 215/VI Desa Nibung, dan oleh guru dijadikan pelajaran mulok tambahan kepada penulis selama menjalani program KKN-PPM. Program ini diawali dengan sosialisasi kepada siswa bahwa akan diadakannya pembelajaran komputer di sekolah. Runtutan kegiatan ini dimulai dari persiapan modul ajar dan teknis panduan untuk pembelajaran komputer bagi siswa SD. Pelaksanaan belajar ini dilakukan selama 15 kali pertemuan dengan 2 kali uji kompetensi, yaitu tes formatif dan Mid tes serta uji kompetensi. Kegiatan ini diakhiri dengan evaluasi diakhir pertemuan untuk mengatahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai perangkat dan penggunaan komputer yang telah mereka ketahui.
2.3.3 Pembahasan program Sosialisasi Penggunaan Bubuk ABATE untuk
Pencegahan DBD.
Program sosialisasi ini dilaksanakan selama 5 hari terhitung dari tanggal 18-22 Juni 2011. Waktu pelaksanan program ini dimulai dari pukul 09.00-12.00 WIB. Sebelum dilaksanakan proram ini terlebih dahulu dilakukan pendataan jumlah kepala keluarga (KK) untuk pelaksanaan realisasi sosialisasi penggunaan bubuk ABATE untuk pencegahan DBD.
Sebelum penulis memilih program ini terlebih dahulu melakukan observasi di Desa Nibung, saat pelaksanaan observasi berlangsung, keadaan desa saat itu mengalami musim pancaroba, dan ternyata dari pengamatan penulis melihat banyak sekali terdapat jentik nyamuk di sumur warga, dan dominannya jentik tersebut dapat menjadi penyebab DBD, sementara masyarakat desa Nibung pada umumnya mengandalkan air sumur untuk dialirkan ke bak mandi/tempat penampungan air mereka, sehingga jentik nyamuk maupun larva dari sumur bisa terbawa dan kemungkinan akan tumbuh dan berkembang di bak/tempat penampungan air warga.
Melalui hasil observasi tersebut penulis memiliki inisiatif untuk melaksanakan program kerja tersebut melalui izin kepala desa setempat. Penulis melaksanakan program denagn bantuan rekan-rekan mahasiswa KUKERTA. Program yang terealisasi memberikan dampak positif bagi warga dan diharapkan warga terhindar dari penyakit DBD dan menerapkan hidup sehat.
”Manfaat Bubuk ABATE ialah untuk mencegah berkembangnya larva nyamuk dan membatasi populasi nyamuk sebelum ia dewasa serta mengurangi penyebaran penyakit DBD”.
2.3.4 Pembahasan program Pemeriksaan Tekanan Darah.
Sebelum Program ini dilaksanakan, terlebih dahulu penulis melakukan observasi. Observasi dilaksanakan pada 27 Mei 2011 pada SD 215/VI Nibung. Pelaksanaan program ini terealisasi atas bantuan majelis guru melalui tawaran kepada mahasiswa KUIKERTA bagi mereka yang dapat menggunakan alat sphygmomanometer (pengukur tekanan darah) untuk dijadikan program di sekolah terhadap para majelis guru. Program ini pun terealisasi pada 28 Mei 2011. Dalam pelaksanaanya banyak guru yang mengeluhkan tentang kondisi tubuhnya yang tidak maksimal yang ternyata setelah dipriksa oleh penulis kondisi mereka ada kaitannya dengan sirkulasi darah yang tidak lancar, seperti Hipotensi (darah rendah) maupun Hipertensi (darah tinggi).
Kepala sekolah dan majelis guru menanggapi baik program ini, dan berharap akan terus berkelanjutan, tentunya agar masyarakatpun memahami arti pentingnya menjaga kesehatan tubuh dengan menjaga pola hidup. Penulis tertarik melaksanakan program ini karena penulis merasa tertantang untuk merealisasikan program yang sebelumnya tidak pernah diadakan di sekolah, sementara bagi masyarakat setempat sangat minim sekali yang mengetahui mekanisme penggunaan alat sphygmomanometer (pengukur tensi darah), karena tensimeter yang dipakai adalah model yang rumit, dan bukan digital tensi yang umumnya dipakai oleh masyarakat pada umumnya.
Dengan terealisasinya program ini penulis mengharapkan setiap masyarakat (dalam hal ini guru SD) menyadari akan pentingnya menjaga kesehatan. Pola makan dan hidup yang tidak teratur akan mempengaruhi ketidaknormalan kondisi tubuh, apalagi bila dipicu oleh kondisi emosional yang tidak terkendali.
2.3.5 Pembahasan program Pemeriksaan Golongan Darah.
Sebelum terlaksananya program ini, penulis melaksanakan observasi terlebih dahulu. Penulis mengutarakan pelaksanaan program ini di SDN 215/VI, dan ternyata kepala sekolah serta semua majelis guru menyambutnya dengan animo yang sangat tinggi untuk realisasi program ini.
Sebelum dilakukan program kerja pemeriksaan golongan darah ini, penulis telah mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan sebelum tiba di lokasi KUKERTA, mengingat bahan yang dicari hampir keseluruhannya adalah peralatan milik kedokteran dan butuh pesanan khusus. Program ini terealisasi pada 28 Mei 2011 di SDN 215/VI Desa Nibung.
Antusiasme kepala sekolah dan majelis guru yang tinggi menjadi salah satu kemudahan bagi penulis untuk kelancaran realisasi program ini. Program pemeriksaan golongan darah ini baru pertama kali diadakan di desa Nibung. Penulis merasakan manfaat yang besar bagai masyarakat khususnya para guru yang ternyata benyak yang belum mengetahui golongan darah mereka selama ini.
Dengan telah terlaksananya program ini penulis harapkan masyarakat dapat menyadari pentingnya untuk mengetahui golongan darah sejak usia dini, terutama bagi mereka yang masih muda, karena tanpa disadari berbagai hal di dunia medis dan kesehatan yang selalu berhubungan dengan masyarakat tentunya tidak pernah terlepas dari pemeriksaan darah, seperti memastikan keturunan, menentukan penyakit dari pemeriksaan darah di laboratorium, dan kebutuhan emergency data golongan darah apabila terjadi kecelakaan untuk pendonoran darah dsb.
2.3.6 Pembahasan program Pembuatan Label dan Penataan Buku Perpustakaan.
Program kerja ini terealisasi pada 13 juni 2011 di SDN 215/VI Desa Nibung. Sebelum melaksanakan program ini penulis terlebih dahulu melakukan koordinasi dan observasi ketepatan program dengan kepala sekolah. Ide program ini muncul ketika penulis berkunjung ke sekolah, dan melihat bahwa ternyata fasilitas perpustakaan yang lumayan lengkap dimiliki oleh sebuah sekolah dasar (SD) ternyata belum dikelola dengan baik. Penataan buku di perpustakaan masih belum terorganisir dengan baik sesuai dengan pengelompokannya, sehingga bagi pembaca yang ingin menemukan bacaan yang dicarinya sangat sulit untuk dapat menemukannya, sehingga penulis memiliki inisiatif untuk menata ulang serta membuat plakat labelisasi/katalog untuk setiap jenis buku di perpustakaan yang mereka miliki.
Setelah mendapat persetujuan kepala SD beserta majelis guru, penulis mempersiapkan alat dan bahan untuk pembuatan label/katalog pengelompokan buku. Penataan perpustakan dimulai dengan terlbih dahulu melakukan pembersihan rak dan buku yang kurang terawat, kemudian semua buku dikeluarkan dari rak perpustakaan untuk dikelompokkan. Pengelompokkan buku ini sedikit menyulitkan penulis, sehingga membutuhkan bantuan rekan-rekan mahasiswa KUKERTA lainnya untuk menentukan jenis label buku yang ingin dikelompokkan.
Setelah setiap buku dikelompokkkan, selanjutnya penataan ulang letak dan tempat rak buku, serta pemasangan label/katalog buku yang telah dikelompokkan sesuai dengan jenisnya masing-masing.
Dengan terlaksananya program ini penulis mengharapkan dapat menujang sarana/prasarana sekolah yang terkelola dengan baik, dapat menjadi motivasi dan meningkatkan minat baca guru dan siswa, serta mempermudah pembaca dalam menemukan buku yang ingin dtemukannya untuk dibaca di perpustakan.
2.3.7 Pembahasan program Pembuatan Plakat Nama (Identitas) Meja Guru
Sebelum pelaksanaan program ini, penulis melaksanakan koordinasi dan observasi terlebih dahulu kepada kepala sekolah SDN 215/VI Desa Nibung. Program kerja ini ingin dilaksanakan setelah dilakukan pemantauan beberapa kali oleh penulis ke sekolah terhadap fasilitas yang belum tersedia bagi guru. Setelah diperoleh ide, penulis mengemukakan program kerja yang akan dilaksanakan ini, kepala sekolah dan majelis guru menyambut denga terbuka terhadap program yang akan penulis laksanakan.
Sebelum tahap pelaksanaan pemasangan plakat, penulis menyipakan dahulu alat dan bahan yang, melakukan desain plakat, dan dilanjutkan dengan pembuatan plakat. Program kerja ini terealisasi pada 15 juni 2011 dengan dibantu oleh rekan-rekan mahsiswa KUKERTA.
Dengan terlaksananya program ini, penulis harapkan majelis guru dapat memanajemen kerjanya dengan lebih baik lagi di meja kerja, mengorganisir semua kegiatan denagn sistematis, dan tidak berpindah-pindah meja kerja lagi, karena setiap meja telah memiliki identitas masing-masing.
2.3.8 Pembahasan program Identifikasi Tanaman Berkhasiat Obat
Program ini dilaksanakan oleh penulis sebanyak tiga kali identifikasi. Kegiatan ini dilakukan dengan metode survey ke rumah-rumah warga desa Nibung serta eksplorasi alam lingkungan sekitar desa dimana terdapat tanaman yang berkhasiat akan obat. Data mengenai manfaat dan khasiat tanaman diperoleh melalui instrmen wawancara kepada warga yang memahami akan kegunaan tanaman sebagai obat, serta mencari informasi dari literatur dan referensi baik dari media cetak maupun internet.
Program ini dilaksanakan untuk memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang apa saja tanaman dan tumbuhan yang memiliki manfaat dan berkhasiat untuk pengobatan secara tradisional bagi warga setempat, selain manfaat bagi masyarakat, tntunya manfaat bagi penulis yang dapat belajar, serta dapat mengetahui dan memahami bahwa di lingkungan sekitar kita sebenarnya kaya akan obat herbal yang bisa diolah secara tradisional dan tanpa efek samping, selain itu baik penulis maupun masyarakat dapat mengetahui tentang tanaman apotek hidup dari segi khasiat dan cara pengolahan, serta penggunaan tanaman tersebut.
2.3.9 Pembahasan program Identifikasi Cerita Rakyat.
Cerita rakyat merupakan kisah turun-temurun yang diceritakan terus menerus kepada anak cucu. Sangat disayangkan bahwa ternyata semakin sedikit anak-cicit yang mengetahui akan kisah yang berkembang di daerahnya, baik itu asal-usul maupun hal lainnya. Program ini dilaksanakan penulis dengan melakukan 4 kali identifikasi dengan metode survey baik secara langsung (tanpa instrumen wawancara) maupun wawancara terarah (dengan kuesioner).
Melalui program ini penulis mengharapkan dapat menjadi inventarisasi bagi masyarakat untuk kembali memamahami kisah cerita rakyat yang berkembang di daerahnya serta menjadi peljaran tambahan bagi anak-anak desa sekitar tentang budaya yang berkembang di daerahnya khususnya cerita rakyat.
BAB III
PENUTUP
Selama melaksanakan Kuliah Kerja Nyata banyak sekali pelajaran yang bermanfaat bagi saya terutama dalam melaksanakan program kerja yang dilakukan. Berdasarkan uraian diatas maka kesimpulan dan saran yang didapat adalah :
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang saya peroleh adalah sebagai berikut :
1. Sumber daya alam dan sumber daya manusia di Desa Nibung belum dimanfaatkan secara optimal.
2. Masyarakat Desa Nibung sudah menganggap bahwa pendidikan dan kesehatan penting bagi anak-anaknya, namun keterbatasan masyarakat terbentur pada masalah kurangnya potensi maupun daya dukung dalam pengelolaan desa (baik dari segi kualitas maupun dana) yang dapat memberikan ilmu di bidang tersebut.
3. Berdasarkan hasil survey yang saya lakukan, maka diperoleh sembilan program kerja yang akan di lakukan, yaitu: Bimbel IPA SD; Pengenalan Komputer Dasar SD; Sosialisasi Pengguanaan Bubuk ABATE untuk pencegahan DBD; Pemeriksaan Tekanan Darah; Pemeriksaan Golongan darah; Pembuatan Label dan Penataan Buku Perpustakaan; Pembuatan Plakat Nama Meja Guru; Identifikasi Tanaman Berkhasiat Obat; dan Identifikasi Cerita Rakyat.
3.2 Saran
Adapun saran yang ingin saya sampaikan, yaitu :
3.2.1 Saran secara umum
1. Perlunya Dalam mengubah pola pikir masyarakat perlu kerjasama antara pemerintah, tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri.
3.2.2 Saran per program
1. Bimbingan Belajar IPA untuk anak usia Sekolah Dasar sangat perlu dilaksanakan untuk meminimalisir waktu luang anak di luar jam pendidikan formal.
2. Pembelajaran mengetahui dasar-dasar penggunaan computer perlu dipelajari siswa-siswi SD Desa Nibung agar mnejadi bekal tambahan bagi mereka dalam mengusai pemahaman mengenai dunia komputerisasi.
3. Sosialisasi penggunaan bubuk ABATE sangat perlu dilaksanakan di kalangan masyarakat Desa Nibung, mengingat kurangya perhatian masyarakat dalam menjaga kebersihan sumber air mereka dari bahaya nyamuk sebagai sumber pembawa penyakit DBD.
4. Pemeriksaan tekanan darah perlu dilakukan agar masyarakat mengetahui kondisi kesehatan tubuh mereka sehingga perlu menjaga kondisi vitalitas tubuh terhadap hasil tensi darah dengan manajemn pola hidup yang sesuai.
5. Pemeriksaan golongan darah sangat penting dilakukan pada masyarakat Nibung, mengingat hanya sebagian kecil sekali yang mengerti kegunaan dan manfaat mengetahui golongan darah.
6. Pembuatan label dan penataan buku perpustakaan penting dilaksanakan di sekolah, mengingat kurang teraturnya manjemen terhadap buku perpustakaan yang ada, sehingga sistematika nya menjadi teratur kembali dan mempermudah pembaca untuk menemukan buku bacaannya.
7. Pembuatan plakat meja guru penting dilakukan agar mempermudah kinerja kerja guru dan terorganisir dengan baik.
8. Tanaman obat yang terdapat di Desa sebaiknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
9. Cerita rakyat yang ada pada masyarakat hendaknya selalu dilestarikan.
2 komentar:
IJIN COPY , MAKSH
IJIN COPY , MAKSH
Posting Komentar