S MerkerSalah satu spesimen Tarsius wallacei yang ditangkap Uwemanje, Sulawesi Tengah.
Sebaran satwa endemik di Suaka Margasatwa (SM) Nantu, Provinsi Gorontalo, kian tak terpantau. Perambahan hutan dan penambangan liar menyebabkan habitat satwa terganggu.
Kondisi tersebut dikhawatirkan mempercepat kepunahan satwa langka di lahan 31.000 hektar itu. Satwa endemik di SM Nantu, antara lain babi rusa, tarsius, monyet sulawesi, anoa, dan burung rangkong.
"Pengamatan kami, beberapa satwa endemik keluar dari kawasan Nantu karena habitat mereka terganggu aktivitas ilegal," kata Alfin Bawohan, asisten peneliti Yayasan Adundu Nantu Internasional (YANI), lembaga nirlaba pelestarian kawasan Nantu, Senin (16/5/2011).
Menurut Alfin, perambah hutan salah satunya mengincar rotan di SM Nantu. Rotan di kawasan ini kualitasnya nomor satu dengan usia puluhan tahun dan panjang hingga 100 meter.(APO)
http://sains.kompas.com/read/2011/05/18/11174090/Satwa.Endemik.Gorontalo.Terancam.Punah
Kondisi tersebut dikhawatirkan mempercepat kepunahan satwa langka di lahan 31.000 hektar itu. Satwa endemik di SM Nantu, antara lain babi rusa, tarsius, monyet sulawesi, anoa, dan burung rangkong.
"Pengamatan kami, beberapa satwa endemik keluar dari kawasan Nantu karena habitat mereka terganggu aktivitas ilegal," kata Alfin Bawohan, asisten peneliti Yayasan Adundu Nantu Internasional (YANI), lembaga nirlaba pelestarian kawasan Nantu, Senin (16/5/2011).
Menurut Alfin, perambah hutan salah satunya mengincar rotan di SM Nantu. Rotan di kawasan ini kualitasnya nomor satu dengan usia puluhan tahun dan panjang hingga 100 meter.(APO)
http://sains.kompas.com/read/2011/05/18/11174090/Satwa.Endemik.Gorontalo.Terancam.Punah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar